Proses belajar mengajar akan berlangsung 5 menit lagi. Tapi perut Arra sudah menuntut minta di isi. Pagi tadi Arra sama sekali belum sarapan karna Ia hampir telat kesekolah.
Karna sudah lelah menahan lapar, Arra memutuskan untuk langsung ke kantin saja. Jika nanti pas kembali sudah ada guru Ia sudah mempunyai alasan bagus untuk itu.
Saat tiba di kantin cepat-cepat Arra memesan roti dan memakannya sembari berlari kembali ke kelas.
Bruk!
Hampir saja Arra terjatuh karna seseorang menabraknya. Tapi orang itu langsung menangkap pinggangnya.
Deg!
Tatapan mereka bertemu, Arra menelan ludahnya dengan susah payah. Tatapan mereka terkunci cukup lama.
"KALIAN BERDUA!!"
Orang itu langsung melepas Arra. Segera Ia memperbaiki posisi berdirinya. Bu BK menghampiri mereka sambil membawa sebilah kayu kecil.
"Ini udah jam pelajaran loh, bukannya masuk kelas kalian malah sibuk pacaran di sini. Kamu juga Aditya! Bukannya kasih contoh yang baik sebagai siswa terbaik! Malah kayak gini!"omel bu BK. Arra menundukan kepalanya dalam. Sedangkan Aditya menatap gurunya itu dengan tatapan datar.
"Sekarang kalian berdiri di lapangan sampai bel istrahat berbunyi!"suruh bu BK kemudian meninggalkan mereka berdua.
Sepeninggalan bu BK Aditya langsung berjalan ke arah lapangan tampa mengucapkan sepatah katapun. Arra mengikuti Aditya ke arah lapangan.
Walaupun masih pagi, tapi matahari pagi ini sudah sangat terik. Sampai-sampai baru berjemur sekitaran 5 menit Arra sudah merasakan kulit-nya terbakar sinar matahari. Untung serbuk yang di beri neneknya adalah serbuk yang di buat sendiri dari tumbuh-tumbuhan. Dan anti keringat. Maksudnya tidak akan luntur walaupun terkena keringat.
Arra melirik Aditya menggunakan ekor matanya. Cowok itu sama sekali tidak bergeming dan tatapannya tetap saja masih datar.
Sudah 30 menit mereka berjemur. Tapi bel itrahat masih sangat lama. Arra benar-benar sudah tidak sanggup lagi. Kepalanya benar-benar sakit. Ia mengangkat tangannya membentuk hormat untuk menutupi sinar matahari yang mengenai wajahnya.
Arra merasakan kepalanya sangat pusing. Dunia serasa berputar. Ia memegang kepalanya dan gelap. Ia pingsan.
Untunglah Ia tidak tumbang ke tanah secara langsung. Karna Aditya langsung menangkapnya.
Aditya langsung mengangkat Arra ala bridal style menuju UKS. Siswa-siswi yang kebetulan masih di luar kelas di buat cengo oleh pemandangan paling langka itu. Aditya menggendong seorang gadis? Untuk pertama kalinya Ia menyentuh seorang wanita.
Ia membaringkan Arra di atas ranjang UKS. Petugas UKS yang kebetulan kelas 10 segera membantu Arra.
Aditya masih berdiri di samping ranjang Arra dan memperhatikan wajah gadis itu selekat mungkin.
Selang beberapa menit mata Arra akhirnya mulai sedikit terbuka. Ia memegang kepalanya yang terasa sakit. Kemudian mengambil kacamata di atas meja lalu memakainya. Bahkan Ia belum menyadari kehadiran Aditya.
"Ekhem,"dehem Aditya yang berhasil membuat Arra menoleh cepat.
"Kamu yang bawa aku ke sini?"tanya Arra dan hanya di balas deheman oleh Aditya. Arra memalingkan wajahnya saat Aditya masih saja menatapnya.
"Ini air minum-nya kak. Sebaik-nya segera di minum,"ujar anak kelas 10 itu seraya meletakan segelas air putih di atas meja. Mungkin karna terlalu gugup dengan kehadiran Aditya Ia tidak sengaja menumpahkan Air minum itu ke lengan Arra.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET Of ARRABELA
Teen Fiction''Lama kelamaan bangkai yang lu sembunyiin selama ini pasti bakal kecium juga''