19. Dibawah Senja

596 41 6
                                    

DILARANG SIDER•
⚠️SIDER OUT⚠️

⬇️⬇️⬇️

HAPPY READING

****

"Tha, emang bener ya tadi lo ke sekolah bareng Kenzie?" tanya Ashila sambil merapikan buku-bukunya yang berserakan di meja. Pelajaran baru selesai 20 menit yang lalu, kini ke tiga perempuan itu sedang menunggu Alice menyelesaikan piket hariannya.

"Lo tau dari siapa, Shil?" Aletha langsung memberhentikan kegiatannya dan menatap ke arah Ashila penasaran.

"Gue denger dari Sasa, dia kan juga telat tuh tadi. Terus katanya dia liat lo di boncengin sama Kenzie ke sekolah" Sasa adalah salah satu siswi disekolah yang cukup terkenal karna kepandaiannya dalam mencari tahu segala sesuatu yang sedang ramai dibicarakan.

"Terus dia ngomong apa aja, Shil?" tanya Aletha penasaran, karna jika beritanya sudah sampai ke tangan Sasa, dapat dipastikan dia akan menjadi sasaran para fans Kenzie.

"Hah? Kenapa nih?" kata Bianca sambil menarik kursi, kemudian diletakkannya disamping kursi Aletha.

"Noh tanya aja ke Bianca. Soalnya tadi gue sama dia abis dari kantin, terus denger orang-orang pada gosipin lo"

"Oh yang masalah itu, emang bener lo tadi berangkat di anter Kenzie, Tha?" tanya Bianca penasaran.

"Iya bener. Kan tadi gue telat gara-gara sopir angkot pada demo, kebetulan Kenzie sama anak-anak yang lain lewat. Terus mereka nawarin tumpangan" jelas Aletha, dia sengaja tidak menceritakan kejadian saat dirinya diajak ke markas AX, bisa-bisa semua orang heboh jika tau hal tersebut. Masalah dia diantar Kenzie saja membuatnya menjadi bahan permbicaraan satu sekolah.

"Emang dasar si Sasa aja yang asal nyebar gosip" kata Ashila menggebu-gebu.

"Lancar bener mulutnya kalo gibahin orang"

"Yaudah biarin aja orang mau ngomong apa" ucap Aletha tidak perduli, terserah orang mau beranggapan seperti apa. Karna yang tau semuanya adalah diri kita sendiri.

"Udah selese nih gue piketnya, awas aja kalo gue suruh denda lagi" sewot Alice sambil mengelap keringatnya dengan ujung seragam. Hari ini Alice membersihkan seluruh kelas sendiri tanpa ada yang membantu, sebagai hukuman dia tidak pernah melaksanakan piket harian.

"Lagian disuruh piket bukanya di lakuin malah kabur"

"Bukan kabur ye sorry, cuma gue pulang duluan aja" kata Alice enteng sambil meneguk minuman yang tadi ia beli di kantin.

"Sama aja itu maemun" jawab Bianca sambil menonyor kepala Alice, membuatnya Alice yang sedang minum langsung tersedak.

"MAMPUS LU AHAHAHA" tawa Ashila dan Aletha langsung berderai melihat Alice yang menangis sambil menepuk-nepuk pundaknya.

Ketika sudah dirasa reda, Alice menaruh botolnya diatas meja kemudian melingkis lengan seragamnya sambil menatap Bianca kesal. "Sini lo maju, ada masalah apa sih lo sama gue" kata Alice sambil mendekati Bianca yang langsung bersembunyi di balik tubuh Aletha.

"Abis enak banget kalo ganggu lo, Lice"

"HEHH KURANG AJAR BANGET NI ANAK" sewot Alice sambil menarik tangan Bianca dari balik tubuh Aletha.

"Udah lah gak usah ribut, mending balik sekarang aja" kata Ashila, menghentikan perdebatan kedua temannya.

"Yuk pulang" ajak Aletha sambil menggandeng tangan Ashila, meninggalkan Alice dan Bianca yang masih mengomel dibelakang.

KENZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang