10

23 2 0
                                    

Daniel pun akhirnya datang membawa empat tiket untuk mereka. Saat mereka menentukan tempat duduk ternyata Liana duduk bersampingan dengan Sisil dan Dimas.

"Liana lo gak suka ya nonton bareng gue sama Daniel?" Bisik Dimas kepada Liana karena takut berisik.
"Engga b aja" sahut Liana tanpa menatap Dimas.
"Kalau b aja tatap gue dong" balas Dimas.
"Apaan sih lo?" ucap Liana dengan lantang.

Dan pastinya membuat penonton yang lain langsung menatap Liana. Liana pun langsung terdiam dan pastinya ia sangat malu.

"Ihhh lo si" ucap Liana sambil menatap Dimas.

Dimas pun tertawa kecil karena melihat Liana marah dan menatapnya.

"Ni anak lucu juga" ucap Dimas dalam hatinya.

Mereka berempat pun fokus nonton dan tidak terasa filmnya sudah selesai.

"Huaaaa gila filmnya asik bangetttt" ucap Sisil histeris.
"Iya ya Sil gue aja pengen nangis pas adegan sedihnya" sahut Daniel.
"Cowok kok lebay" ucap Liana tanpa sadar dan langsung menutup mulutnya dengan tangannya.
"Dasar lo na omongannya pedas banget" sahut Daniel yang mulai kesal pada Liana.
"Udah-udah mending kita makan yuk?" aja Dimas.
"Ayoo tapi lo yang traktir kan Dim?" tanya Sisil sambil tertawa.
"Iya-iya gue traktir" sahut Dimas.
"Yeayyy" ucap Sisil dan Daniel kompak sambil kesenangan sedangakan Liana hanya diam.

Mereka berempat pun menuju restoran yang ada dimall.

"Sil kok kita jadi bareng mereka sih? Kan niatnya cuman berdua aja" bisik Liana pada Sisil.
"Udah Na ikut aja sayang kalo rezeki ditolak" sahut Sisil juga berbisik.
"Ih dasar" balas Liana jutek.

Saat mereka sudah sampai direstoran. Liana duduk disamping Sisil dan berhadapan dengan Dimas.

"Kalian mau makan apa?" tanya Dimas.
"Gue lagi pengen nasi goreng sama jus alpukat" sahut Sisil dengan semangat.
"Kalian berdua?" tanya Dimas pada Liana dan Daniel.
"Gue sama Sisil aja" balas Liana.
"Gue bingung sih soalnya menu favorit gue banyak banget disini. Tapi yaudah deh samain aja juga" ucap Daniel sambil senyum-senyum.
"Yaudah samain aja ke 4 nya" ucap Dimas kepada pelayannya.

Saat menunggu makanan Dimas Sisil dan Daniel mengobrol bersama semantara Liana hanya diam saja.

"Emmm Liana lo pengen olimpiade kan?" tanya Dimas mulai melakukan obrolan dengan Liana.
"Iya" balas Liana.
"Kapan?" tanya lagi Dimas.
"Minggu depan" sahut Liana.
"Oh semangat ya hehe" ucap Dimas sambil senyum tulus ke Liana.
"Hmm" sahut Liana dengan singkat.

Tidak terasa mereka pun sudah menyelesaikan makanannya.

"Na kita liat-liat baju yuk" ucap Sisil pada Liana.
"Yuk Sil tapi berdua aja" balas Liana yang tidak peduli walaupun didepannya masih ada Dimas juga Daniel.
"Hmmm gimana yaa, kalian gak papa kan kita pisah" ucap Sisil sambil menatap Dimas dan Daniel.
"Gak papa kok sil hehehe" sahut Dimas.
"Oke bayyy" ucap Sisil lalu pergi meninggalkan dua temannya.

Dimas dan Daniel hanya menatap kepergian mereka berdua.

"Cuek banget ya" ucap Dimas tanpa ia sadari.
"Liana? Emang" sahut Daniel.
"Hahh hehe iyaa" ucap Dimas.

Tidak terasa waktu main dengan Sisil, Liana sudah berada dirumahnya. Liana bergegas mandi lalu rebahan dikasur kesayangnya.

"Apa gue terlalu cuek?" ucap Liana pada dirinya sendiri.
"Ahh gak Liana sikap lo emang harus kayak gini" lanjut ucap Liana lalu menutup matanya.

Ya kalian pasti penasaran kan kenapa sifat Liana bisa seperti ini?

HAPPY READING GUYS. MAAF BARU SEMPAT UP😭

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang