12. Antara wisuda dan akad

555 16 0
                                    

Hari sabtu, 24 November 2020  hari keputusan Acha harus menghadiri pernikahan kakaknya atau menghadiri wisuda Dion, pilihan yang rumit dirasakan  oleh Acha. Rumit karena Jika tidak hadir wisuda Dion dia akan  marah dan pergi selamanya dari hidup Acha, tentu Acha tidak mau hal itu terjadi sementara jika tidak hadir ke pernikahan kakaknya satu - satunya tentu Acha juga takut membuat kakaknya kecewa terhadap dirinya.

Sebelum hari itu datang Acha sempat curhat sama teman dekat dia dari kecil tapi tidak sekampus yaitu Nengsih.
Nengsih yang mendengar itu langsung marah kepada Acha yang seakan - akan lebih memetingkan Dion yang jelas sudah menyakitinya.

" Acha, kamu gila ya, ini nikahan kakak kandung kamu lo, kamu sekarang bingung dan lebih berpihak sama laki - laki brengsek itu" kata Nengsih dengan sangat kesal

" bukan gitu Neng, aku sayang sama kakak aku,tapi Dion juga penting neng" kata Acha

" Stress kamu cha, awas ya kalau sampai kamu lebih milih si Dion brengsek itu" kata Nengsih

Acha hanya diam mendengar ceramah dari Nengsih

Tibalah Hari ini Acha memutuskan untuk datang wisuda Dion dulu baru pulang untuk melihat kakaknya Akad

Cinta Acha sama dion memang mengalahkan segalanya termasuk keluarga sendiri

" selamat abg" kata Acha sambil menyerahkan beberapa bingkisan kepada Dion

" makasih cha" kata dion

Tidak ada mimik senang yang ditunjukkan dion kepada Acha.

" foto dulu " kata Acha

Akhirnya mereka foto dan setelah itu Acha melihat seniornya yang lain untuk diberi ucapan selamat.

Setelah selesai Acha memutuskan untuk segera pulang takut nanti kemalaman ke tempat  pesta kakaknya yang diadakan dikampung halaman nya, meskipun Acha telah melewatkan acara akad kakaknya tersebut.

Di koridor menuju pulang Acha tidak sengaja melihat Dion bersama Hesti lagi berpegangan tangan untuk foto bersama  Dion dan keluarganya.

Betapa miris hal tersebut dirasakan Acha, dia berkorban tidak melihat kakak kandungnya resmi jadi milik orang hanya demi datang ke acara seorang laki - laki yang memeluk wanita lain di depan matanya dan laki - laki itu dengan seenaknya bersikap dingin saat acha sudah berkorban.

Acha bergegas pergi dari sana.

Sampai dikontrakan Acha sudah ditunggu Nengsih dan Sari untuk pulang bersama karena mereka berdua juga sudah dianggap adik oleh kakaknya Acha, mereka sangat dekat.

Karena ada kendala yang harus diurus Sari dikampusnya dulu dia minta ditunggu sampai jam 8 malam.

Tepat jam 8 malam mereka berangkat pulang. Acha lupa mengabari keluarga nya dirumah kalau dia akan pulang kemalaman, hingga keluarganya khawatir.

" Sudah sampai mana cha" ? Tanya Mama acha

" udah dijalan ma, sejam lagi acha nyampe" jawab Acha

Hp diserahakan kepada kakak acha oleh mamanya

" cha ini kakak, hati- hati ya dek" kata kakak acha

" siap kk, selamat ya" balas acha

Didalam perjalanan nengsih yang kesal akan sifat Acha hari ini tidak melihat akad kakaknya secara langsung dan harus datang terlambat hanya karena lelaki brengsek.

" cha, kamu bego banget" kata nengsih

" kasar banget neng" kata Acha

" kamu itu udah ngk waras, masa lebih memetingkan si dion brengsek itu dari pada kakak kamu sendiri, dikasih apa sih kamu sama dia?" Kata Nengsih dengan nada tinggi

" udah udah jangan berantem" kata Sari melarai mereka berdua

" maaf aku memang salah " kata Acha yang secara tak sadar mengeluarkan air mata

" cha kenapa nangis?" Kata sari sambil mengusap bahu Acha

Nengsih yang melihat Acha menangis sambil bawa mobil tidak tega melihat hal tersebut meski Acha jelas salah

" cha maaf, aku cuma ngk ingin kamu jadi orang yang masuk ke jalan yang salah cha" kata nengsih

" iya neng, ngk apa - apa kok, aku emang salah mengambil keputusan, makasih kamu selalu beri aku masukan terhadap perbuatan aku yang salah" kata Acha

Setelah perdebatan tersebut berakhir Acha kembali fokus menyetir, setengah jam lagi mereka sampai tujuan.

Setiba di rumah tempat berlangsungnya pesta Acha berlari memeluk kakaknya.

" selamat, maaf" kata Acha berlinang air mata

" ngk apa - apa kok, udah tenang aja. Yang penting sekarang kamu disini" kata kakak acha

" kakak" kata nengsih dan Sari yang langsung memeluk kakak Acha.

" makasih ya adek emesh kakak udah datang" kata kakak Acha

" sama - sama kakak" kata nengsih dan sari

Beberapa jam berlalu acha membuka hp nya, bagai petir datang menyambar acha melihat story instagram Dion yang post foto mesranya bersama hesti pacarnya dengan caption mesra dan ucapan terima kasih romantis, seolah hanya hesti yang berkorban untuknya. Dion juga post foto bersama teman yang lain dan mengucapkan terima kasih tanpa ada satupun foto Acha. Miris

Acha tersayat - sayat, sembilu tajam bagai menikamnya tanpa rasa ampun.

Mau menangispun tidak mungkin karena kakaknya lagi berbahagia di depan matanya dan banyak orang, acha ngk mau membuat orang khawatir terhadap dirinya



Catatan hati seorang selingkuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang