7. Perasaan Luna

73 12 5
                                        

~Tahun saja sudah tergantikan, masa engkau tidak? Padahal respon yang ku berikan selalu berujung dengan kekecewaan~




"Hah? Lu putus sama Aqlan Rin? Kenapa?" Kaget Luna membuat beberapa orang disana yang baru saja datang juga terkejut dengan berita tersebut.

"Gakpapa, mau fokus belajar aja" Jawab Karin

"Perasaan lu udah pinter. Masih kurang peringkat 5?" Tanya Luna sambil menurunkan bangku dan menaruh tasnya. Karin hanya diam dan bingung, jujur Karin sebenarnya Agak sedih meninggalkan Aqlan.

"Lah Karin pinter. Aqlan? Jeblok Na"
Ceplos Naya.
"Iya, Biasanya kan dia beda 1 peringkat di banding lu Lun, Yang semester 1 kemarin dia peringkat 17 lu 16 " Kata Rachel. Memang Luna dan Aqlan tidak pintar-pintar banget tapi setidaknya mereka di tengah tengah.

"Emangnya yang kemarin Aqlan peringkat berapa?" Heran Luna sambil menaikan Alis kirinya.

"Gak tau tanya tuh Karin"

"Pasti lu sedih ya kan? Mutusin Aqlan?" Tanya Luna
"Iya sih Na.." Kata Karin sambil mengangguk pelan.

Aqlan sangat berbeda dengan Temannya yang lain. Teman Luna yang lain memanggil nama belakang Luna sebagai nama panggilan dengan Kata "Na" tapi Aqlan memanggil nama depan Luna yaitu "Lun" entah mengapa.

Hubungan Aqlan dengan Karin hanya berjalan 3 bulan. Lalu bagaimana kabar Luna dengan Dani?

Jangan berfikir anak SMP tidak bisa setia dalam menjalankan hubungan ya.. Luna dan Dani berpacaran hingga mereka naik kelas 8 kini hubungan mereka sudah Jalan 1 tahun 1 bulan.

Selama 1 tahun 1 bulan Luna juga belajar move on dari Aqlan.

tapi gak bisa

Sepertinya Luna kena Karma dari Naya yang waktu itu mengingat kannya untuk move dari Aqlan dari jauh hari.

Tapi semua itu berbeda dengan Aqlan yang sudah hampir berhasil move on dan melupakan Luna.

Kini hanya Luna yang memperjuangkan cintanya.
~~~~~~

Ulang tahun Luna tinggal 1 hari lagi, Namun Luna berfikir untuk memutuskan Dani karena Dani ternyata dekat dengan Perempuan kelas 8-6.

"Jahat banget sih Lu Dan" Bentak Luna kepada Dani. Karena tidak ada penjelasan apa pun dari Dani, Luna melangkah ke tempat duduknya dan menempelkan kepalanya ke meja.

Luna menenangkan pikirannya sebenarnya ia lebih jahat dari pada Dani karena Luna sebenarnya masih mencintai Aqlan. Luna berfikir untuk memutuskan hubungannya dengan Dani dan memperjuangkan sahabatnya lagi.

Luna bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Dani yang sedang membaca buku.

"Sorry Dan tadi gw emosi, hmm.. Kayaknya hubungan kita sampai sini aja deh.." Kata Luna
"Maksudnya? Kita putus?!" Kaget Dani
"Iya, tapi gw kasih kesempatan kok buat lu kalo lu masih mau memperbaiki kesalahan lu" Bujuk Luna. Meski begitu Luna sadar ia lebih salah, ia tidak boleh egois.

"Enggak Na.. gw minta maaf sama lu, gw gak mau nyakitin lu lagi. Lebih baik kita putus aja, Makasih ya Na.." Kata Dani
"Iya, gw juga minta maaf ya, gw gak bisa ngertiin perasaan lu" Kata Luna
"Iya Na.. gw mau kita tetap temenan ya, gausah marah marahan"
"Iya Dan"

~~~~~~~~~~
Aqlan baru saja memasuki kelasnya ia melihat Dani yang sedang membaca buku dan duduk di sebelahnya.

"Wih baca apa Dan?" Seru Aqlan
"Tumben nanya" pandangan Dani tak luput dari Bukunya.
"Oiya Dan, besok kan Luna ulang tahun, Lu gak mau ngasih dia apa gitu?"
"Enggak, paling ngucapin doang"
"Lah kan lu cowoknya" Aqlan sedikit terkejut dengan tanggapan Dani.
"Udah putus Lan..." Kata Dani dengan Datar
"Hah?" Aqlan menengok ke belakang tidak terlalu jauh dari bangku Aqlan, kebetulan ada Luna di sana yang sedang menggambar.

"Lun" Panggil Aqlan. Luna menengok pelan ke arah Aqlan.

"Lu putus?" Tanya Aqlan, Luna hanya menaikan kedua alisnya secara bersamaan.

"Jangan Putus dong" Kata Aqlan
"Gaada yang perlu di lanjutin lagi Lan" Kata Dani, Dani melangkah pergi ke luar kelas untuk mencairkan pikirannya.

"Lan" Tidak sadar Aqlan kaget dengan kedatangan Luna yang tiba-tiba berada di belakangnya.
"Kenapa Putus sih Lun?"
"Karena Dani telah mencintai yang lain" Jawab Luna datar
"Jahat banget sih tuh orang" Kesal Aqlan
"Gw lebih jahat Lan, Gw juga mencintai orang lain, jauh sebelum gw pacaran sama Dani" Jelas Luna
"Apa? Siapa Lun? Kok lu gak bilang sama gw? Kan gw sahabat lu" Kaget Aqlan sambil mengeluarkan pertanyaan Flashnya itu.

"Karena yang gw Cintai sahabat gw sendiri Lan" Luna meneteskan air matanya. Aqlan hanya terdiam dan menunggu penjelasan Luna selanjutnya.

"Gw Cinta sama sahabat gw sendiri yaitu Lu ! Aqlan"

Hening...

Disatu sisi Luna merasa agak lega kini Aqlan sudah tahu tentang perasaannya.

Disisi lain Aqlan kaget dengan apa yang baru saja dibilang Luna.

Mereka saling diam, hening menyelimuti mereka. Kini Aqlan Tau bahwa seorang Luna Raffasya Saffaraz, sahabatnya begitu mencintainya.

Akhirnya Aqlan berani membuka mulutnya.

"Gw juga suka sama lu Lun" Kata Aqlan.
Luna terkejut bahagia mengetahui mereka yang ternyata saling mencintai. Belum Luna berbicara Aqlan melanjutkan pembicaraannya.

"Tapi, gw juga suka sama Rachel" Potong Aqlan.

Deg.
~kenapa harus Rachel? Kenapa harus sahabatku lagi?~

"Tapi, gw fikir-fikir dulu ya" Kata Aqlan sambil meninggalkan Luna

Sudah hampir 1 jam Luna hanya melamun, Hingga Rachel datang dan membuyarkan Lamunan Luna.

"Luna" Panggil Rachel
"Gimana Lu sama Aqlan?" Tanya Rachel melanjutkan pembicaraannya karena Luna tidak merespon. Biasanya jika membicarakan tentang Aqlan Luna sangat bersemangat. Tapi Ini?

"Dia suka sama Lu Hel" Kata Luna dengan suara yang bergetar. Rachel memegang pundak Luna dan berkata pelan.

"Gw ngerti perasaan Lu, tapi gw gak suka sama Aqlan. Dan gw juga gak akan pernah ngerebut Aqlan dari Lu" Kata Rachel.

"Kenapa?! Lu bisa pacaran sama Aqlan. Sama kayak Karin" Kata Luna
"Tapi gw gak mau, gw gak mau kita berantem cuman gara-gara Aqlan!" Kata Rachel tegas

Dari awal Rachel memang berbeda bahkan ia tidak pernah berpacaran, Luna tidak mau kehilangan Rachel. Ia adalah sahabat Luna yang paling pengertian. Karena kini Naya sudah tidak dekat dengan Luna dan lebih suka bermain dengan teman yg lain. Sedangkan Karin juga ia memang orang yg tidak suka keluar kelas, jadi terasa jauh dengan Luna. Walaupun begitu Luna masih sering curhat tentang Aqlan kepada Karin.
Intinya

Luna gak mau kehilangan Rachel

LEBIH BAIK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang