Dua

1.7K 167 6
                                    

Disinilah sekarang, lebih tepatnya sebuah ruang kelas yang terbilang cukup ramai karena murid-murid yang mempunyai karakter anak pintar namun cukup nakal oleh karena itu kelas ini benar-benar mendapat perhatian dari banyak guru. Namun jika kelas ini ramai bisa dibilang kelas sebelah adalah gudangnya kapal pecah banyak anak-anak nakal yang brutal yang ajaibnya selalu membawa prestasi dikelas sebelah.

@Science 1

"Woi Jis, ngalamun aja lo dari tadi" ucap seseorang sambil mengibaskan tangannya didepan muka Jisoo yang sedang melamun sedari tadi

"Yakkk, Bae Jisoo" teriaknya lagi

"Eh, hah kenapa? Kenapa?, ada apa sih?" ucap Jisoo yang tersadar dan kaget dari lamunannya

"Lo dari tadi kemana aja sih, bibir gue sampe kering nih manggilin nama lo dari tadi" ucap teman sebangkunya itu

"Ya, lagian ngapain juga sih Won lo manggilin gue" ucap Jisoo sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Abis lo itu aneh banget Jis hari ini nggak kaya biasanya. Ditambah dari tadi gue ajak omong lo sama sekali nggak nyaut, gimana nggak bikin gue khawatir?" ucap Sowon dan hanya diangguki oleh kekehan Jisoo

"Emang lo lagi ada masalah ya Jis?, btw cerita aja lagi kalo emang nggak bisa dipendem sendiri nggak baik tau kalo lo mendem-mendem sendiri gitu" ucap Sowon pada Jisoo

"Hmmm, gue nggak papa kok Won b aja kali. Tuh Park Sonsaengnim udah masuk, mending fokus aja deh kepelajaran" ucap Jisoo ke Sowon dan hanya diangguki saja

@Library

Jisoo yang sedang berdiri membaca buku disudut ruangan itu tiba-tiba merasakan atmosfir yang berbeda. Tampak seorang pria yang ia kenal bahkan mereka juga cukup dekat dan kerap kali pulang bersama karena mereka merupakan sahabat semenjak kecil, rumah merekapun juga tidak jauh hanya butuh 5 menit jika berjalan kaki.

"Jiss" ucap pria yang lebih tinggi darinya. Orang yang merasa dirinya dipanggilpun segera mengalihkan pandangannya dari buku menuju kepria itu

"Oh, Taehyung. Ada apa Tae tumben banget baca buku diperpus" balas Jisoo biasa

"Hmmm, jadi gini Jiss sebenernya gue nggak lagi baca buku disini Cuma tujuan gue kesini adalah gue mau ngajakin lo pulang bareng. Gimana ? lo mau kan Jis?" ucap pria bernama Taehyung itu

"Hmmm, sorry Tae bukannya gue nggak mau tapi gue bisa kok pulang sendiri" ucap Jisoo dengan lembut

"Lhah kok gitu sih Jis biasanya juga nggakpapa kan?" tanya Taehyung

"Sorry Tae, tapi hari ini gue nggak bisa terima tawaran lo" ucap Jisoo yang menutup buku dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Taehyung

Hanya ruangan yang serba putih dan berhawa dingin yang bisa dirasakan oleh tubuh Irene. Sekarang ia sudah dibawa kesebuah ruangan milik Donghae seorang psikolog yang dulunya teman appanya saat masih sekolah.

"Irene, akhirnya kita bertemu lagi" ucapnya ramah namun tidak mendapat balasan apapun dari lawan bicaranya itu

"Oke, sekarang coba Irene ceritakan pada samchon tentang apa saja yang ingin Irene ceritakan nanti samchon akan memberikan permen untuk Irene" ucap Donghae sembari menatap pasiennya itu dengan intens

"Hahaha, mau men" ( mau permen ) ucapnya dengan nada yang terlihat senang

"Iya ini samchon kasih permennya, tapi Irene janji ya cerita apa aja yang ingin diceritakan"

"Aha-Ne" ucap Irene sambil menerima permen itu dan langsung memakannya

"Jadi Irene dirumah selama ini ngapain aja?" sekedar pertanyaan dasar yang selalu ditanyakan setiap kali terapi ini dilakukan

"I-Irene baca bu-buku" ucap Irene dengan nada terbata-bata

"Wah anak pintar suka membaca buku, buku apa saja yang sudah Irene baca?" ucap Donghae namun kali ini usahanya gagal, Irene menghiraukan pertanyaan yang dilontarkan Donghae padanya

"Hmm. Oke kalau Irene tidak menjawab, samchon tanya hal yang lain saja ya?"

"Kalau begitu bagaimana keadaan Jisoo?"

Irene yang semula berwajah ceria sambil memakan permennya itu tiba-tiba berganti dengan ekspresi yang murung dan menutup kedua wajahnya dengan telapak tangan sehingga mebuat permen itu terjatuh

Hal itu membuat Donghae kaget dan menghampiri Irene setelah dirasa ia bisa menenangkan Irene ia mengakhiri pertemuan itu dan mencatat perkembangan terbaru dari kondisi Irene setiap 3 minggu sekali

"Bagaimana, apakah putriku baik-baik saja?" Tanya Siwon pada sahabatnya itu

"Aku tidak tau kenapa, tadi awalnya dia kutanyai hal-hal yang biasa dan sempat beberapakali merespon namun saat aku tanyakan tentang putri keduamu raut mukanya langsung berubah menjadi muram" ucap Donghae panjang lebar

"Hehhh. Arasseo akan ku cari tau lagi tentang ini" ucap Siwon sambil menghela napasnya

"Tidak apa, aku yakin keluargamu akan bisa melewati ini semua dan pesanku jangan terlalu fokus pada Irene kau juga perlu memperhatikan anakmu yang lain juga. Ingat kau ini Appa dari dua orang putri" ucap Donghae sembari menepuk-nepuk pelan pundak sahabatnya itu

"Gomawo, kalau begitu aku pulang dulu. Isteri dan anakku sudah menunggu dimobil"ucap Siwon melenggak pergi.


















CoklatKatak

My (Un) Perfect Sister || JIRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang