19. Salah

18 4 0
                                    

Warning: Special part

Kemarin kau ubah

Benci jadi cinta
Sekarang berubah
Cinta jadi kecewa

Kukira cinta itu indah
Tetapi ternyata
Tak seindah itu

Katanya cinta tak pernah salah
Takkan pernah berubah
walau kadang hati
Tersakiti oleh salah

Katanya cinta tak pernah gagal
Gagal tuk memaafkan
Karena cinta tak pernah salah
Tapi mengapa cintaku kecewa

Tapi mengapa cintaku salah

Bis berhenti di perhentian terakhir

Malioboro 21:42

Bis sepi tidak berpenghuni, hanya terdengar suara kendaraan yang sangat ramai. Luan memutuskan untuk tetap di bis dan tidak turun, ia hanya menitip sedikit oleh-oleh kepada Rachel dan Karin.

Ia benar-benar ingin sendiri

Jaket Aqlan yang sedari tadi di peluk oleh Luna mulai basah karena air mata yang jatuh terus menerus.

Mata Luna mulai sembab dan merah,Luna hanya menatap keluar jendela, Melihat anak anak SMP Aditama yang sedang berbelanja dan tertawa bersama teman teman.

Gw bodoh bodoh bodoh! G*bl*k! Dia tuh sahabat lu kenapa lu harus suka sama dia! Liat! Seharusnya lu tuh senang senang disini sama teman teman lu!

Suara Luna mulai bergetar, Isakan tangis Luna semakin kencang dan tidak bisa ditahan lagi.

Luna menyenderkan kepalanya kebelakang sambil mengatur nafasnya.

~AQLAN~

Luna memejamkan matanya dan mencoba tenang.

"Buku gw mana si Lunaaa.. jangan di umpetin!!" Teriak Aqlan

"Apasilu su'uzon aja.. cari yang bener" Elak Luna

Luna menarik buku Aqlan dari kolong meja dan mengopernya ke Dani, Dani dengan cepat menaruh buku Aqlan ke dalam kolong meja Aqlan.

"Manasii aelah" Keluh Aqlan

"Tuh kan ketemu, cari makannya yang bener!!" Ejek Luna

"Sory Sory kan biasanya lu iseng lun"

~~~~~

"Jangan makan mie instan mulu.. sakit aja"
"Loh?? Biarin aja"
"Ish dibilangin ngeyel Mulu" kesal Aqlan
"Perjuangin lu itu butuh tenaga LAN"
"Makan tuh nasi,singkong,ubi biar ada tenaganya. makan mie instan, ada tenaga kagak tipes iya" Kata Aqlan sambil tertawa

Luna memanyun kan bibirnya kesal

"Sekalian minum susu biar tinggi jangan pendek Mulu" Ledek Aqlan
"Kalau gw tinggi nanti yang ngatain gw pendek siapa?" Tanya Luna
"Setinggi tingginya lu tetep aja gw katain pendek" Ledek Aqlan
"Terus apakah semengharapkannya gw tetep aja kita gak akan bisa jadian?"

~~~~

"Kayak ada yang ilang tapi apa ya??" Tanya Luna sambil menempelkan telunjuknya ke kepalanya.

Aqlan memalingkan wajahnya dan dengan cepat memegang bagian kanan tasnya.

"Lunaaaaa Tupperware gw manaa"

~~~~

"Pegangin gelang gw! Gw gak mau gelang gw basah karena air pel'lan" Suruh Luna

Aqlan menaruh gelang Luna tepat Diatas tempat sampah dan membuat ilusi seakan akan gelang Luna benar benar jatuh ke dalam Tempat sampah

"Aqlann" teriak Luna

Aqlan memperlihatkan gelang Luna sambil cengengesan

"Apasi gajelas lu"

~~~~~

Buggh

Suara hentakan kaki Luna yang keras disebabkan oleh Aqlan yang telah menyelengkatnya.

Luna membalikkan wajahnya dengan muka marah dan Aqlan hanya tertawa puas melihat Luna.

"1-0" Kata Aqlan

"1-1000 kali" Ledek Luna

"Yeee" Kesal Aqlan sambil menampilkan wajah jeleknya

~~~~~

"Lesha suka sama Aqlan jadi Aqlan harus jadian sama Lesha"

Lesha dan Aqlan jadian

"Aqlan suka sama Karin? Berarti Aqlan harus jadian sama karin!"

Karin dan Aqlan jadian

"Gw suka sama lu Aqlan"
"Gabisa lu sahabat gw"

Luna dan Aqlan Gak jadian

~~~~~

"Luna"Panggil Rachel yang melihat Luna hanya melamun, Padahal bis sudah jalan

"Hah?" kaget Luna yang baru tersadar dari lamunannya

"Udah lah na.. gausah ngarepin Aqlan lagi ya.." Kata Rachel

"Iya na.. move on dongg" Sahut Cahya
"Nanti gw PDKT in deh sama cowok yg lu suka" Bujuk Aqlan

"mau sampai kapan nungguin Luna suka sama cowok selain Aqlan?" Tanya Rachel
"Semua orang pasti bisa move on kok.. sabar aja ya Lun" Kata Karin

~~~~~

Maaf lun.. jujur gw cinta banget sama lu.. sangking cintanya gw gak mau kehilangan lu.. kita sahabat lun. Kalau kita jadian terus kita putus pasti kita berantem dan gak akur lagi.. gw gak mau lun..

"Woy!" Kata Dani yang sedari tadi melihat Aqlan hanya melamun sambil membicarakan Luna

"Apasi Dan" Kesal Aqlan
"Lu kira Luna masih bocah? Luna tuh gak kayak Lu.. Luna udah cukup dewasa untuk pacaran.." Kata Dani

"Sok tau lu Bocah"
"Lah? Elu yang bocah"

"Coba lu fikir gw sama Luna pacaran dan sekarang udah putus gw sama dia tetap temenan baik.. bahkan dia suka nanya nanya ke gw tentang lu, Lah elu? Ketemu Bianca aja muka lu langsung lecek" Ledek Dani

"Gw juga bisa berteman sama Bianca"

"Suttt" Kata Dani sambil menempelkan telunjuknya ke mulut Aqlan

"Apaansih" Kesal Aqlan sambil menepis tangan Dani

"Ada lagi"

Aqlan hanya menaikan kepalanya pelan

"Gw sama Luna pacaran 1 tahun lebih.. itu juga kalau gw gak buat masalah mungkin langgeng sampai sekarang" Kata Dani

"Elu? Pacaran gak Sampe setahun kan?kelanggengan itu didasari dengan kedewasaan Lan.." Lanjut Dani

LEBIH BAIK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang