Jaehyun memandangi sosok namja manis di dalam kamar tamunya sambil sesekali menghela napas berat. Haechan terlihat tengah duduk di atas bed sambil memeluk kedua lututnya. Ia berani bertaruh, namja manis tersebut sudah berada dalam posisi seperti itu sejak lebih dari satu jam yang lalu.
Ia cukup mengerti. Meskipun haechan selalu berusaha tersenyum di hadapannya, tapi tidak mungkin namja itu bisa melupakan semuanya dengan begitu mudah. Tidak sulit untuk ia menebak bahwa namja itu masih menyimpan perasaan cinta untuk Sehun. Ia memang mengenal Haechan belum cukup lama, namun setidaknya ia tahu bahwa Haechan bukan tipe orang yang akan menjadi gila hanya karena kehilangan harta kekayaannya. Satu-satunya yang membuat namja itu bergitu hancur adalah kenyataan bahwa orang yang ia cintailah yang telah menghancurkan hidupnya.
Setelah menghela napas sekali lagi, Jaehyun membuka pintu kamar Haechan sedikit lebih lebar sebelum kemudian masuk ke dalam ruangan itu.
Haechan tampak terkejut melihat kedatangannya, "jaehyun-ssi? Kau sudah pulang?" dan sepertinya lebih terkejut lagi ketika melihat nampan berisi semangkuk sup dan segelas air putih serta satu gelas susu hangat di tangannya.
"Kau sama sekali tidak menyentuh makanan yang aku siapkan di meja makan tadi pagi?" Jaehyun bertanya sambil duduk di samping Haechan.
"A-ah itu.. a-aku hanya belum merasa lapar. Sebentar lagi aku pasti akan segera makan," jawab Haechan cepat.
"Kita makan bukan hanya karena lapar, Haechan-ssi, tapi karena kita membutuhkan asupan energi melalui makanan. Jja makanlah! Apa perlu aku menyuapimu?"
"A-anni!" Haechan kembali menjawab cepat, langsung direbutnya mangkuk di tangan Jaehyun kemudian ia segera menyuapkan sup itu ke dalam mulutnya. Ia tidak tahu apa yang membuatnya tiba-tiba merasa salah tingkah. Ia makan dengan sangat cepat sampai tiba-tiba—"Uhk!" –ia tersedak.
"Yah! Aku tidak menyuruhmu menghabiskannya dengan cepat, Haechan-ssi," seru Jaehyun sambil menyodorkan segelas air putih pada Haechan dan membantu namja manis itu meminumnya.
Dalam hati Haechan mengutuk dirinya sendiri. Kenapa ia bisa bertingkah begitu memalukan? Apa yang salah dengannya?
"Mianhae," ucapnya dengan kepala tertunduk malu.
Jaehyun tertawa ringan, "Gwenchanayo. Apa kau benar-benar lapar, huh?" godanya sambil mengacak rambut Haechan lembut, membuat namja manis itu harus kembali merasakan jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya.
"A-anni," jawab Haechan berusaha agar suaranya tidak terdengar gugup.
"Baiklah. Sekarang kau minum susu ini lalu cepat tidur. Kau membutuhkan banyak istirahat setelah hari-hari yang melelahkan kemarin," Jaehyun kembali berkata sambil menyodorkan segelas besar susu hangat untuk Haechan.
"Kau benar-benar memperlakukan aku seperti seorang anak terlantar, Jaehyun-ssi," Haechan mencoba tertawa seraya mengambil gelas itu dari tangan Jaehyun.
"Benarkah? Aku hanya melakukan apa yang bisa aku lakukan," sahut Jaehyun seraya mengambil kembali gelas tadi dari tangan Haechan setelah namja manis tersebut meneguk habis isinya.
"Sekarang tidurlah. Ada lingkaran hitam di bawah matamu, kau pasti kurang tidur akhir-akhir ini," ucap Jaehyun sambil mendorong pelan kedua bahu Haechan, mengisyaratkan pada namja itu untuk segera
berbaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Turn To You Season 1 & 2 {JAEHYUCK }
RandomI Turn To You REMAKE by @r3diavolo89 from fanfiction. (Harusnya sudah end seperti cerita aslinya, tapi karena byk permintaan, cerita ini lanjut ke seseon dua) #1jaehyuck (11/6/20) s/d 21/6/20 #1-jaehyuck (23/05/30) s/d 30-05-20 #2-jaehyuck (21-05...