13. Amarah

746 37 4
                                    


HAPPY READING
VOMENT

****

Saat ini Kenzie bersama anggota AX lainya sedang duduk di warteg depan sekolah sambil menunggu bel berbunyi, mereka semua memanfaatkan waktunya untuk sarapan.

Dengan ditemani segelas kopi dan putung rokok ditangannya, Kenzie duduk dengan tenang sambil memperhatikan orang-orang yang berjalan memasuki area sekolah.

"Gue denger kemaren Marchel ngamuk sampe bikin anak orang bonyok"

"Berulah mulu dah kerjaanya"

"Masalahnya apaan?" Tanya Vero sembari memakan sarapannya.

"Katanya gara-gara kalah lawan Kenzie kemaren" jawab Adhit kemudian mengepulkan asap rokoknya

"Bah, gak terima kenyataan anjir" ucap Alex dengan nada sok-sokan.

"Masalahnya korbannya sampe masuk rumah sakit coy"

Kenzie yang mendengar itu hanya diam saja tidak merespon, salah Marchel sendiri yang berani mencari gara-gara dengannya.

"Dan lo tau siapa yang jadi korban dia?" Ucap Adhit bersemangat, diantara mereka Adhit yang paling update jika berurusan dengan berita terbaru. Mereka menjuluki Adhit dengan sebutan 'the king of ghibah'

"Siapa?" tanya Alden yang sejak tadi duduk diam di sebelah Kenzie.

"Agam anjrit, wakilnya sendiri dia pukul" sekarang posisi Adhit sudah berpindah di samping Alex yang sedang makan mie.

"Terus gimana keadaan dia sekarang?"

"Kaga ngerti kalo itu" jawab Adhit kemudian mengambil alih sendok berisi mie yang akan meluncur ke mulut Alex.

"Sialan lo, baru mau masuk mulut udah lo tikung aja"

"Gue nyium baunya kayak enak bener" jawab Adhit sambil cengengesan.

"Beli lah sono jangan kek orang susah" ucapan Vero membuat Adhit langsung menolehkan kepalanya menatap Vero tajam.

"Gak ngerti gue sama jalan pikirannya Marchel" ucap Ferel yang baru saja masuk dengan tangan berisi teh hangat.

"Bukan urusan kita" jawab Kenzie tenang.

"Iya bos gue paham" sahut Adhit.

"Btw gimana keadaan nyokap lo Rel?"

"Udah boleh pulang besok, tapi harus bedrest selama seminggu" jelas Farel.

"Ntar kalo sempet gue mampir kesana jenguk nyokap lo Rel" kata Adhit sambil menepuk bahu Farel.

"Tinggal dateng aje udah kaga usah izin segala"

Kenzie mematikan putung rokoknya kemudian mengambil ponselnya yang sejak tadi berbunyi, terdapat pesan masuk dari omnya yang mengingatkan Kenzie untuk menghadiri rapat besok.

"Gue duluan" Mengambil jaket kemudian melangkah menuju motonya yang terparkir rapih di depan warteg dan menjalankannya menuju sekolah.

Seruan seseorang dibelakangnya membuat Kenzie menolehkan kepala, terlihat seorang wanita dengan pakaian sekolah yang ketat berlari kecil menghampirinya.

"Hai Ken, kok tumben jam segini udah sampe?" tanya Rachel sambil tersenyum lebar menampilkan giginya yang putih dengan bibir yang dipoles dengan lipstick.

"Terserah" jawab Kenzie ketus.

"Yang lain kemana? kok lo sendirian?" Rachel celingukan mencari keberadaan teman-teman Kenzie.

KENZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang