19 | Janji

55 21 72
                                    

Now playing: Percayalah–Afgan dan Raisa.

"Cinta itu adalah waktu dan restu semesta. Karena waktu yang akan menentukan mulai dan berakhirnya cinta tapi restu semesta yang akan menetukan diterima atau tidaknya cinta itu." —PREUVE.

—PREUVE—

"Tapi Ra,lo mungkin gak inget,manusia diciptakan untuk bertemu dan kemudian pasti dipisahin. Didunia gak ada yang bener-bener abadi Ra,termasuk perasaan." Saat ini bukan lagi Rezfan yang terdiam,melainkan Nura.

"Gue gak tau,gimana caranya lo bisa bikin diri lo sama kayak Rehan."

—PREUVE—

Nura baring diatas kasurnya sambil menatap langit-langit kamar. Hari pertama kembalinya ke sekolah ini sangat berat. Rezfan si anak pindahan,Arel yang terus ingin mengajaknya bicara, dan banyak lagi.

Adzriel Arfegah: Ra? Bisa bicara hari ini?
Read.

Nura menerjapkan matanya,menarik nafas kasar.

Adriella Anura: Taman kompleks gue,jam 4. Telat semenit aja gue pulang.

Adzriel Arfegah: Oke Ra. Jangan lupa makan siang dulu,gue tau lo gak makankan tadi waktu istirahat gara-gara anak pindahan itu.
Read.

"Apa-apaan sih,malah salahin si Rezfan." batin Nura.

Tidak lama kemudian notifikasi line gadis itu berbunyi lagi.

Rezfangrav_: Hai jodoh

Adriella Anura: Rezfan?

Rezfangrav_: Iya jodoh,add ya
Read.

Jiwa stalker Nura tiba-tiba keluar,tangannya pun mulai memencet foto profil Rezfan,hanya foto sebuah kopi yang di foto se-aesthetic mungkin. Nura men-scroll laman line anak pindahan itu.
Hanya ada satu foto perempuan yang sedang membelakangi camera dan tunggu-tunggu... siapa ini?

Rezfan Gila: Ketemuan yuk jodoh

"Ni anak ngapain lagi sihhh." gerutu Nura didalam hati.

Adriella Anura: Gak! Sibuk.

Rezfan Gila: Yaudah,biar gue yang kerumah jodoh,bawa terang bulan rasa coklat?

Adriella Anura: Terang bulan keju coklat tapi coklatnya jangan terlalu manis,jam 7 malem.

Rezfan Gila: Siappp jodoh
Read.

Nura tiba-tiba tersenyum senang, karena makanan favoritenya akan tiba sebentar malam. Yap. Nura menyukai terang bulan rasa coklat tapi entah moodnya meminta untuk kali ini menggabungkan dua rasa itu.

Nura melirik ke arah jam dinding kamarnya, masih sepuluh menit lagi. Nura kini bersiap,gadis itu memilih style yang simpel saja namun masih bisa terlihat elegan dengan T-shirt Rimpel putih dengan celana jeans untuk menutupi kaki jenjangnya dan hanya membawa tas selempang kecil yang berisi handphonenya dan uang. Sekalian dia ingin kesuatu tempat setelah bertemu Arel.

PREUVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang