Akhirnya bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba. Dimas yang mendengar itu pun langsung senang dan segera kekelasnya. Saat dijalan menuju kelas banyak sekali cewek yang menyapa Dimas. Dari adek kelas sampai cewek kelas 12 nya.
"Woy bro dari mana aja lo?" tanya Daniel sambil bingung menatap Dimas yang berkeringat.
"Habis dihukum gue" sahut Dimas.
Daniel yang mendengar itu pun tertawa "Baru masuk sekolah dua hari sudah kena hukum aja lo" ucap Daniel.
"Ah udah ah kita kekantin yuk udah laper + haus banget nih gue" balas Dimas.
"Yaudah deh ayo" sahut Daniel.Saat dikantin banyak cewek yang menatap Dimas sambil bengong melihat ketampanan Dimas. Dimas yang merasakan itupun hanya senyum-senyum tidak jelas. Bagi Dimas hal itu sudah biasa.
"Eh Dimas dari mana aja lo?" Tanya Sisil yang sedang memegang nasi goreng bersama dengan Liana.
"Kena hukum gue sil hehe" sahut Dimas sambil senyum.
"Sil cepatan" Ucap Liana singkat.
"Makan bareng lagi yuk Na" ucap Daniel sambil senyum ke Liana.
"Itu masih ada meja kosong. Gue cuman mau makan berdua sama Sisil" sahut Liana.
"Yeee dasar lo Na gak asik" balas Daniel.
"Cepetan Sil atau gue tinggal!" ucap Liana menatap Sisil.
"Eh iya-iya Na" balas Sisil.
"Kami duluan ya guys" ucap Sisil sambil berjalan menjauhi Dimas dan Daniel.Dimas yang mendengar itu pun hanya diam. Karna Dimas sudah bisa menebak kalau Liana sicewek cuek itu pasti tidak akan mau makan bersama dia dan Daniel.
"Yaudah bro yuk kita mesan makanan" ucap Dimas.
"Yuk" sahut Daniel.Sesudah mereka memesan makanan mereka duduk sambil mengobrol dan bercanda berdua. Entah kenapa Dimas melirik Liana yang sedang asik makan. Dimas masih tidak habis pikir kenapa Liana bisa tidak tertarik sedikit pun dengan dirinya? Apa jangan Liana itu lesbi? Tapi sepertinya tidak mungkin. Apa jangan-jangan Liana tidak pernah jatuh cinta? Sepertinya begitu pikir Dimas. Tidak lama makanan mereka pun datang. Mereka memakan makanannya sampai habis.
"Yaudah yuk kita bayar" ucap Dimas.
"Yaampun bro uang gue ketinggalan dikelas nih, bayarin dulu ya heheee" balas Daniel sambil senyum-senyum.
"Alasan lo mah, bilang aja minta ditraktir" ucap Dimas sambil mengeluarkan uangnya untuk bayar makanan dia dan Daniel.
"Nah lo pekaan juga ya jadi orang hahaha" sahut Daniel.
"Yaudah yuk kita kekelas" ucap Dimas.
"Ayo bro" sahut Daniel.Mereka berdua pun berjalan menuju kelas. Seperti biasa banyak sekali cewek yang menyapa Dimas. Saat dikelas, Dimas duduk dibangkunya tepat dibekalang tempat duduk Liana. Dimas menglihat Liana sedang membaca buku Fisika. Sedangkan Sisil sedang menonton drama korea.
"Liana lo dipanggil ibu Dahlia, ditungguin diruang guru" ucap salah satu cewek yang baru saja datang kekalas Liana.
"Ah iya, makasih ya" sahut Liana.
"Sil gue kekantor dulu ya" ucap Liana.
"Oke na" balas Sisil.Saat Liana sudah keluar Dimas bertanya pada Sisil.
"Kok Liana dipanggil ibu Dahlia sih? Emang dia ada bikin salah?" tanya Dimas kepada Sisil.
"Ya enggak lah Dim. Liana itu dipanggil buat olimpiade" sahut Sisil.
"Oh gue kira dia ada buat masalah hehehe" balas Dimas.
"Kok lo kepo sih sama Liana" ucap Daniel sambil menatap Dimas.
"Yaa gue mah gak kepo. Gue cuma nanya" sahut Dimas.
"Nanya sama aja lu kepo" balas Daniel sambil tertawa.
"Iya gue kepo. Gue kepo kenapa dia terlalu cuek dan gak tertarik sama gue" ucap Dimas.
"Yaa berarti lo kurang menarik bro" sahut Daniel sambil tertawa terbahak-bahak.
"Kurang ajar lo" balas Dimas.
"Kalian tu ya berisik banget ganggu orang tau gak!" ucap Sisil membalikan badannya untuk melihat Dimas dan Daniel.
"Eh sorry sorry Sil" sahut Daniel sambil tertawa.HAPPY READING GUYS. SEMOGA SUKAAA. TUNGGUIN CERITA SELANJUTNYA YAAA, DAN JANGAN LUPA DIVOTE HIHIII :*
TERIMA KASIH💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa
Roman pour AdolescentsMelupakan itu hal tersulit bagiku. Tapi, saat kamu tiba akan kah itu menjadi mudah? Next ➡️➡️➡️