Empatbelas

1.1K 147 28
                                    

"Sebenernya di-dia, dia Cuma anak asisten rumah tangga gue. Iya dia Cuma anak Ahjumma yang kerja ditempat gue" ucap Jisoo dengan nada parau

Taehyung yang mendengarkan ucapan Jisoo barusan langsung menatap Jisoo seakan tidak percaya dengan kata-kata yang baru saja Jisoo lontarkan

"Jadi dia Cuma anak Ahjumma yang kerja dirumah lo?" ucap Nayeon dengan nada yang masih tidak percaya

"I-iya dia Cuma anak Ahjumma yang kerja dirumah gue" ucap Jisoo berusaha meyakinkan

"Eh, tapi kok dia bisa tau ya nama lo. Bukannya lo nggak bakal mau berteman dengan orang yang aneh? Apalagi orang yang kaya dia?" tambah Jeongyeon

"Gu-gue tau karena dia pernah kerja bantuin Ahjumma dirumah gue"

" Mending lo pulang aja sana sekarang, tempat lo bukan disini" bentak Jisoo dengan nada yang dipaksakan

"Bae Jisoo" ucap Taehyung dengan nada yang amat sangat dingin dan menusuk

Jisoo yang mendengar itu bahkan sampai tidak berani dan menundukkan kepalanya kebawah

Taehyung memegang lengan Jisoo dengan amat sangat erat saat itu juga

Jisoo tidak bodoh, ia juga tau pasti Taehyung sangat kecewa padanya. Ini adalah pertama kali dihidupnya menerima perkataan yang dingin dan sentuhan yang kasar dari seorang pria bernama Kim Taehyung

"Jangan Tae, le-lepas tangan chuu" ucap orang itu sembari menatap Taehyung dengan tatapan yang lekat penuh permohonan

Namun Taehyung yang melihat tatapan itu tetap berpegang pada pendiriannya dan memilih untuk tidak melepaskan genggaman eratnya dilengan Jisoo sembari masih menatap Jisoo dengan tatapan yang dingin

"Heh, lepasin tangan Jisoo. Punya hak apa lo?" ucap Sowon dengan nada tinggi

Namun Taehyung tidak mempedulikan ucapan itu saat ini

~

"Lepas"

Ucapan dari seseorang itu langsung mengalihkan perhatian Taehyung yang sedari tadi tidak mau melepaskan lengan Jisoo yang ia pegang dengan erat

Manik mata Taehyung membesar ketika melihat seseorang itu berkata padanya

"Lepas, jangan kasar dengan seorang wanita"

Seketika itu juga Taehyung melepas pegangan eratnya dari lengan Jisoo

"Tunggu, gue Cuma mau kasih ini" ucap Taehyung sembari menarik telapak tangan Jisoo dan meletakkan sebuah tempat pensil dengan kartu tes yang terdapat didalamnya

Jisoo yang menerima kotak pensil itu masih terdiam kaku ditempat

"Tae... Makas-

"Kalau lo mau ngomong makasih, jangan ke gue. Tapi ke dia, wanita yang lo bilang anak Ahjumma yang kerja ditempat lo" ucap Taehyung yang langsung beranjak pergi sembari menggandeng wanita itu

Jisoo benar-benar merasa bersalah dan menyesal saat ini

"Sebaiknya kalian juga pergi dari sini dan masuk kekelas kalian masing-masing"

Semuanya pun langsung menuruti apa yang dikatakan oleh pria berwajah datar itu

"Tnaks udah mau bantuin sahabat gue, BTW Emang lo dari mana ?" tanya Sowon

"Dari ruang guru, Ms.Kim memberi tau beliau memilih untuk menukar jam tesnya dengan Park Ssaem"

"Oo,Ok"

"Yaudah Jis, ayo masuk kekelas" ucap Sowon yang telah menggandeng tangan Jisoo

Taehyung melepaskan genggaman tanganya ke gadis itu. Dan menyuruhnya untuk masuk kemobil, kali ini ia tidak peduli jika akan membolos sekolah untuk yang pertamakalinya toh juga ibunya masih mempunyai saham disekolah ini

Setelah beralasan dengan security yang menjaga digerbang sekolah akhirnya Taehyung berhasil membawa mobilnya itu keluar dari area sekolah

"Rene, kamu nggak papa kan?" ucap Taehyung sesekali megalihkan pandangannya keseorang wanita yang duduk disebelah bangku kemudinya

"Emh" jawabnya singkat

"Sekarang kamu aku ajak jalan-jalan dulu ya gimana?" ucap Taehyung, ia berpikir bahwa pasti sulit menerima ucapan dari Bae Jisoo adik kandungnya sendiri bahkan Irene rela keluar rumah hanya dan berjalan kaki hanya untuk mengantarkan kotakpensil Jisoo

"Jang-jangan, bawa Irene ke-ke rumah s-s-saja" ucapnya dengan kepala yang merunduk

"Oke aku akan antar kerumah"

Setibanya dirumah Irene, Taehyung memutuskan untuk mengantarnya sampai kedalam rumah dan ia bertemu Ahjumma disana

"Ahjumma?" ucap Taehyung

"Oh, tuan muda" ucap Ahjumma terkejut

"Nona Irene, apakah nona tidak apa-apa?. Saya benar-benar mengkhawatirkan nona, mengapa nona menghilang. Saya takut harus berbicara apa nanti dengan Tuan dan Nyonya" ucap Ahjumma itu dengan ekspresi yang menunjukkan kekhawatirannya

"Ahjumma tenang saja, yang penting Ahjumma tidak boleh meninggalkan Irene sendirian lagi jika dirumah dan terus temani Irene bila perlu" ucap Taehyung

"Yasudah kalau begitu aku pamit, Irene jaga diri baik-baik ya jangan hiraukan ucapan Jisoo tadi" ucap Taehyung dan segera beranjak pergi

Selepas perginya Taehyung Irene memutuskan untuk naik dan masuk kedalam kamarnya, pintu nya pun juga sengaja ia kunci supaya Ahjumma tidak akan bisa menemaninya kedalam kamar karena saat ini yang ia butuhkan hanyalah ruang untuk dirinya sendiri

'Iya dia Cuma anak Ahjumma yang kerja dirumah gue'

'gue tau karena dia pernah kerja bantuin Ahjumma dirumah gue'

Irene yang terduduk dicarpet kamarnya hanya bisa bertanya dalam hatinya.

Kenapa Jisoo membentaknya?

Mana Jisoo yang menunjukan senyum tulusnya untuk pertamakalinya kemarin?

Apakah perbuatannya tadi adalah hal yang salah?

Irene hanya bisa menangis dan menyenderkan kepalanya dikeduatangannya. Baru saja ia merasakan kehangatan dari seorang Bae Jisoo tapi kenapa semuanya terasa kembali seperti Jisoo yang sebelumnya

Seorang Bae Jisoo Seorang Bae Jisoo yang kasar, pemarah, dan selalu bernada ketus.
















Guys, sebenernya akhir-akhir ini aku udah gak terlalu feel buat ngelanjutin ini cerita. Tapi aku berusaha banget buat update untuk kalian semua yang udah nunggu cerita ini. Anyways ada kalimat apa gitu biar semangat nulisnya ?????... Hope you enjoy guys...

-CoklatKatak-

My (Un) Perfect Sister || JIRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang