4. New Friend

53 13 9
                                    

~Hidup kamu terlalu monoton untuk menunggu kabar dari nya~



Beberapa hari setelah kejadian tersebut Lesha putus dengan Aqlan dengan alasan Aqlan gak peka, dan Aqlan gak tau dan gak ngerti pacaran itu harus kaya gimana.

Seiiring berjalannya waktu Luna sadar teman teman di kelasnya tidak terlalu buruk dan sebenarnya asik. Maka Luna dan 3 temannya membuat Geng. Geng tersebut terdiri dari teman teman Luna yaitu Rachel teman sebangku Luna yang tinggal di Indonesia, Karin dan Naya. Naya yg agak sedikit terganggu kupingnya (budeg)

"Yaaa pendek" Ejek Aqlan
"Biarin" Balas luna sambil mengeluarkan lidahnya
"Dasar anak kecil" balas luna

Aqlan dan Luna, entah mengapa mereka sekarang cukup dekat, Aqlan sering menyebut Luna "Pendek". Dan Luna sering meledek Aqlan "Anak kecil" walaupun sebenarnya Luna dan Aqlan hanya selisih 3 hari. Luna lebih dahulu lahir dari pada aqlan. Luna tidak menghiraukan Aqlan yang mengejek fisiknya toh memang benar Luna pendek

Mereka sering tertawa dan bercanda bersama. Semakin lama Luna merasakan ada yang berbeda entah mengapa Luna suka memimpikan dan melamuni Aqlan. walaupun Aqlan dan Luna kini hanya sebatas teman, tapi Luna merasakan ada yang beda dengan hatinya

~Apakah aku mencintai Aqlan?~
~~~~~
"Eh eh eh gw mau ngomong nih" kata luna yang baru datang dari kelas.
"apaan?" ucap rachel yang baru saja datang
"tapi lu jangan bilang siapa-siapa ya" kata Luna sambil sedikit melotot
Hal ini membuat Rachel, Naya, dan Karin hanya mengangguk dan menatap Luna.
"Kayaknya gw suka deh sama Aqlan" ucap Luna Pelan-pelan
"Aqlan?" kata Karin
"Yang kemarin lu PDKTin sama Lesha?" Tanya Karin
"Iya, aduh gimana ya" kata Luna sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Emang sih lu sama dia deket banget sekarang, Tapi emang dia mau sama lu?" tanya Naya blak-blakan
"Iyaya, emang dia mau apa sama gua?"
"Udah deketin aja,Lu aja bisa bikin dia jadian sama Lesha masa lu sendiri gabisa bikin dia jadian sama lu" ucap Rachel
"Iya,iya deketin aja gih" ucap Naya dan Karin sambil mendorong-dorong Luna dengan segera Luna menepis tangan ke 2 sahabatnya itu sambil berkata

"Iyaiya gw bakalan deketin dia" kata Luna
"awas lu ya kalo jadian PJ" kata Naya sambil menunjuk nunjuk Luna seolah-olah mengancam Luna.
memang Terlihat Naya dan Karin adalah sahabatnya yang paling ribet.

Tapi Rachel tidak dia lebih cukup tau dan diam, dia juga tidak perduli dia akan dapat PJ atau tidak.

~Rachel memang berbeda~

Bel istirahat berbunyi di kelas 7-9
terlihat Aqlan yang sedang makan bersama 1 temannya yang sedang sibuk mencari uangnya di dalam tas.

"Makan apa Lan?" ucap Luna sambil memegangi sampah yang tadinya ingin ia buang.

"Ini" kata Aqlan sambil mengunyah.
terlintas di pikiran Luna hal jahil, Luna kemudian menaruh sampahnya kedalam tas Aqlan dan bergegas lari. Aqlan yang belum menyelesaikan makanannya pun mengambil sampah tersebut dan mengejar Luna. mereka berlari-larian sambil tertawa di dalam kelas.

"Liat tuh si Luna sosweet banget ya, beneran cinta ini mah" kata Naya.
"Iya" Kata Rachel dan Luna

Menjelang istirahat ke-2 Aqlan memutuskan untuk duduk di sebelah bangku temannya. kebetulan bangku tersebut berdepanan dengan Aqlan. saat melihat Aqlan duduk di depan bangkunya Luna kaget tidak biasanya ia duduk disini.

"Aqlan" Tegur Luna
"Ha?"
"Gw mau nanya"

Luna hanya ingin tau apakah Aqlan sedang mencintai seseorang atau tidak.

"Nanya apa?" heran Aqlan
"Jujur ya" Luna meyakinkan aqlan agar dia jawab dengan jujur.
Aqlan hanya mengangguk pelan Lalu Luna melontarkan pertanyaannya

"Ada gak si Lan cewe disini yang lu suka?" Kata Luna sambil menempelkan dagunya di kedua tangannya. Aqlan sedikit kaget dengan pertanyaan Luna

" emangnya kenapa?"
"ya gak apa apa nanya aja"
Aqlan terdiam sambil menyelesaikan mengunyah biskuitnya.

"Gak ada" jawab Aqlan
"Jujur"
"Gak ada Lun"
"Jujur"
"Gak"
"JUJURRRR"
"Iyaiya" Aqlan mengalah karna Luna tidak jera-jera dan menyuruh Aqlan menjawab jujur

"Siapa?" tanya Luna sambil menatap Aqlan dengan serius

"Gw suka sama Karin" jawab Aqlan

Degg
~Hening~

Luna terdiam.
bagaimana Lelaki yang ia suka bisa menyukai Karin? Sahabatnya sendiri.

"Lun" kata Aqlan sambil melambaikan tangannya di depan wajah Luna
"Ha? iya" Lamunan Luna seketika berhenti dan ia memulai pembicaraannya lagi
"Ma..ma..mau gua PDKTIN ga?" tanya Luna ragu-ragu. sebenarnya pertanyaan ini membuat hatinya sangat sakit tapi mau bagaimana? Aqlan tidak mencintai Luna. Aqlan hanya mencintai Karin,
Sahabat Luna.

Luna berlari ke arah Karin dan merbisik di telingan Karin.

"Aqlan suka sama lu" bisik Luna
"Ha?" Karin yang sedang memakan cemilannya pun sedikit terkejut dan hampir membuat cemilannya terjatuh.

"Iya, lu mau gak sama dia?" tanya Luna
"Gak tau deh" kata Karin sambil menaikan bahunya.

Bagaimana mungkin Karin lupa bahwa sahabatnya Luna, menyukai Aqlan??
Apakah dia benar-benar lupa atau memang dia sengaja membuat Luna terluka

Sepulang sekolah
Luna kembali mencegat Aqlan dan menyuruhnya menembak Karin entah pada saat itu Luna kerasukan apa.
didepan kelas 7-9 kini hanya ada Luna, Aqlan, Karin, dan teman-teman lainnya yang sedang piket.

sudah hampir 1 jam Aqlan hanya bergelesoran di depan kelas karna dirinya takut menembak Karin. Karin hanya berdiri di sebelahnya tanpa rasa bersalah kepada Luna.

"Aelah besok aja ngapa besok" rengek Aqlan sambil memainkan kakinya seakan berjalan ditempat

"Sekarang Aqlan" bentak Luna sambil cengengesan melihat tingkah Aqlan yang Lucu, tentu saja Luna tidak mau melewatkan kelucuan ini.
Luna mengeluarkan handphonenya dan mengvidiokan aksi Aqlan.

"Ya.. Aqlan jangan nangis" Ejek Luna
"Jangan dividioin Lunaaa" Tangan Aqlan menutupi kamera Luna. dan Luna berhenti memvidiokan Aqlan karena kasihan dengan Aqlan yang tengah berdebar karna ingin menembak wanita yang ia cintai.

"Iya iya sabar.." Kata aqlan

Aqlan menarik nafas dan..

"Karin, Lu mau ga jadi pacar gw?" Tanya aqlan sambil memejamkan kedua matanya.

Teman Luna yang lain bersorak gembira sedangkan Luna menunggu jawaban dari Karin.

"Iya" jawaban cepat Karin membuat hati Luna sedikit tersayat dan Luna pun mencairkan suasananya. dan bergabung dengan teman temannya yang sedari tadi sudah memukuli pintu kelas dengan taperware dan buku mereka.

"Wooooo, Pj Pj besok gw kaya" Ucap salah satu Anak laki laki yang tadinya tengah piket dan kini sedang ikut mengetuk pintu dengan gagang sapunya.

Luna? Tersenyum gembira meskipun air matanya sudah tidak dapat di bendung lagi. Bingung ingin Sedih atau Bahagia, Kini orang yang ia cintai menjadi pacar sahabatnya akan tetapi kini ia senang melihat Aqlan dan Karin tampak bahagia.

~~~~~~~~~~~~

"Ayo lun jangan nangis" Ucap Luna dalam hati. menahan air matanya yang kini sudah menetes.
Novi melihat Luna yang kini sedang menangis lewat kaca spionnya.

"Kenapa Lu" Tanya Novi, Ojol sekaligus Tante dari Luna.

Tante Novi memang orangnya Humble dan Care bahkan teman teman Luna beranggapan Tante Novi dapat menjadi Teman yang cocok untuk Luna.

"Gak kenapa-kenapa" Ucap Luna sambil menghapus air mata yang kini sudah membasahi bagian depan Jilbabnya.
"Abis di putusin Lu ya?"

"Gimana mau diputusin,pacar aja gak punya" Jawab Luna sambil mengatur nafasnya karena ia mulai sesenggukan karena menangis.

"Terus kenapa?"
"Gak apa apa Tante" Jawab Luna sambil tersenyum ke kaca spion kiri yang memang sudah miring ke arahnya.
"Yaudah..kapan kapan cerita ya"
Luna hanya mengangguk pelan dan kembali menenangkan Pikiran dan hatinya.

LEBIH BAIK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang