1

82 4 0
                                    

Kringgggg...... Alarm berbunyi cukup keras membuat Liana terbangun dari tidurnya. Liana bergegas mandi dan sholat subuh seperti biasa. Setelah itu Liana turun kebawah menghampiri ibunya yang sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Pagi ma" ucap Liana menyapa ibunya.
"Pagi juga kesayangan mama yang cantik" balas ibunya dengan sangat lembut.
"Papa mana?" tanya Liana.
"Papa lagi didepan" sahut ibunya.

Beberapa menit kemudian datanglah seorang lelaki yang tidak terlalu tua atau bisa dibilang awet muda.

"Pagi dua wanita kesayangan papa" ya lelaki itu adalah ayah Liana.
"Pagi pa..." balas kedua wanita itu.

Mereka pun sarapan dengan lahap. Setelah selesai sarapan Liana membantu ibunya membersihkan piring dan gelas bekas mereka sarapan tadi.

Tidak terasa waktu pun menunjukkan pukul 06.45 menit. Liana berpamitan dengan ibunya untuk berangkat kesekolah. Liana kesekolah dianter sang ayah. Ayah Liana adalah seorang Dosen dari Universitas ternama di Jakarta. Didalam mobil Liana berbicara banyak hal dengan sang ayah. Dua puluh menit kemudian Liana sampai disekolahnya yaitu SMAN 1 Jakarta.

"Pa Liana masuk ya" ucap Liana dan mencium tangan sang ayah.
"Iya sayang belajar ya benar ya" balas sang ayah.
"Pasti pa" sahut Liana.

Didalam kelas Liana langsung duduk dan mengambil sebuah buku ditasnya. Liana membaca buku itu sambil menunggu sahabatnya "Sisil". Yaaa Sisil satu-satunya sahabat Liana dari kecil. Beberapa menit kemudian Sisil datang.

"Halo Liana cewek yang super cuek Hahahahaha" Ucap Sisil yang baru saja datang.
"Apaan sih lo" sahut Liana dengan cueknya.
"Baru pagi udah baca buku aja lo" ucap Sisil.
"Kan jam terakhir nanti ada ulangan" sahut Liana.
"Ya ampun gue lupa. Yaudah gue nyontek lo aja deh nanti Hahaha" ucap Sisil dengan gampangnya.
"Gak" balas Liana singkat.
"Ilmu itu harus dibagi biar berkah" ucap Sisil sambil senyum-senyum tidak jelas.

Teeetttttt.... Bel masuk pun berbunyi. Tidak lama setelah itu datanglah guru perempuan yang cantik kedalam kelas XII IPA 1.

"Hari ini kita mendapat teman baru, ayo kamu silahkan masuk" ucap guru itu.
"Iya bu..." sahut seorang laki-laki yang sangat tampan, yaitu Dimas Nafarin Sungkar.

Semua murid dikelas langsung heboh apalagi ceweknya.

"Omaigatttt Dimas masuk sekolah kitaaaa. Gue senang banget sumpahhhh. Aaaaa gue gak percaya ini" teriak cewek-cewek dikelas XII IPA 1 termasuk Sisil.

Liana mendengar itu hanya diam dan tidak peduli siapa lelaki itu.

"Ayo perkenalkan nama kamu" ucap guru perempuan itu.
"Perkenalkan nama saya Dimas Nafarin Sungkar. Bisa dipanggil Dimas. Saya pindahan dari sekolah SMAN Kartika. Saya harap kalian semua bisa menerima saya sebagai teman kalian" ucap Dimas dengan sopan.
"Pasti..." ucap semua cewek yang ada dikelas itu kecuali Liana.
"Dimas kamu duduk dibangku kosong disamping Daniel ya" ucap guru perempuan itu.
"Iya bu..." balas Dimas dengan sopan.

Dimas pun berjalan menuju tempat duduknya dibelakang Liana.

"Hai Dimas. Ih kenapa harus duduk sama Daniel si kan bisa duduk sama gue" ucap Sisil sambil senyum-senyum ke Dimas.
"Oh jadi lo enggak anggap gue?" balas Liana sambil memasang muka marah.
"Eh enggak, gue bercanda elah lu sensi amat si" sahut Sisil dengan menahan tawanya.

Dimas yang mendengar perkataan Sisil dan Liana pun ikut tertawa.

"Hai gue Daniel. Salah satu cowok ganteng disekolah ini" ucap Daniel dengan pede nya sambil mengulurkan tangannya untuk kenalan.

Dimas pun tersenyum dan langsung bersalaman dengan Daniel.

"Gue Dimas, gue harap lo bisa jadi teman baik gue" sahut Dimas dengan semangat.
"Yoi bro" balas Daniel dengan senyumnya.

Mohon maaf ya guys jika ada kesalahan kata, ataupun kesamaan nama dan tempat. Ini sungguh tidak disengaja. HAPPY READING :*
SEMOGA SUKA{}.

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang