Shakeel dan Biha

103 1 0
                                    

~~~~~~~~~~

"Aku selalu mensyukuri hadiah Tuhan yang dikirimkan untuk kita. Begitu indah"

~~~~~~~~~~

Author POV

Rainaa perlahan membuka matanya. Mendapati Afla menggendong ke dua bayinya menghadap jendela sambil bergumam sangat merdu.

"Mas Afla..." panggil Rainaa pelan.

Merasa dipanggil, Afla kemudian berbalik menemukan istrinya sudah terduduk menyender sambil tersenyum.

"Sayang... alhamdulillah kamu akhirnya bangun juga" kata Afla mendekati Rainaa.

Afla terlihat sangat manis dengan menggendong ke dua bayi mungilnya di lengan kekarnya seperti itu.

Yang digendong juga tampak sangat tenang, tidak melakukan gerakan apapun.

"Astaga, suamiku... bagaimana kamu bisa menggendong kedua anakmu seperti itu? Kamu terlihat sangat lucu, mas" kekeh Rainaa.

Afla memberikan bayi di tangan kanannya ke Rainaa dengan perlahan. Rainaa menerimanya. Namun, sepertinya perpindahan tangan Afla ke Rainaa membuat bayinya terusik walaupun sudah dilakukan dengan sangat hati-hati. Dia bangun dan memainkan tangan mungilnya.

"Jagoan kita tadi menangis. Eh, princess juga malah ikut. Yasudah, aku gendong saja untuk menenangkan mereka. Sepertinya baby boy kehausan, sayang" kata Afla menjelaskan kronologi menggendong ke dua bayinya.

"Uuuuu, jagoan mama nangis? Laper ya? Iya? Sini, sini, sini, mimik dulu ya" ucap Rainaa sambil menciumi si baby boy.

Afla yang melihatnya sangat lucu dan terkekeh.

"Mas... siapa nama anak-anak kita?" tanya Rainaa sambil menyusui baby boy.

"Shakeel Waiz Al Aabid, Hifza Nabiha Al Aabid. Shakeel Waiz Al Aabid artinya tampan, ahli agama, dan berkecerdasan interlektual yang tinggi serta patuh kepada penciptanya. Hifza Nabiha Al Aabid artinya malaikat pelindung, jujur, juga memiliki intelektual tinggi dan patuh dengan Rabbnya. Bagaimana sayang?" jelas Afla.

Rainaa tampak menyimak dengan sangat baik setiap perkataan Afla.

Nama yang sangat indah. Papanya memang pandai memilihkan nama.

"Aku sangat setuju, mas. Nama yang kamu pilihkan untuk mereka sangat indah. Semoga anak-anak kita tumbuh soleh solihah sepertimu. Bolehkah aku memanggil mereka Shakeel dan Biha?" kata Rainaa.

"Tentu, sayang. Insyaallah mereka akan tumbuh dengan baik, menjadi soleh solihah, dan selalu menjaga mama dan papanya. Bukan begitu, princess? Jagoan?" kali ini Afla menciumi putrinya, mengusik ketenangannya, dan dia harus bertanggung jawab atas ulahnya mengganggu tidur sang putri kecil.

Rainaa terkekeh melihat Afla menepuk-nepukkan pelan tangannya di paha si kecil princess, Biha.

"Aamiin" jawab Rainaa.

Biha sudah kembali tenang di dekapan papanya.

"Mas... " panggil rainaa.

"Ada apa, sayang? Apakah masih lelah?" jawab Afla takut Rainaa kondisinya masih lemah.

"Tidak... aku baik-baik saja. Mas jangan khawatir" kata Rainaa.

"Kamu membuatku ketakutan sayang. Bagaimana tidak? Matamu menutup begitu saja. Aku panggil-panggil tidak menjawab" kata Afla mengingat kejadian pasca Rainaa melahirkan si jagoan, Shakeel.

Kekasih PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang