Happy reading!
***
"ARGH!"
Irene kembali ke tempat tinggalnya dalam keadaan frustasi. Wanita tua itu mengacak-acak rambutnya dengan kasar, Naga menatapnya dengan tatapan datar karena lelah atas tingkah sang majikan.
"Naga, apakah wajahku penuh dengan keriput?" Irene bercermin sembari menyentuh permukaan kulit wajahnya dengan panik. "Aku ... aku masih cantik, bukan? Wajahku tetap awet muda seperti dulu, benarkan? Naga, katakan sesuatu!"
Naga memutar bola matanya malas. Dengan asal ia menjawab, "Irene Bae adalah wanita tercantik di dunia."
"Jinjja?" Irene menatap Naga dengan tatapan berbinar. "Jadi, tidak ada yang mengalahkan kecantikanku, bukan? Jung Yerin dan Jung Eunha, mereka tidak secantikku?"
"Hm, kalau dipikir-pikir kedua putri itu jauh lebih cantik darimu," jawab Naga dengan spontan. Irene reflek melotot ke arahnya. Naga yang sadar jika ia salah bicara langsung membungkuk dan meminta maaf. "Maaf, yang mulia. Maafkan aku, yang mulia Irene Bae adalah wanita tercantik di dunia."
Irene tersenyum puas. "Terima kasih. Omong-omong, apa kelanjutan cerita dari buku yang telah kutulis? Apa kau masih mengingatnya, Naga?"
"Aku hanya ingin kembali menjadi manusia, yang mulia," balas Naga. Naga adalah seorang manusia yang dikutuk oleh Irene.
"Setelah kau membantuku untuk mendapatkan tahta Istana Berlian, kau akan kembali menjadi manusia. Dan kau dapat pergi sejauh mungkin dari hidupku," balas Irene dengan angkuh. "Hm, apa aku tidak salah lihat? Naga, apa tadi kau melihat Jung Eunha memegang sebuah buku?"
"Hm, sepertinya buku tentang Istana Berlian," jawab Naga tanpa menatap Irene.
Irene membulatkan matanya karena terkejut. Melihat respon Naga seperti mengacuhkannya, wanita itu lantas mengarahkan tongkat sihirnya dan membuat Naga memekik kesakitan.
"Argh, tolong hentikan!" pinta Naga dengan tak sopan.
"Katakan padaku, apa Jung Eunha memegang buku Istana Berlian yang kutulis?" tanya Irene dengan galak. Ia memperbesar kekuatannya dan membuat Naga melemas.
"Y-ya ... yang mulia ...," jawab Naga lemas. Irene langsung menghentikan sihirnya, dan Naga terbaring lemas di tanah.
Irene tersenyum penuh arti. "Kalau begitu, aku membutuhkan bantuanmu."
"A-apa?"
"Tangkap Jung Eunha, bawa gadis itu ke hadapanku."
"Bagaimana caranya, yang mulia? Penjagaan di Kerajaan Army sangat ketat."
"Hei, apa kau bodoh?" tanya Irene sarkas. "Aku belum melepas sihirku, semua penjaga dan pelayan di Kerajaan Army masih dalam keadaan terhipnotis. Aku tak akan melepas sihirku sampai kedua gadis itu memberikan kunci Istana Berlian."
"Hm, bagaimana jika rencanaku gagal? Seperti saatku menangkap Jung Yerin?" tanya Naga lagi.
Irene nampak berpikir sejenak, sebelum akhirnya menjawab, "Kalau begitu, kau harus mencari perhatian mereka. Misalnya, kau buat Jeon Jungkook babak belur seperti saat pertama kali menculik Seokjin dan Sojung."
Irene menepuk tubuh Naga. "Cepatlah, pergi ke Kerajaan Army!"
Naga mengangguk patuh, ia kembali mengepakan sayap dan terbang menuju Kerajaan Army.
Irene menatap Seokjin dan Sojung yang kini berubah menjadi batu. Sedetik kemudian, tawa menghiasi tempat tinggalnya.
"Kalian hanya perlu menunggu saat kehancuran, Jeon Seokjin, Kim Sojung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond Castle [Eunkook & Taerin] ✔
DiversosPetualangan mencari sebuah istana berlian yang letaknya tersembunyi. Taehyung, Jungkook, Yerin, dan Eunha melakukan semua ini demi kembalinya Seokjin dan Sojung, raja dan ratu dari Kerajaan Army. Akankah mereka berhasil menemukan istana berlian dan...