Keadaan Irene sudah jauh lebih membaik sekarang, walaupun tubuhnya masih lemah namun setidaknya ia masih sanggup untuk berjalan kebawah sendirian.
"Chuu?" panggil Irene dengan nada parau yang sudah berdiri didekat sofa ruang tv mereka
Jisoo yang sedang terlihat fokus belajarpun mengalihkan atensinya setelah mengetahui namanya dipanggil
"Apa?" dengan wajah datar dan dingin Jisoo menatap wajah orang yang benar-benar membuatnya khawatir seharian ini
Karena melihat Irene yang berdiam, Jisoo pun memutuskan untuk memulai membuka pembicaraan
"Kalau butuh makan panggil aja Ahjumma, gue lagi belajar buat tes besok dan inget hari ini gue nggak bisa nemenin lo tidur dikamar. Jadi terserah lo mau tidur atau enggak itu bukan urusan gue" ucap Jisoo yang tetap fokus berkutat pada buku-buku tebalnya itu
Tidak ada jawaban apapun dari Irene, dan Jisoo tidak mempedulikan itu.
Namun tanpa diduga...
Chuup!
Mata Jisoo seketika terbelalak tak percaya... kini fokusnya beralih keorang yang saat ini dengan watadosnya tersenyum lebar yang jika dilihat seolah seperti senyuman dengan sejuta kebahagiaan didalamnya
'Kenapa gue jadi kaku?' batin Jisoo sambil memegang pipi kirinya yang tanpa sedar telah menjadi merah merona
Jisoo yang telah tersadar dari lamunannya pun segera mendorong tubuh Irene yang berada tepat disebelahnya, supaya bisa menjauh dari wajahnya
"Nga-ngapain lo cium pipi gue?"ucap Jisoo dengan gugup dan tak bisa diartikan itu
"Go-gomawo Chuu, Irene sayang Jichuu" ucap Irene dengan nada polosnya
"Udah sekarang lo pergi kekamar, jangan ganggu gue. Gue harus belajar" ucap Jisoo dengan nada datarnya
"Ahjumma,Ahjumma" panggil Jisoo dengan sedikit berteriak
Setelahnya Ahjummapun datang dengan membawa semangkuk bubur yang sengaja ia masak untuk Irene. Jisoo langsung memerintahkan Ahjumma itu untuk mengantar Irene beristirahat dikamarnya, dan Ahjummapun menuruti perintah Jisoo barusan
Setelah Irene dibawa kekamar oleh Ahjumma, tidak ada lagi pembicaraan dan hanya ada keheningan. Jisoo sudah benar-benar tidak fokus dengan soal-soal yang sudah ia pelajari sedari tadi akhirnya ia memutuskan untuk menutup buku-buku itu dan beranjak kekamarnya.
@Jisoo's Room
'Kenapa gue merasa ada kehangatan dihati gue?' batin Jisoo
Jisoo merasa tidak tenang entah ada gejolak apa didalam lubuk hatinya, walaupun sudah ia paksakan untuk tidur nyatanya hatinya semakin tidak tenang akhirnya dengan kasar ia kembali terbangun dari kasurnya dan sekilas mengingat kejadian tadi diruang tv
Tak sadar ia memegangi pipinya itu. Bingung satu kata yang terlontar didalam pikiran Jisoo saat ini
Entah dorongan darimana ia memutuskan untuk pelan-pelan keluar dari kamar dan berdiri didepan pintu kamar bernuansa putih. Ia amati baik-baik dan perlahan ia beranikan tangannya untuk menyentuh gagang pintu kamar itu
'Tunggu, apa yang sedang kau lakukan Jisoo?' batinnya saat akan menyentuh gagang pintu kamar itu
'Pabo-ya Jisoo kau bodoh sekali' Jisoopun kemudian kembali beranjak. Namun seketika ia hendak beranjak indera pendengarannya menangkap suara rintihan kecil
Akhirnya tanpa berpikir panjang Jisoopun masuk dengan perlahan kedalam kamar itu, ia bahkan tidak peduli dengan gengsinya selama ini
"Chuu,chuu"
Walaupun ruangan kamar itu minim penerangan namun saat ini indera penglihatan Jisoo bisa menangkap jelas siapa yang sedang terbaring lemah dikasur itu
Perlahan Jisoo mendekati orang itu, dilihatnya dahi yang berkeringat dan sepertinya ia bermimpi buruk batin Jisoo
"Chuu,chuuu" hanya suara itu yang terus Jisoo dengar. Ia ingin untuk melihat kondisi Unnie- oh ralat tidak, tidak maksudnya putri pertama keluarga Bae itu namun entah kenapa malam itu egonya sangat tinggi. Niat memanggil Ahjummapun tumbuh didalam benaknya
'Aku akan panggil Ahjumma, malam ini kan dia menginap' dengan cepat Jisoo ingin bergegas menuju pintu keluar
"Chuu"
Langkah Jisoo terhenti, manik matanya membesar kala ia melihat Irene memegang tangannya dengan erat sembari terus mengigau memanggil nama dongsaengnya itu
Hati Jisoopun luluh, ia tidak tega juga melihat Irene seperti itu
"Tunggu, gue bakal balik lagi" Jisoo meninggalkan Irene dan segera mengambil handuk serta air hangat. Dengan cepat ia kembali kekamar Irene dan meletak kan handuk hangat itu didahinya setelah menyeka keringat yang bercucuran didahi Irene dengan tangan telanjangnya
"Chuu, jang-jangan pergi" ucap Irene yang masih mengigau
"Gue akan tetap disini, gue janji" ucap Jisoo dengan nada yang tulus.
Tenang guys masih permulaan...
CoklatKatak
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Un) Perfect Sister || JIRENE
FanficMaaf tapi gue nggak akan pernah nganggep dia kakak gue- Bae Jisoo...