empat

2.5K 295 53
                                    


Happy reading










Ini gila! Haechan yakin wajahnya kini pasti merah padam. Dengan tangan kecilnya, Haechan berusaha menarik-narik ujung mini skirt-nya kebawah, berharap semoga dengan itu pakaian minim yang dikenakannya bisa sedikit memanjang agar bisa menutupi lebih dari setengah bagian pahanya yang terekspos. Ah, ia benar-benar malu harus berpenampilan seperti ini.

Sebuah seragam murid SMA dengan rok mini merah bermotif kotak-kotak, blus ketat agak transparan dan sebuah dasi pendek berwarna dan bermotif senada dengana rok yang dipakainya, dan bagian yang paling menyebalkan adalah ia juga harus memakai highheels setinggi 7 cm berujung lancip. Anak SMA mana yang memakai pakaian macam itu ke sekolah? Hah, para pembaca dan penikmat majalah ini pastilah orang mesum dan kinky.

Lagi-lagi ia terjebak dalam situasi yang berhasil tercipta karena kebodohannya. Untuk apa ia melakukan pekerjaan macam ini? katakan alasannya sekali lagi! Ah benar juga. Uang, haechan. Kau butuh uang yang sangat banyak dalam waktu singkat, karena itulah pekerjaan ini kau terima begitu saja tanpa banyak pertanyaan lebih lanjut, bukankah begitu? Semakin banyak uang yang terkumpul dalam waktu dekat semakin baik, jadi kau bisa segera menyewa tempat tinggalmu sendiri dan bisa segera keluar dari rumah pengacara itu.

Rasanya benar-benar sangat berat harus satu rumah dengan orang yang akhir-akhir ini berhasil memicu kerja jantungmu berkali-kali lipat lebih cepat dan membuat kupu-kupu berterbangan dengan liarnya di perutmu. Bohong kalau Haechan tidak menyadari perasaan macam apa itu. Ia pernah mengalami hal serupa saat bersama dengan Sehun dulu. Dan terus terang ia kini takut. Tidak, bukan sebuah ketakutan untuk menjalin hubungan baru, biar bagaimanapun tidak semua orang itu bejat seperti Oh Sehun, dan lagi Haechan percaya Tuhan itu penyayang, pasti masih banyak orang yang mampu mencintainya dengan tulus. Yang Haechan takutkan disini adalah perubahan sikap Jaehyun padanya.

Jung jaehyun itu normal. Straight. Tidak memiliki kelainan sexual apapun. Mungkin dia memang sepenuhnya tahu bahwa Haechan adalah seorang gay, dan sejujurnya dia sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu di depannya. Tapi pasti lain hal terjadi seandainya Jaehyun tahu bahwa ia mulai merasakan perasaan jatuh cinta padanya, kemungkinan Haechan akan dipandang jijik, diperlakukan kasar, ditendang keluar dari rumahnya dan dibenci seumur hidup sangatlah besar. Haechan tidak mau mengambil resiko itu. Jadi ia harus mengumpulkan uangnya sendiri dan sesegera mungkin pergi dari kediaman Jaehyun.



Chanyeol berdecak, sedikit kesal melihat tingkah Haechan yang tadinya terkesan malu-malu layaknya seorang gadis remaja dan sekarang justru diam mematung dengan wajah sedih seperti orang yang terbebani oleh banyak hutang,

"Haechan-ssi, bisakah kita lakukan pekerjaan kita sekarang?" tanyanya keras.

Haechan terperanjat mendengar suara sang photographer. Setelah tersadar dari lamunan sesaatnya segera ia membungkukkan badan, memohon maaf atas ketidakfokusannya. "Mi-mian, Chanyeol-ssi," ujarnya takut-takut.

Chanyeol melunak mendengarnya. "Sudahlah, tidak apa-apa. Sekarang kita mulai, neh? Berpose-lah seperti yang kuminta, arraseo?"

Haechan mengangguk-angguk patuh meskipun sebenarnya ia belum paham benar apa yang harus ia lakukan. Suara Chanyeol menuntunnya, memberi arahan padanya untuk berpose. Awalnya ia masih canggung dan sesekali masih saja menarik-narik ujung mini skirt-nya, tapi lama-lama ia mulai terbiasa dengan kilatan blitz kamera dan arahan-arahan sang photographer untuk berpose yang cute, sexy ataupun sedikit nakal.

Baju kedua yang ia pakai untuk pemotretan adalah body-pressed dress model shanghai dengan panjang hingga mata kaki. Terlihat sopan? Ah, kalian hanya belum melihat belahannya yang hampir mencapai pinggul, dress yang sukses memperlihatkan paha putih mulus seorang Lee Haechan yang tidak kalah indah dari yeoja manapun.

Sedikit berbeda dengan tema pemotretan pertama tadi, di sesi kedua ini Haechan berpose lebih innocent. Dia tersenyum dengan sangat manisnya dan tanpa beban. Kontras dengan pakaiannya terkesan seductive sebenarnya.

"Ya angkat sedikit dagumu, benar begitu satu..dua..tiga.."

CKREK

Setelah beberapa jam dihabiskannya di depan kamera, akhirnya semua selesai juga. "Baiklah Haechan-ssi, sepertinya pemotretan hari ini cukup, kau boleh berganti baju sekarang," ujar Chanyeol sembari tersenyum, membuat Haechan menghela napas lega.

Setelah sama-sama membungkuk dan mengucapkan kalimat 'terima kasih atas kerjasamanya hari ini', Haechan segera berlalu menuju ruang ganti. Di koridor ia berpapasan dengan seorang namja tinggi yang menatap sosoknya tanpa berkedip. Namja itu lalu dengan segera bergegas menuju Chanyeol yang sedang membereskan kamera.

"Hyung...itu siapa?" tanya si namja tinggi penasaran.

"Maksudmu Haechan? Ah, dia model baru yang mulai bekerja hari ini," jawab Chanyeol lugas. Tangannya masih sibuk berkutat dengan peralatan.

"Model baru? D-dia namja? Ya Tuhan, dia manis sekali!" Terlihat binar kekaguman di mata si namja tinggi itu.

"Iya kan? Aku juga merasa seperti itu, karena itulah aku merekrutnya. Tapi tunggu, jangan katakan kau menyukainya!" Chanyeol menatap sebal namja muda di hadapannya itu.

Dengan cengiran lebar yang terpampang dibibirnya, si namja tinggi menyahut. "Memangnya terlihat sejelas itu ya?"

"Tentu saja sangat kelihatan, Kai-ssi" timpal Chanyeol.

"Jangan salahkan aku, hyung! Salah dia sendiri semanis dan seseksi itu." Si namja tinggi yang ternyata bernama kim jongin atau sebut saja Kai itu tersenyum sumringah sementara Chanyeol hanya memutar bola matanya jengah.







Tbc







Bonus pic.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Turn To You Season 1 & 2 {JAEHYUCK } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang