P A R T 2

186 61 13
                                    

Arra melangkahkan kakinya menyusuri koridor menuju kelas. Sesekali Ia menunduk saat beberapa murid  berdiri di koridor. Ia tidak ingin mendapat cibiran.

Tiba-tiba Ia memikirkan tentang cowok itu. Ia hanya berfikir. Apa cowok itu tidak mengenalnya?

'Lupakan lupakan, Arra lupakan...'

Ia menggelengkan kepalanya beberapa kali. Entahlah tiba-tiba hatinya berargumen  dengan otaknya.

Terdengar helaan nafas berat yang Ia keluarkan. Ia menatap di sisi lapangan, di sana cowok yang mengantarnya pulang kemarin, cowok yang sepertinya lupa pada dirinya. Ia memperhatikan telapak tangannya.

'Tentunya, bahkan yang kenal bakal bilang gak kenal.'

Ia tersenyum miris, ke arah lapangan. Menatap cowok itu dengan tatapan yang sulit di artikan.

Brak!!

Arra merasakan nyeri di kepalanya saat beberapa buku tebal menimpa kepalanya. Ia memegang kepalanya kemudian mendongak pelan pada sosok cowok tinggi yang sudah membuat kepalanya sakit. Ia berdiri dengan tertatih. Bahkan cowok itu sama sekali tidak berniat menolongnya. Malah menatap dirinya dengan tatapan mengintimidasi. Menjengkelkan!

'What?'

Arra melongo menatap cowok itu, bukannya meminta maaf malah melewatinya begitu saja. Bahkan buku yang Ia jatuhkan tadi tidak Ia pungut. Dengan kesal Arra memungut buku yang berserahkah tadi. Ia mengederkan pandangannya mencari kemana cowok tadi membawa buku-buku itu. Tapi yang Ia dapat malah tatapan mematikan dari beberapa cewek.

Ia menuju arah cowok tadi, saat Ia berbelok. Ia melihat cowok tadi keluar dari ruangan yang bertuliskan perpustakaan.

"Setidak-nya aku tau,"gumamnya lalu berjalan menuju perpustakaan.

Saat sampai perpustakaan Ia mencari rak buku sejarah kelas 11. Setidaknya sekarang Ia tahu. Kalau cowok tadi siswa kelas 11.

"Eh eh maaf-maaf,"ucap Arra membantu cewek yang Ia tabrak untuk berdiri.

"Enggak apa-apa kok,"ujarnya tersenyum hangat. Arra membalas senyumannya.

"Nama aku Tiara,"ucapnya sembari mengulurkan tangan. Arra membalas uluran tangan itu sembari tersenyum merekah.

"Arra,"jawabnya. Tiara tersenyum lebar.

"Nama kita mirip, nama kamu Arra nama aku Tiara,"kekehnya.

"Kamu kelas berapa?"tanya Tiara. Saat ini mereka sudah keluar dari perpustakaan.

"11 Ipa 3."

"Wah!! Sampingan dong sama kelas aku, aku kelas 11 Ipa 2," matanya berbinar senang. Arra tidak berhenti tersenyum. Setidaknya Ia punya teman sekarang.

"Btw sebentar kita ke kantin bareng yah!"ucapnya sebelum memasuki kelasnya. Arra mengangguk.

Setelah Tiara memasuki kelasnya. Arra melanjutkan langkahnya untuk ke kelasnya. Hanya beberapa langkah saja. Saat ini Ia sudah berada di depan kelasnya. Sebelum memasuki kelas Ia berdoa terlebih dahulu agar tidak ada yang mengganggunya.

Ia berjalan menunduk menuju kursinya. Seperti kemarin tidak ada yang mengajaknya bicara, hanya tatapan tajam yang Ia terima. Setidaknya dengan kedatangan guru mata pelajaran, Ia bisa sedikit tenang.

Jam istrahat sudah tiba. Seperti perjanjian yang Ia buat bersama Tiara. Mereka akan ke kantin bersama. Ia menunggu kelas sedikit sepi. Kemudian Ia keluar kelas untuk menuju kelas Tiara.

Saat sampai di pintu kelas, Ia melihat Tiara yang sudah menunggunya di depan pintu kelasnya. Menyadari kedatangannya Tiara segera melambaikan tangan memanggilnya untuk segera datang.

SECRET Of ARRABELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang