24 | Kecupan tanda kepemilikan

31 12 40
                                    

Now playing: Cukup Tau—Rizky Febian

Setidaknya ada bukti yang benar-benar nyata untuk membuat seseorang menyadari sebuah kehadiran.

—PREUVE—

Bibir Rezfan menyatu dengan bibir Nura,membungkam mulut gadis itu yang hendak berbicara.

Semua orang menutup mulut mereka dan sedikit melolot kaget atas kejadian beberapa detik yang lalu. Nura memegang bibirnya, first kiss gue, batin gadis itu.

Tanpa berbicara apapun, Rezfan langsung duduk di bangkunya karena bel masuk baru saja berbunyi. Kelas hening selama menunggu Bu Tari,guru prakarya yang belum juga datang hingga saat ini. Tidak biasanya sebelas Mipa 2 sehening ini menunggu guru.

"Nat," panggil Nura berbisik. "Duduk disamping gue sekarang please." suruh Nura. Nata langsung berdiri berpindah tempat kebangku Ayla yang kosong.

"Nataa, first kiss gue," Nura masih memegang bibirnya,masih basah karena kecupan Rezfan.

"Rasanya gimana?" tanya Nata polos.

"Anjir lo ah! Gue seriuss,"

"Gue juga serius,bibir Rezfan hm..gimana?"

Pletak.

Nura melayangkan tabokan buku secara asal yang ada dimeja ke kepala Nata. Gadis itu meringis saat itu juga.

"Aw! Sakit bangke!" pekik Nata. Nura langsung membungkam mulut Nata menggunakan tangannya,anak ini tidak tahu tempat sekali. Nura melirik ke arah Rezfan dibelakang, yang kebetulan sedang meliriknya juga.

"Habis nganu sekarang lirik-lirikan gitu," ucap Nata dengan suara yang lumayan lantang. Benar-benar menyebalkan,untung sahabat gue lo Nat, batin Nura.

"Ap—"

"Assalamualaikum anak-anak," potong Bu Tari yang tiba-tiba muncul dari pintu kelas.

"Waalaikumsalam bu," balas XI Mipa 2 serempak.

"Maaf ibu sedikit telat,karena ada masalah diruang guru sedikit. Jadi,langsung saja, Gera, bagikan hasil ujian pekan lalu pada teman-temanmu." Gera segera menghampiri Bu Tari untuk mengambil hasil ulangan dan membagikan pada teman-temannya.

"Kalian sudah melihat nilai kalian masing-masing, selamat untuk Rezfan Grav dan Adriella Anura peraih nilai tertinggi ujian pekan lalu."

Hening. Tidak ada sahutan selamat satupun.

"Kenapa? Tumben kalian diam,biasanya heboh," tanya Bu Tari terheran-heran dan setelah mengatakan itupun masih tetap hening.

"Yasudah,kalau begitu kita lanjutkan pelajaran saja."

—PREUVE—

Jam pertama hingga empat baru saja selesai,kini berganti dengan jam istirahat pertama. Semua siswa/i sebelas Mipa 2 kecuali Nura dan Rezfan telah berada dikantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan. Dikelas saat ini hanya ada keheningan dan suara jam dinding yang berdetak saja. Nura duduk di kursinya sambil membaca sebuah novel meski tidak benar-benar membacanya dan Rezfan yang dari arah samping gadis itu,tidak memutuskan penghilahatannya dari Nura. Rezfan berjalan memutar kedepan dengan langkah pasti dan kembali berbelok kemudian duduk dibangku kosong milik Ayla.

PREUVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang