3. Rencana Luna

61 13 5
                                        

~Cinta karena paksaan gak bakalan awet~


Luna berjalan memasuki kelas 7-9 langkahnya terhenti dengan pandangannya yang melihat sekeliling kelas ,karena ia bingung harus duduk dimana. pandangannya terhenti pada tempat duduk kosong yang berada di paling depan ke dua dari pintu. Luna menaruh tas nya dan duduk. Luna melamun berharap teman sebangkunya akan sama asiknya dengannya.

"bruk" suara tas yang di taruh tepat di sebelah bangku Luna membuat Luna terlonjak dan membuyarkan lamunannya. Luna melihat seorang wanita yang telah menaruh tas di sebelahnya. Luna mencoba memulaikan bicara, Pikir Luna jika ia tidak mau berbaur bagaimana ia bisa dapat teman.

"Nama kamu siapa" tanya Luna
"Rachel" jawabnya singkat
"Ouh, rumah kamu dimana" Luna melontarkan pertanyaan bodoh yang pernah keluar dari mulutnya.

"Indonesia"Jawabnya singkat (lagi)

"kan indonesia luas ya? dia kata indonesia sekecil Kacang ijo kali" bisik Luna dalam hati

pada saat pembagian organisasi selesai dan guru keluar Kelas Luna di bubarkan dengan bunyi bel Istirahat. terdengar bisikan-bisikan di telinga Luna.

"Eh si Lesha kan suka sama cowok yang itu tuh" ucap salah satu wanita
"yang mana sih yang mana" ucap sekawanan wanita tersebut

Emang dasar Luna kepo dan ingin tau, pada saat kelas cukup sepi Luna mendatangi Lesha yang tengah berbicara dengan teman sebangkunya

"Lesha ya?"
"ehm, iya kenapa ya?" jawab Lesha sambil menunjukan telapak tangannya kepada sebangkunya. mengisyaratkan untuk memberhentikan obrolannya.

"Lu, lagi suka sama cowok di kelas ini?" Luna memang orang yang tidak suka basa basi ia lebih suka To the point.

"iya" jawab Lesha ragu-ragu
"siapa?" tanya Luna penasaran Lesha hanya diam dan memandang teman sebangkunya.

"Gue Deketin deh" bujuk Luna agar di beri tahu. Lesha menegakkan tubuhnya dan menunjuk ke satu cowok yang ternyata tanya beda beberapa meja saja dari tempat duduk Luna.

"Namanya Aqlan" kata Lesha.
"Ouh, yang itu" Luna memandangi laki-laki yang sedang memainkan tappperwarenya.

"apa cakepnya si?" heran Luna dalam hati.
~~~~~
"Pembelajaran di sekolah telah berakhir, silakan pulang dan kembali besok" Suara itu berasal dari speker sekolah yang ada di dalam kelas.

Siswa dan siswi kelas 7-9 pun bergegas membawa tasnya dan segera pulang. Luna bergegas merapihkan tasnya dan menghampiri Aqlan yang masih merapihkan buku-bukunya.

"Aqlan" Panggil Luna

Aqlan terkejut dengan kedatangan cewek yang sok kenal dan tiba-tiba memanggil namanya dan menghampirinya. Aqlan sama sekali tidak menjawab Luna ia hanya memandang Luna lalu memasukan bukunya ke dalam tas. Luna memulai pembicaraannya lagi

"Aqlan, si Lesha kan suka tau sama Lu" ucap Luna, dan untuk ke dua kalinya
Aqlan tidak menanggapi perkataan Luna.

lalu Aqlan membawa tasnya dan menaruhnya di pundak kanan lalu pergi meninggalkan Luna.

~~~~~~~~~~

Keesokan harinya

"Eh dengerin.... si Lesha itu suka sama lu Aqlan" rengek Luna pagi-pagi yang membuat beberapa orang melihat ke arahnya.

Aqlan menatapnya tajam dan membuat Luna takut. sebenarnya Luna seperti ini hanya karna ia ingin menepati janjinya kepada Lesha untuk mendekatinya dengan Aqlan saja. Lalu, kejadian yang tidak di sangka-sangka pun datang.

"Terus gw harus gimana?" tanya Aqlan kepada Luna. baru kali ini Aqlan menjawab pertanyaan Luna

"Tembak lah" lagi-lagi Luna To the point. Karena Aqlan hanya diam Luna memulai pembicaraan lagi.

"Nanti pulang sekolah lu jangan pulang dulu ya" ucap Luna sambil berbalik badan dan kembali ke tempat duduknya
"Ngapain?" teriak Aqlan membuat Luna menghentikan langkahnya dan memutar kembali tubuhnya.

"Udah ikut aja" jawan Luna, tanpa Aqlan tau rencana jahil yang telah di buat matang-matang oleh Luna.
seiring pelajaran sekolah di mulai Luna kembali berfikir tentang dirinya kepada Aqlan.

"Ada ya cowok kaya dia, Diem, Cuek tapi Nurut. Lucu ya".

Bel pulang sekolah berbunyi lebih cepat karena para guru harus melakukan rapat untuk kegiatan MPLS murid angkatan Luna.

"Ngapain sih?" tanya Aqlan, membuat Luna yang sedang berjalan menuju pintu kaget.
"udah lu diem dulu ya disini, sebentar" kata Luna sambil menunjukan telapak tangannya mengisyaratkan agar Aqlan menunggu.
Luna berjalan menuju bangku Lesha.

"sha.. si Aqlan mau nembak lu tuh.. lu tunggu di kelas sebelah ya" Kebetulan kelas sebelah kelas X-8 sudah tidak ada siswa siswi lagi.

"ayo Lan" ajak Luna pada Aqlan. Aqlan yang penasaran dengan apa yang ingin Luna lakukan ia ikut-ikut saja. Luna dan Aqlan berjalan melewati koridor ke kelas 7-8.

Saat di ambang pintu Aqlan sedikit terkejut dengan keadaan Lesha yang sebenarnya sudah agak lama menunggu Aqlan. Aqlan hanya memandang Lesha dan Luna secara bergantian.

"Ehmm" Luna memulai pembicaraannya.
"Jadi gini Lan, Lesha suka sama lu jadi lu harus nembak dia dan jadian sama dia" kata Luna terang-terangan.

Lesha juga terasa tidak keberatan jika Luna membocorkan rahasia Lesha bahwa ia menyukai Aqlan. Luna kira setelah Aqlan tau, Aqlan akan marah. tapi ternyata..
"Ehm gimana ya? gua gak pernah pacaran soalnya" kata Aqlan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

~hening~

keheningan tersebut pecah dengan suara Mama Lesha yang telah menunggu lama di bawah

"Lesha.." teriak Mama Lesha
"Iya, gua terima" kata Lesha sambil terburu-buru kebawah.

Luna dan Aqlan hanya menatap Lesha bingung. Luna kebingungan dan berusaha untuk mencairkan suasana.

"wihh Aqlan jadian sama Lesha" seru Luna.

Aqlan menengok ke arah menatap Luna dan pergi meninggalkan Luna begitu saja.

Luna yakin Aqlan sangat kesal.

LEBIH BAIK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang