~Jangan sok jual mahal tapi hati dan perasaan tidak bisa berbohong~
"Makasih ya Hel, gw kira lu bakalan deketin Aqlan juga" Kata Luna
"Iya, gw cuman gak mau kehilangan sahabat gw lagi Na" Kata Rachel sembari tersenyum."Terus? Lu gimana sama Aqlan?" Tanya Rachel
"Kata dia, dia mau fikir-fikir dulu Hel"
"Udah lah Na.. Lu itu harus move on. ngapain sih perjuangin cowok kaya dia" Kata RachelRachel benar, tapi semua sudah terlambat. Benar kata Naya seharusnya Luna move on dari dulu.
~~~~~~~
Luna menuruni tangga dan pergi ke kelas Rin & Cherly. Luna memang sudah biasa pulang menggunakan angkutan umum bersama Rin & Cherly, biasanya Cahya & Rachel juga ikut, tapi hari ini tidak.
"Lu kenapa Na?" Tanya Rin sambil mengerutkan keningnya.
Luna hanya Diam dan berkata pelan.
"Aqlan"
"Dia suka sama gw" Lanjut Luna
"Bagus dong" Seru Rin
"Dan dia juga suka sama Rachel" Kata Luna sambil tersenyum.Rin terkejut dan sangat marah. Ia tau sekali sahabatnya sangat mencintai Aqlan. Tapi lagi-lagi Aqlan melukai sahabatnya.
Rin tidak dapan membendung arahnya lagi, ia menunggu Aqlan yang sedang mengerjakan tugas yang belum selesai di bawah. Sambil menunggu Cherly yang juga sedang mengumpulkan tugas ke Ruang Guru.
Aqlan menuruni tangga dan melewati Rin dan Luna.
Rin dengan spontan berteriak
" Kalo jalan tuh liat ke depan, jangan nunduk mulu! Pantesan gak bisa ngeliat orang yang selalu ada dan berjuang buat lu" Teriak RinLuna terkejut dan merasa tidak enak dengan Aqlan dan menyenggol lengan Rin.
"Apaansih Rin, jangan kaya gitu deh""Hah? Apaan? Gw gak denger" Ledek Aqlan sambil menempelkan telapak tangan nya ke telinga kirinya.
"Lu bocah tengil banget sih!" Kata Rin sambil ingin berjalan menghampiri Luna, tapi tidak jadi karena Aqlan sudah keluar gerbang dan Luna juga memegangi tangan Rin, berusaha menahan Rin.
Rin memang orangnya tidak bisa di ganggu apalagi jika melihat sahabatnya di sakiti orang lain. Bahkan Rin pernah meludahi teman abangnya yang berniat jahat melemparkan sendal Abang Rin ke atas genting. Tapi, salah sendal. Malah sendal Rin yang di lempar. Jika Rin, ,Cherly dan Luna mengigat itu pasti mereka akan meledek Rin dan tertawa.
Beda halnya dengan Cherly ia orang yg pendiam. Jika ia di ganggu atau di sakiti, ia pasti diam, sampai Luna dan Rin yang harus membelanya.
Di sisi lain
"Tadi temennya Luna ngomong apaansih? Gw gak denger bukannya diulang malah ngatain gw tengil" Kata Aqlan sambil menggelengkan kepalanya.
~~~~~~~
Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagi Luna, hari ini Luna memasuki kelasnya dengan Riang."Assalamualaikum temen temen"
Ucap Luna
"Waalaikum salam""Wih hbd hbd" Kata teman teman Luna
"PU dong PU" Hampir 1 kelas mengucapkan selamat ulang tahun untuk Luna."Na? Lu kena DBD?" kok tadi gw denger ada yang ngomong 'Wih Luna DBD' gituu..? Kalo DBD jangan sekolah dulu Na" Kata Naya
"Yaampun HBD Nay bukan DBD, makannya kalo lebaran beli korek kuping jangan beli baju" Kata Luna sambil terkikih pelan
"Terus budegnya kapan ilangnya? Kan lebaran masih Lama Na.., kali enggak PU nya lu beliin gw korek kuping aja gimana?" Seru Naya
"Sepakat" Kata Luna sambil mengulurkan tangannya.
"Senang berbisnis dengan anda" Kata Naya sambil membalas salaman tangan Luna.
Rachel menghampiri Luna
"Selamat ulang tahun ya.. doa yang terbaik deh buat lu" Ucap Rachel.Padahal tadi malam Rachel sudah mengucapkan Selamat ulang tahun dengan kata-kata yang sangat panjang untuk Luna.
"Lun"
Luna tau suara itu, hanya ia yang memanggil Luna dengan kata 'Lun'.
"Ya? Aqlan" Kata Luna sambil membalikkan badannya
"Selamat ulang tahun ya. Cepet tinggi"
Ucap Aqlan
"Amin. Besok gw tinggi kok" Balas Luna~~~~~~~~
"Ma, aku gak sekolah dulu ya gaenak badan" Kata Luna sambil membuka selimutnya."Iya nanti Mama bilangin ke Walas & Rachel ya" Kata Mama Luna
"Hm" Luna menutup kembali badannya dengan selimut.
Disekolah
Aqlan berdiri di ambang pintu depan kelas yang terbuka lebar. Kelas sudah ramai. Tapi Luna tak kunjung datang. Aqlan beranjak dari kursinya dan menghampiri Rachel.
"Hel Luna kok gak masuk?" Tanya Aqlan
"Sakit, kecapean dia" Kata Rachel
"Yaampun, Sampe kapan Izinnya?" Tanya Aqlan
"Gak tau"~cepet sembuh ya Lun, gw gak semangat sekolah kalo gak ada lu~
Kaka kelas 9 menghampiri kelas 89 itu adalah Ekskul PMR. Ekskul yang sebagian besar peminatnya perempuan. Ekskul PMR kehabisan anggotanya, makannya ia mendemokan Ekskulnya lagi. Luna,Karin,Naya dan Cahya juga sempat masuk PMR tapi tidak lama, karena membosankan.
"Apakah ada yang minat masuk Ekskul PMR?" Tanya salah satu Kaka kelas.
"Dan, ikut yuk dari pada gabut" Ajak Aqlan
"Ayuk skuy aja gw mah"
Aqlan, Dani dan Arya mengangkat tangannya. Mengisyaratkan ia ingin masuk ke Ekskul PMR ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
LEBIH BAIK
Romance~Saat senyuman berubah jadi kagum, Saat gelak tawa berubah menjadi sayang, Saat persahabatan berubah jadi cinta~