Menumpahkan rindu

69 2 0
                                    

~~~~~~~~~~

"Aku kembali pulang untukmu. Hatiku hanya tertuntun pulang karenamu"

Afla

~~~~~~~~~~

2 tahun kemudian...

Author POV

Rainaa sedang berada di supermarket. Ada beberapa barang yang harus dia beli. Rainaa sibuk memastikan kembali barang di keranjangnya, mengecek ulang supaya tidak ada yang terlewat.

Bruk

Seseorang tidak sengaja menyenggol bahu kanannya.

"Maaf... saya tidak sengaja"

Suara seorang laki-laki yang menyesali perbuatannya.

Rainaa mengangguk tanpa melihat siapa yang menabraknya. Wajanya menunduk dan kembali fokus ke keranjang yang dibawanya.

Keluar dari swalayan, Rainaa berjalan ke depan mencari kursi untuk menunggu taksi online yang akan dia pesan.

Tiba-tiba seseorang ikut duduk menyusulnya.

Asyik memainkan ponsel, Rainaa tidak menyadari siapa yang sudah berada di sampingnya.

"Assalamualaikum, Rainaa"

Salam yang sangat merdu, menusuk gendang telinga Rainaa, menggetarkan hatinya yang sebelumnya sudah tenang.

Rainaa menoleh perlahan, melepaskan pandangan dari ponselnya.

"Kenapa malah menatapku seperti melihat hantu, Naa? Jawab dulu salamku" kata seorang laki-laki itu seolah menyadarkan Rainaa.

"Wa-Wa'alaikumsalam.. Afla. Benarkah ini dirimu?" ucap Rainaa membatu.

"Rainaa..." panggilnya lembut penuh perasaan yang tidak bisa terungkapkan.

"Afla..." balas Rainaa memanggil Afla masih tidak percaya.

🍃

Afla POV

Aku sudah kembali ke Indonesia. Tapi tidak ke Jogja. Melainkan hidup di Jakarta. Setelah kepulanganku dari Turki, aku membantu mengurus perusahaan Papa. Papa memintaku menjadi Direktur Utama di sana.

Aku pulang ke Jogja karena ingin menjenguk adikku yang tinggal bersama Nenek di rumah orang tuaku yang dulu.

Sekalian, nanti aku akan mampir ke rumah Rainaa.

Gadis itu, sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Namun, namanya selalu terlantun dalam doa-doaku. Aku tidak sabar ingin menemuinya, mengatakan bahwa aku sangat merindukannya.

Rainaa, dia berhasil membuatku hanya menaruh perasaanku padanya. Mama pernah ingin mengenalkanku pada salah beberapa putri rekan kerjanya, namun aku menolak tawaran Mama.

Aku hanya ingin bertemu Rainaa dulu.

🍃

Aku melajukan mobilku ke salah satu swalayan di pusat kota. Tidak sengaja, aku menabrak seorang gadis dan hampir membuatnya terjatuh.

Gadis itu serius sekali dengan barang di keranjangnya. Menoleh akupun tidak.

Perlahan aku melangkah kembali. Entah mengapa, aku merasa aku harus berbalik lagi, untuk memastikannya. Begitu aku melihatnya dari agak jauh, aku langsung mendapati wajahnya.

Kekasih PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang