Gadis berkacamata, rambut kuncir dua dan sedikit poni yang menutupi dahinya. Memiliki kulit agak kehitaman memasuki kelas dengan kepalanya yang menunduk dalam.
Kelas yang awalnya ramai seketika hening saat kedatangannya bersama wali kelas mereka.
'Siswi baru kelas kita?'
'Buriq banget'
'Ya ampun mukanya item banget anjay!!'
'Kenapa harus kelas ini coba?'
Bisik-bisik tak suka di lontarkan beberapa siswa/i. Tatapan tak suka tertuju padanya. Ia menundukan kepalanya semakin dalam. Jarinya saling bertautan tanda kegugupannya.
"Ayo nak perkenalkan diri kamu,"suruh wali kelas.
Ia berusaha mendongak kan kepalanya menatap siswa/i yang akan menjadi teman sekelasnya nanti.
"P-perkenalkan n-nama aku Arrabela Ayunidya panggil aja A-ara, pindahan dari SMA Dahlia 01 B-bandung,"ucapnya dengan nada terbata-bata.
"Ada yang mau di tanyakan?"
Seisi kelas hening, mereka saling melempar tatapan satu sama lain. Kemudian menatap wali kelas mereka dan siswi baru tersebut secara bergantian.
"Baiklah, kalau tidak ada yang mau di tanyakan. Arrabela, kamu duduk di kursi kosong yang sana yah,"
Arra mengikuti arah telunjuk wali kelasnya. Ia menunjuk kursi kosong paling ujung. Ia kemudian mengangguk dan berjalan menuju kursinya.
"Kalian tunggu guru mata pelajaran di kelas, jangan berkeliaran."
Kelas yang awalnya hening langsung ribut kembali saat wali kelas meninggalkan kelas mereka.
Arra yang duduk sendiri di kursi paling ujung hanya diam tanpa berniat mengajak kenalan teman barunya. Lagi pula tidak ada yang menatapnya dengan tatapan senang. Semuanya menatapnya dengan tatapan jijik. Arra sadar kalau dirinya sangat tidak pantas berada di sekolah ini, sekolah yang terbilang cukup elit ini.
Arra sedikit terkejut saat seseorang melemparnya dengan bulatan kertas. Ia mengambil bulatan kertas itu dan mengedarkan pandangannya mencari orang yang telah melemparnya. Namun, seisi kelas malah menatapnya dengan tatapan aneh. Arra berdiri dan berjalan keluar kelas. Ia mendekati tong sampah dan membuang kertas tersebut. Setelah itu Ia kembali lagi ke kursinya.
Tatapan teman-teman sekelas-nya membuatnya sedikit risih.
'Sok rajin banget'
'Caper keknya'
Arra membuang nafas gusar saat telinganya tak sengaja menangkap cibiran yang di lontarkan teman barunya.
"Sepertinya gak bakal tenang"Batinnya.
Ia hanya berfikir. Mungkin Ia tidak akan nyaman sekolah lama-lama di sini.
Kelas kembali hening saat guru mata pelajaran memasuki kelas mereka.
"Baiklah anak-anak hari ini kita belajar Bahasa Indonesia tentang....."
Setelah tiga jam berbelenggu dengan pelajaran Bahasa Indonesia. Akhirnya bel isterahat berbunyi. Semua murid bersorak ria. Bahkan mereka tidak mendengar ucapan penutup dari guru mata pelajaran mereka.
Arra masih setia di kursinya. Walaupun perutnya sudah keroncongan meminta asupan, tapi Ia tak berniat ke kantin. Ia hanya berfikir, 'Di kelas saja di bully apalagi di kantin yang notabenya banyak siswa.'
Setelah menunggu sekitaran 20 menit, akhirnya Arra memutuskan untuk ke kantin saja. Ia sudah capek menahan lapar. Walaupun sedikit bingung karna tidak mengetahui arah kantin, tapi ia bisa mengatasinya dengan bertanya pada beberapa siswa. Walaupun mereka menatapnya dengan tatapan tidak suka tapi mereka tetap menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET Of ARRABELA
Teen Fiction''Lama kelamaan bangkai yang lu sembunyiin selama ini pasti bakal kecium juga''