22 | Marah? Tidak

27 13 6
                                    

Now playing: Kau Memilih Dia—Andani

Yang bersamamu saat ini belum tentu jodohmu kan?

—PREUVE—

Pagi ini Nura bersiap untuk sekolah lebih awal dari biasanya,gadis itu tidak tidur semalam karena memikirkan Rezfan. Nura saat ini sedang sarapan ditemani ayahnya sambil berbicara ringan seputar sekolah Nura.

"Kamu kenapa nak?" tanya Afif,dia khawatir dengan anaknya yang tampak tidak bersemangat hari ini.

"Gapapa. Nura gapapa pacaran?" Afif menoleh,sedikit terkejut dengan pertanyaan putrinya.

"Emang kamu punya pacar?" Nura mengangguk kecil.

"Gapapa,intinya pacaran sewajarnya terus jangan pacaran terus disekolah kamu harus proritasin pelajaran kamu," ujar Afif. "Jadi hari ini ayah yang anter atau dijemput pacar nih?" goda Afif pada putrinya.

"Nura udah janji sama Arel,dia yang jemput."

Tidak lama bunyi klakson motor menggema di luar kediaman Hertanto. Bi Tina segera membukakan pintu dan tidak lama Arel datang dan ikut bergabung atas suruhan Afif di meja makan.

"Sarapan dulu nak," ajak Afif.

"Makasih om,lain kali kayaknya ini mungkin udah mau telat," balas Arel sopan.

"Yaudah yah,aku sama Arel berangkat dulu, love you." pamit Nura setelah mencium kening ayahnya.

—PREUVE—

SMA Satu Bangsa sedang heboh di gerbang sekolah karena kedatangan sepasang kekasih diatas motor Kawasaki Ninja H2 berwarna hitam yang baru saja memasuki area parkir Smatusa. Arel dan Nura langsung menjadi sorotan utama di area parkir juga gerbang dan pintu masuk utama Smatusa.

"Beneran pacaran?"
"Gue kira cuma hoax,ternyata?"
"Gak salah liatkan? Arel jenius boy sama Nura trouble maker girl berangkat bareng?"
"Hah? Gila sih,gilaa."
"Patah hati se-Smatusa."
"Cecan hilang satu."

Bisik-bisik yang tidak dipedulikan Nura sama sekali.

Nura terpaku melihat kedatangan Rezfan dengan motor hijaunya yang tampak menghidari bertatapan dengan Nura. Nura segera menyusul Rezfan dan meninggalkan Arel yang masih membenarkan parkiran motornya.

"Rezfan!" teriak Nura. Rezfan tidak memedulikan teriakan itu dan memilih terus berjalan ke kelasnya. Nura langsung mengejar Rezfan dengan sekuat tenaga.

"Tunggu,Arel sama Nura pacaran beneran gak sih? Kok Nura malah ngejar anak pindahan itu?"
"Nura suka sama Rezfan?"
"Rezfan siapa?"
"Anak pindahan itu namanya Rezfan?"

Setibanya dikelas,Rezfan langsung duduk ditempatnya seperti biasa sambil mendengar lagu di headsetnya dengan volume lumayan keras.

"Fan lo gak papa kan?" tanya Nura khawatir. Tidak biasanya Rezfan acuh padanya.

"Fan lo marah?" tanyanya lagi. Namun Rezfan terlihat tidak mendengarkan Nura,Nura langsung mencopot headset yang digunakan pria disampingnya itu.

PREUVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang