LiS || 26

812 66 11
                                    

Aku benar benar tidak mengerti apa maksudnya.

Bruk! Suara itu begitu kencang dan membuat seluruh mata menatap dari mana suara itu.

Dan itu suara dari salah satu meja yang dipukul oleh Safira.

"Kenapa kalian memandangku!! Hah?!!"

Dia membentak seluruh isi kantin dan membuat orang tak ada yang berani menatap nya lagi. Tak lama dia menghampiri kami berdua.

Dia menarik bajuku dan mendekatkan wajahku kedekat wajahnya.

"Aw"lirihku karena kaki ku sedikit tersandung meja.

"Lepasin gak!!"perintah Danish.

"Aku gak akan lepasin pacarmu ini kalau kamu gak mau jadi pacarku!"

Aku menatap Danish seolah memberi isyarat padanya.

"Lepasin!"

"Kamu harus jadi pacarku dulu! Baru aku lepasin!"

Aku tak bisa berbuat apa pun. Tangan ku kini di cengkeram Riana.

Danish menghembuskan nafas sebal. Dan mulai menghampiriku dan melepas tangan Safira dari bajuku. Seperti di hari sebelumnya Danish memelukku dan mengusap rambutku.

"Kalau kamu gak mau jadi pacarku! KU HABISI PACARMU ITU!!!"bentaknya sambil berbalik badan meninggalkan aku dan Danish.

Lagi dan lagi terulang kejadian seperti ini. Waktu itu aku dan Tasya sekarang dengan Safira, dengan Tasya saja belum selesai ditambah ini.

"Kamu gak apa apa kan?"

Aku mengangguk kecil.

"Mau ke kelas atau disini?"

"Terserah deh"

"Nish!"suara Aidil teman Danish. Aidil datang bersama Dara

"Kuy kelas!"ajak Aidil

Akhirnya Danish ke kekelas, aku dan Dara masih di kantin.

"Ternyata Safira sikapnya begitu ya"ucap Dara

"Ah sudah biarin"

"Aku kira anak Indo baik baik, kayak kamu"

"Gak semua sikap orang sama"

"Iya aku tau, tapi dia maksa kak Danish buat jadi pacarnya, apa itu sikap layak perempuan?"

"Udahlah jangan diurusin nanti jatuhnya gibah"

"Hemm.. iya deh ukthy"ucap Dara sambil tertawa.

"Ke kelas yuk bosen tau .."

"Oke deh"

Saat di depan kelas sudah ada para anak anak yang pernah membully ku mereka diantaranya ada Tasya dan dua temannya dan Ahmad.

"Mana Safira!?"tanya Tasya

"Aku gatau"ucapku dan Dara secara bersamaan.

"Gak bisa dibiarin aku harus cari dia!!"gerutu Tasya.

"Kenapa?"bisikku pada Dara.

"Gatau"

Kami tidak mau ikut campur. Saat bel tiba aku lihat Tasya dan Safira seperti sedang berantem.

Aku dan Dara keluar untuk mengeceknya.
Setelah aku tau apa yang tejadi tenyata Tasya masih mengharapkan Danish dan Safira ingin sekali menjadi pacar Danish.

Mereka sudah berhenti bertengkar, Safira menghampiriku dengan tatapan dan gaya nada bicara nya yang sangat menakutkan.

"Lo harus putusin Danish!"

"Engh enggak kok aku ga pacaran sama Danish"

"Pu-tu-sin!!"

Aku menghelai nafas, "aku kan udah bilang aku sama Danish ga pacaran, kalo kamu mau jadi pacarnya silahkan saja"

"Kamu harus ikuti apa ucapan ku! Kamu harus bantu aku menjadi pacar Danish supaya Tasya dan kamu tidak mendekatinya lagi!!", "ayo ikut aku!!"ucapnya sambil menyeretku ke depan kelas Danish.

"Tolong panggilkan Danish!"perintahnya pada salah satu teman Danish.

"Danish aku mohon kamu harus jadi pacarkuu..."pinta Safira dengan nada yang dilembutkan.

"Maaf, aku tidak bisa"

"Kenapa?"

"Aku tidak mencintaimu, dan aku sedang menjaga hati seseorang"jawab Danish dingin.

"Kenapa begitu?"gumamku dalam hati.

"Oke kalau gituu, aku akan beri kamu satu pertanyaan!"Safira memulai rencana.

"Kamu jadi pacarku atau Muti akan ku habisi sekarang juga!"Ucap Safira sambil menarik kerah bajuku.

"Denger ya!! Lo jangan kasar ke cewe ataupun ke cowo!! Kalo lo kasar mana ada yang mau sama lo! Lepasin"

"Lo jadi pacar gue atau gue habisi Muti!!"

"Ya allah ribet banget kisah cinta gueee:"(("gumamku dalam hati. Dan aku berharap Danish tidak menjadi pacarnya.

Menghelai nafas panjang "ok gue bakal jawab tapi lepasi Muti dulu"

Safira melepas tangan nya dari kerah bajuku. Aku pikir Danish tidak menerima Safira sebagai pacarnya tetapi tidak Danish menerima Safira sebagai pacarnya. Aku kecewa dengan Danish.

"Apa jawaban kamu!"

"Ok gue akan menerima lo, tapi dengan satu syarat, jangan ganggu Muti!!"

Aku seketika terdiam kaku seperti patung saat mendengar ucapannya. Tak terasa pipiku dibasahi dengan munculnya air mata yang mengalir. Aku berjalan secepat mungkin menuju kelas.

Selamat ngehalu gais

Kapan kapan aku mau buat QnA👉❤👈

Bayangin aja Aku(Muti) itu kalian dan Danish itu entah siapa sesuai haluan kalian

Next nya kapan kapan lagi ya....

Soalnya mingdep aku kayaknya UAS👉❤👈

Bye

Muahh😚

Komen deh biar asik.

Love in Silence [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang