P A R T 3

146 43 10
                                    

"Bro!!" Aileen melempar kedua temannya menggunakan permen karet yang Ia bawa dari kantin.

"Gaje anying!!" Dino mengumpat saat permen yang di lempar Aileen mengenai matanya.

"Santuy dong sat!"balas Aileen kemudian duduk di samping Satya. Satya menatap Aileen dengan tatapan jengkel.

"Gak usah bawa-bawa gue bangke,"

"Bang Sat lagi PMS yah?"tanya Aileen dengan wajah sok polos-nya.

"Nama gue Satya bukan Bang Sat!!"

"Santuy kali Sat, gak usah baperan. Kek cewe aje lu,"setelah mengucapkan itu, Dino mengambil sebungkus rokok dalam kantong celananya. Kemudian mengambil sebatang dan membakarnya menggunakan korek api lalu menyesapnya.

"Bagi Din, lo kalau ngerokok jangan sendiri-sendiri. Kalau lo mati sendiri kan gak asik, masa lo gak bawa Satya," mendengar peruturan Aileen, Satya langsung menatapnya dengan tatapan jengkelnya.

"Lu kalau mau becanda jangan bawa-bawa nama gue!"

"Baperan amat lu cuk. Kan Dino udah bilang gak usah baperan,"

"Serah lu dah!" Satya langsung mengambil bungkus rokok Dino dan melakukan kegiatan yang sama seperti yang di lakukan Dino.

Sekitar 10 menit mereka duduk di bawa pohon yang berada di taman belakang sekolah, Satya dan Dino sudah menyesap lebih dari 2 batang rokok, kecuali Aileen. Ia sama sekali tidak tertarik dengan yang namanya merokok.

Taman belakang sekolah sering mereka gunakan untuk istrahat, atau sekedar menyesap beberapa rokok. Karna di taman itu tidak ada yang berani datang. Karna mereka pikir di taman itu ada penunggunya. Padahal yang menyebar Hoax tentang penunggu taman itu Aileen dan kedua temannya.

"Btw, kemaren gue liat lu ngantar murid baru, lu suka?"tanya Satya di tengah-tengah kegiatan menyesap rokok-nya. Dino yang mendengar itu ikut menoleh ke arah Aileen.

"Gak usah natap gue gitu! Kalau gue nganter bukan berarti suka yekan?"

Dino dan Satya mengangguk paham, Karna memang benar, Aileen mengantar si murid baru bukan berarti Ia suka, mungkin hanya sekedar mengantar.

"Tapi tumben banget lu nganter cewek jelek, biasanya kalau lu nganter cewek yang bening-bening,"kali ini Dino terkekeh saat membayangkan jika Aileen dan murid baru berpacaran.

"Gak boleh ngehina ciptaan tuhan!" Ujar Aileen kemudian berdiri meninggalkan kedua temannya.

"Mau kemana lu!!"tanya Satya dengan suara yang sedikit Ia tinggikan.

"Bel masuk 5 menit lagi!" Jawabnya tanpa menoleh.

-

"Hari ini kita ulangan matematika. Ibu gak terima protes kalian. Siapa suruh gak belajar di rumah!" Bu Jena mulai membagikan kertas ulangan. Siswa-siswi yang sebenar-nya mau prrotes tentang ulangan dadakan ini, langsung terdiam.

"Ibu kasih 5 menit untuk 1 soal,"ucap guru itu yang berhasil membuat se isi kelas heboh bukan main.

"Bu kok 5 menit aja untuk satu soal? Kan biasanya 10 menit,"keluh salah satu siswa cowok bernama Raka.

"Jangan pada protes ibu bilang. Waktu ibu tinggal 30 menit lagi. Kalau ibu kasih kalian 20 menit untuk satu soal, kalian gak bakal cepet pulang. Apalagi itu 5 soal loh,"peringat bu Jena kemudian duduk di kursinya.

"Maksudnya apa bu? Ibu guru bakal pergi? Jangan dong bu!!"Deral berteriak se histeris mungkin, membuat seisi kelas kecuali Arra tertawa.

"Maksud ibu jam pelajaran ibu tinggal 30 menit lagi! Kalian cepat kerja!!"

SECRET Of ARRABELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang