Kejadian di taman

99 3 0
                                    

~~~~~~~~~~

"Aku tidak pernah bermaksud akan meninggalkanmu, cintaku"

~~~~~~~~~~

Author POV

6 bulan berlalu setelah Rainaa dinyatakan hamil, Rainaa semakin banyak bergerak menjalankan kegiatan sehari-harinya. Dokter sudah menyarankan agar hal tersebut nantinya melancarkan proses persalinan. Afla sampai tidak habis pikir karena hampir setiap hari setelah subuh, Rainaa mengajak jalan-jalan pagi di taman.

Baby di perut besarnya padahal sudah sering menendang-nendang dan tidak jarang, Afla harus menenangkan sang Baby dengan sentuhan tangan ajaibnya. Sepertinya baby memang menginginkan selalu diperhatikan oleh papanya.

🍃

Afla melihat istrinya berusaha berdiri melepas mukena seusai membaca dzikir Al matsurat rutin setiap pagi. Sambil memegangi punggung bawahnya, Rainaa semakin terlihat kesusahan bergerak. Memandang Rainaa yang seperti itu, tentu saja Afla langsung dengan sigap membantu sang istri berdiri.

"Sebentar, mas. Kakiku kram" keluh Rainaa masih dengan tangannya dipegangi Afla.

Afla terkekeh kecil lantas memasang posisi setengah membungkuk, menggendong istrinya pelan-pelan untuk ke tempat tidur.

Dengan tlaten, Afla menyenderkan Rainaa di tumpukan bantal empuk mereka, mengambil kaki sang istri ke pahanya, dan memijat kakinya.

"Terimakasih, sayangku" ucap Rainaa sangat lembut dan penuh senyum.

Afla selalu melakukan yang terbaik untuk Rainaa. Dia sangat mencintai istrinya, -dan calon babynya dengan tulus.

Dipikir-pikir, tidak lagi ada namanya air mata setelah mereka menikah. Afla benar-benar berusaha selalu membahagiakan Rainaa, cintanya. Selalu memperlakukannya seperti ratu dengan sangat senang hati.

"Sudah lebih baik?" tanya Afla, yang dijawab anggukan oleh Rainaa.

"Mau jalan-jalan?" tanyanya kembali.

"Aku sedang malas. Tidak tahu kenapa, pagi ini rasanya aku ingin di rumah saja, mas" jawab Rainaa.

"Sejak kapan istriku yang cantik ini jadi pemalas, hmm? Biasanya malah yang sampai menarik kaosku sambil merengek. Memasang puppy eyesnya dan selalu bilang mas, ayo kita jalan-jalan... ayo... ayo..." Afla meniru suara Rainaa sambil tertawa.

"Sayang, jangan meniruku seperti itu. Jelek sekali jadinya kalau mas Afla yang meniru" kata Rainaa.

Afla hanya tertawa mendengar istrinya berucap begitu.

"Mmm, mas" panggil Rainaa.

"Aku mengurungkan niatku. Ayo deh kita pergi. Belikan aku bubur ayam sekalian, ya" ujar Rainaa.

"Biar aku belikan saja? Tunggu di rumah?" tawar Afla.

"Aaaaa... tidak mau. Aku ikutttttt" Rainaa mulai merengek.

Lagi-lagi Afla dibuat tertawa pagi-pagi oleh istrinya.

Benar kan? Mood orang hamil memang labil. Sebentar mengatakan malas, sebentar sangat bersemangat. Selalu seperti itu.

Tidak bisa menolak, Afla mengiyakan keikutan Rainaa membeli bubur ayam di area taman. Memang kalau pagi, hanya ada satu tukang bubur yang berjualan di sana. Dan itu selalu ramai.

🍃

Afla sudah siap di depan sambil memanasi mesin mobil. Dilihatnya Rainaa berjalan pelan dari dalam rumah, membuat Afla yang melihatnya seperti tidak tega. Mungkin Rainaa sedang benar-benar merasa kelelahan setelah semalam jalan-jalan membeli beberapa pasang baju hamil. Rainaa sempat mengeluh bajunya banyak yang tidak muat. Afla langsung menawarinya berbelanja dan dengan antusias, Rainaa langsung bersiap.

Kekasih PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang