8. Toko buku

811 45 3
                                    

-JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK-

****

Setelah bel mata pelajaran terakhir berbunyi, seluruh sisiwa siswi mulai merapikan buku-bukunya dan bersiap untuk pulang kerumah. Termasuk kelas Aletha.

Aletha dan ketiga temannya berjalan menuju parkiran, sambil diselingi dengan obrolan khas anak perempuan.
kalian pasti tau apa yang sering dibicarakan perempuan ketika sedang kumpul bersama.

"Gimana tadi latihannya tha?" tanya Alice sambil mengambil kunci mobilnya di tas.

"Gak gimana-gimana sih, ya kaya latihan biasa aja" jawab Aletha sambil menguncir rambutnya menjadi ikat satu.

"Emang finalnya kapan?" tanya Bianca sambil membagi permen yupi kepada ketiga temanya.

"Dua minggu lagi katanya" jawab Aletha sambil membuka permen yupi yang dikasih Bianca.

"Fighting" ucap Ashila sambil mengangkat kedua tangannya memberi semangat.

"Yaudah gue balik duluan ya ciwi-ciwi" pamit Bianca sambil melambaikan tangannya.

"Lo balik naik apa tha?" Tanya Alice kepada Aletha.

"Gue nunggu jemputan" jawab Aletha sambil memainkan hp, kemudian mengirim pesan untuk seseorang.

"Yaudah kalo gitu kita balik duluaan tha" ucap Ashila dan Alice yang dijawab anggukan oleh Aletha.

Kemudian Aletha berjalan menuju ke halte depan sekolah, sambil menunggu jemputannya datang Aletha membaca novel yang baru dia beli kemarin.

Setelah 15 menit menunggu akhirnya seseorang yang ditunggu datang juga, kemudian Aletha memasukan novelnya kedalam tas dan berjalan menuju pria yang ada didepannya.

"Lama banget sih jemputnya?" tanya Aletha setelah menerima helm yang diberikan pria didepannya.

"Maaf nunggu lama, tadi abang dipanggil dosen bentar" jawab pria didepan Aletha sambil memasangkan helm kepada adiknya.

"Kan abang bisa ngomong sama aku dulu sebelumnya" ucap Aletha sambil mengerucutkan bibirnya kedepan.

Gabriel yang melihat adiknya kesal hanya tertawa "Hehe lupa tha, yaudah kamu mau apa biar abang beliin" ucap Gabriel sambil mengelus kepala Aletha.

Aletha yang mendengar itu langsung membulatkan matanya dan tersenyum lebar "Serius abang mau beliin apa yang aku mau?" tanya Aletha sambil menunjukan puppy eyes andalannya.

"Iya sayang" jawab Gabriel sambil mengangguk.

"Oke, habis ini anterin Aletha ke toko buku" ucap Aletha sambil naik ke motor Gabriel.

"Jangan bilang mau beli novel lagi?" tanya Gabriel sambil menengok ke Aletha yang sudah duduk dibelakangnya.

"Iya aku emang mau beli novel lagi" ucap Aletha sambil mengangguk.

"Kan kemaren baru beli, masa sekarang mau beli lagi sih?" Gabriel heran dengan hobi adiknya yang selalu mengoleksi novel, sekarang saja novel milik Aletha sudah 2 lemari penuh.

"Yaudah sih, kan tadi abang bilangnya mau beliin apa yang aku mau" ucap Aletha sambil melirik Gabriel lewat kaca spion.

"Sekarang jalan aja deh, gausah banyak ngomong" lanjut Aletha sambil menepuk pundak Gabriel.

Gabriel hanya berdehem untuk menjawab pertanyaan Aletha dan kemudian menjalankan motornya meninggalkan sekolah adiknya.

Setelah 20 menit perjalanan akhirnya Aletha dan Gabriel sampai, setelah melepas helmnya Aletha segera menarik tangan Gabriel menuju toko buku. Gabriel yang melihat adiknya terlalu bersemangat hanya menggelengkan kepala.

Setelah sampai di toko buku Aletha segera mencari novel yang ia incar, meninggalkan Gabriel sendirian di pintu masuk. Tapi setelah mengelilingi toko buku tersebut Aletha masih belum menemukan buku yang sedang ia cari.

Kemudian pandangan Aletha berhenti kepada sosok perempuan kira-kira berumur 4 tahun sedang kesulitan mengambil buku, lalu Aletha berjalan mendekati anak kecil itu.

"Hai adik manis, kamu lagi cari buku apa?" tanya Aletha sambil mensejajarkan tingginya dengan anak kecil tersebut.

"Aku mau ngambil buku itu ka, tapi tangan aku gak sampai" jawab anak perempuan tersebut sambil menunjuk buku yang dia maksud kepada Aletha.

Aletha kemudian berdiri bermaksud mengambilkan buku tersebut "Ini?" tanya Aletha kepada anak perempuan tersebut yang dibalas dengan anggukan. Lalu Aletha langsung menyerahkan buku itu.

"Terimakasih kaa---?" ucapan anak itu terpotong karna tidak tau nama Aletha.

Aletha yang melihat itu tersenyum geli "Nama kaka Aletha sayang" jawab Aletha sambil tersenyum manis.

"Oh namanya ka Ale ya" ucapnya sambil tersenyum lebar.

"Kalo kamu nam--" ucapan Aletha terpotong karna seseorang datang dan langsung memeluk anak perempuan didepannya ini.

"Ya ampun sayang kamu dari mana aja, tante cariin dari tadi gak ketemu" ucap wanita itu sambil menangis.

"Naya tadi mau ngambil buku gak bisa tante, trus ka ale bantuin Naya ambil buku itu" ucap anak perempuan tersebut sambil menatap Aletha.

Kemudian perempuan itu melepaskan pelukannya dan menatap kearah Aletha "Terima kasih nak sudah repot-repot membatu keponakan saya" ucap perempuan tersebut sambil tersenyum ke arah Aletha.

"Gak papa tante gak repot kok" jawab Aletha sopan.

"Yaudah kalo gitu saya pulang dulu, ayo sayang bilang makasih dulu sama kakanya" ucap perempuan

"Makasih ya ka ale udah mbatuin Naya tadi" ucap Naya sambil memeluk Aletha.

"Sama-sama Naya sayang" jawab Aletha sambil membalas pelukan Naya.

"Kalo gitu Naya pulang dulu ya ka ale, kapan-kapan kita main lagi" ucap Naya

"Oke, kalo kaka gak sibuk kita bisa main lagi" jawab Aletha sambil mencubit pipi Naya yang tampak berisi.

"Bay ka ale, Naya sama tante pulang dulu" Naya mendekati Aletha dan mencium pipinya, kemudian berjalan bersama tantenya sambil melambaikan tangan.

Kemudian Aletha berjalan melanjutkan mencari novel yang tadi belum sempat ketemu, setelah mendapatkannya Aletha berjalan menuju kasir dan meminta Gabriel membayarnya.

"Kenapa lama banget sih?" tanya Gabriel setelah membayar novel Aletha.

Kini keduaanya sedang berjalan menuju parkiran. "Tadi aku nolongi Naya dulu bang" jawab Aletha

"Naya siapa? kok abang gak pernah denger kamu punya temen namanya Naya?" tanya Gabriel sambil memakai helmnya.

"Emang bukan temen aku, tadi ada anak kecil gabisa ambil buku, trus aku ambilin deh" jawab Aletha sambil menaiki motor.

"Oh pantes abang gak kenal" sajut Gabriel, karna semua teman-teman Aletha dia sudah mengenalnya.

"Yaudah sekarang jalan" ucap Aletha sambil menepuk pundak Gabriel.

Gabriel langsung menjalankan motornya meninggalkan toko buku tersebut dan langsung menuju kerumah.

KENZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang