P A R T 8

88 31 6
                                    

Jika tuhan menggambarkan jodoh kita sesuai dengan diri kita. Maka jodohku bukanlah orang yang baik.

^

Arra turun dari lantai atas sembari memegang gitar kesayangannya. Ia duduk kembali di karpet bulu. Ketiga teman-nya sangat antusias.

"Lu nyanyi duluan deh Ra. Coverin lagu kpop kalau bisa,"ujar Moly.

"Mmm gue udah lama gak nyanyi, jadi kalau suara gue fals jangan pada ngejek!"ujar Arra memperingati.

"Gak kok. Btw lu mau coverin lagu kpop yang mana?"tanya Risa. Ia membaringkan tubuhnya mungkin karna terlalu lelah.

"Baru-baru ini gue lagi ngafalin lagu House of cards BTS. Gue coverin aja yang itu deh," Arra segera mempersiapkan untuk memainkan gitarnya.

"Gue mulai yah!"ucapnya semangat.

"Oke!" Risa, Dita dan Moly serempak memberikan satu jempol pada Arra.

Arra mulai memainkan gitarnya. Di petiknya gitar itu sehingga mengarah pada nada lagu House of cards BTS.

Tto witaerowo tto wiheomhae so bad (why) urin yeah...

Deo beotigido jitaenghagido so hard (hard) a dwae...

Arra mulai menyanyikan part yang di nyanyikan Jungkook dan Taehyung.

Ia menyanyikan lagu itu dengan suara indahnya. Ke tiga temannya hanya diam menyimak. Masing-masing dari mereka menyimpan kagum pada suara indah yang di miliki oleh Arra.

Arra terus menyanyikan lagunya dan memainkan gitarnya. Lagu dan gitar saling berpadu membentuk sebuah alunan musik yang indah. Lagu berbahasa korea di nyanyikannya dengan fasih. Tidak ada kesalahan dalam setiap pengucapannya.

Kadeuro mandeun jib babogachi urin...
Heotdoen kkumiraedo idaero jogeum deo stay...

Dita, Risa dan Moly memberikan tepuk tangan yang sangat meriah. Mereka melontarkan berbagai pujian. Arra mengahiri lagunya dengan memberi beberapa efek.

"Ra suara lo keren banget!!" Puji Risa.

"Iya Ra, suara lo itu enak banget di denger,"ucap Moly semangat.

"Bisa aja kalian," Arra terlihat agak malu mendengar pujian ke tiga temannya.

"Benaran deh Ra, kalau lu ikut lomba D Academy pasti lu juara,"timpal Dita. Ia ikut berbaring di samping Risa.

"Gue coverin lagu pop Ditasayang! Bukan lagu dangdut,"ucap Arra sembari mengerucutkan bibirnya. Hal itu sontak membuat ketiga sahabatnya gemas melihat tingkah Arra.

"Hehe, gemes gue sama lu,"ujar Dita.

"Btw hubungan lo sama Gali gi mana?"tanya Risa. Raut wajah Arra tiba-tiba berubah, namun segera Ia netralkan kembali.

"Putus,"ucap-nya kemudian. Moly, Risa dan Dita melongo.

"Kok bisa?!!"tanya mereka serempak.

"Gak usah antusias gitu juga keless!!" Arra menoyor kepala ketiga sahabatnya satu per satu.

"Hehe, emang kenapa bisa putus Ra,"tanya Moly, Ia menggaruk tekuknya yang tidak gatal. Sedangkan Dita dan Risa cengengesan.

"Tiba-tiba aja dia minta putus, lagian gue udah mulai Move On,"jawab Arra santai. Namun tidak untuk ke tiga teman-nya.

"What?!"mereka berteriak heboh lagi.

"Udah di bilang gak osah teriak,"

"Lagian kita kaget lah Ra, padahal selama ini lu cinta banget sama dia,"jelas Risa.

"Apa jangan-jangan lu udah punya doi?" Tuduh Moly.

"Yah kagak lah, udah jam 3 sore nih, makan yok makan, gue udah mesan ayam geprek," ujar Arra kemudian meninggalkan ke tiga temannya.

-

Sesuai janji mereka kemarin, hari ini tepatnya hari senin Arra dan ke tiga temannya akan jalan-jalan. Arra juga sudah di beri izin mamanya dan Ia juga sudah mengirim surat izin ke sekolahnya. Dan yang membuat Arra senang adalah Ia tidak perlu memakai serbuk hitam yang mengganggu itu.

"Ra kita liat-liat tas yuk,"ajak Risa antusias.

Saat ini mereka sedang berada di mall terbesar di kota itu. Rencana mereka hari ini adalah menjelajahi se isi mall.

Mereka memasuki tokoh tas. Melihat-lihat beberapa tas. Jika cocok akan mereka beli. Banyak tas pengeluaran terbaru, hal itu membuat ke empatnya semakin antusias.

"Kalian duluan aja yah, gue mau ke toilet dulu, tungguin gue di tempat sepatu aja,"ucap Arra dan di angguki ke tiganya.

Segera Arra berlari mencari toilet, Ia sudah tidak tahan lagi, karna Ia sudah menahannya saat tiba di mall.

Setelah membuang hadats, Arra memperbaiki tatanan rambutnya di depan cermin yang berada di toilet. Ia kembali memakai bedak tipis dan mengoles lipbalm di bibir ranumnya. Setelah itu Ia keluar toilet.

Saat akan menuju tempat ke tiga teman nya. Matanya tak sengaja melihat anak kecil yang sedang menangis. Ia segera mendekati anak perumpuan yang berumur sekitar 5 tahun itu.

"Dek kenapa nangis,"tanya Arra sembari mendekati anak kecil itu. Anak itu sesegukan Ia menatap Arra.

"K-kakak ninggalin a-aku,"ujar-nya. Tangisannya sudah mulai mereda.

"Emang kakaknya kemana?" Anak itu menatap Arra sekilas.

"Kalau aku tau pasti aku udah kesana!!"bentak anak itu. Arra cengengesan. Ia merutuki kebodohannya dalam mengajukan pertanyaan.

'Gue bodo atau gimana sih? Ni anak ketus banget lagi,' Batinnya.

"Mmm... pesan kakak terakhir kali sebelum pergi apa?"tanya Arra lagi. Ia sedikit menyabarkan batinnya.

"Kakak nyuruh aku buat nungguin dia di penjual sepeda,"

"Lah terus ade ngapain di sini?"

"Karna terlalu lama makanya aku nyari,"jawab anak itu. Ia kembali menyekat air matanya.

"Harus-nya adek nungguin kakak ade di penjual sepedanya. Ngapain keliaran, jangan sampe kakak-nya lagi nyariin,"jelas Arra. Namun, penjelasannya justru membuat anak itu menangis kembali.

"Aduh jangan nangis dek, sekarang kita nyariin kakaknya yah," Arra berusaha menenangkan anak itu. Ia berjongkok mensejajarkan diri dengan anak itu kemudian memeluknya.

"Nara?" Terdengar suara yang sedikit familiar di telinga Arra.

"Kakak!!" Teriak anak itu sembari melepaskan pelukannya pada Arra dan berhambur memeluk orang yang Ia panggil kakak.

"Ya ampun kakak udah nyari in kamu dari tadi," ucapan lelaki itu berhasil membuat Arra membeku. Ia belum berdiri dari posisi-nya. Tubuhnya terasa kelu untuk di gerakan.

"Untung ada kakak itu."

Deg!

Arra semakin bingung harus melakukan apa. Ia menjadi  tambah cemas saat anak itu menepuk bahu Arra dan menyuruhnya untuk berbalik.

'Dia mungkin gak bakal kenal Arra pas di sekolah tapi dia pasti kenal Arra yang ini' batin-nya.

Tanpa banyak pikir Arra segera berdiri. Tapi posisinya masih membelakangi Anak itu dan kakaknya. Selang beberapa menit segara Ia berdiri dan berjalan meninggalkan mereka.

"Kak mau kemana?!"teriak anak itu namun tidak di hiraukan oleh Arra.

"Udah, yang penting kamu udah ketemu, terimaksihnya sama kakak yang itu nanti aja,"Anak itu mengangguk setelah mendengar ucapan kakaknya.

🔥N E X T🔥
🍃C H A P T E R🍃

🍁Fika🍁

Vote, Komen, and Share😊
LOVE YOU ALL💕


Kira-kira orang itu siapa yah?🤔
Ada yang bisa tebak???¿😅

SECRET Of ARRABELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang