--- Di mataku.... Semua manusia sama. Mereka semua sama. Tapi, diantara mereka semua, dia terlihat berbeda ---
______________________________________
🔥
🔥
🔥
"Rifaaaaa lo dimana sih?", nara.
"Rifaaaa jangan ngilang dong, nanti gue sama nara dimarahin sama bokap nyokap lo", astrid.
"Usstt, rifa lagi ngilang masih aja ngomong kayak gitu, kalo ngomong mikir dulu dong pinter", nara.
"Yaudah maap deh. Tante", ejek astrid.
"Satu lagi satu kata keluar dari mulut lo, gue penggal tu kepala", nara.
"Iya iya ngeri banget dah", astrid.
"Rafaaaa faaaa",teriak pak Anton.
"Rafaaa rafaaaa lo dimana", fajar.
"Pak kita ke arah mana? ", regal.
"Kito harus cari jejak mereka, mano tapak kakinya nih", jawab pak Anton yang masih fokus melihat kearah bawah.
"Pak jangan jangan rifa sama rafa jatuh ke jurang lagi", astrid.
"Lo jangan ngomong gitu dong", nara.
"Ah iyo bisa jadi tuh, mending kita lihat ke arah arah saja", pak Anton.
Rifa POV
Usai hujan mereka langsung berjalan ke arah jalan yang di lewati tadi untuk kembali ke area camping. Tetapi setelah setengah perjalanan mereka bingung haru lewat jalan yang mana.
Karna ada tiga ruas jalan dan rafa juga lupa ia menaruh petanya dimana. Hari semakin malam dan mereka tidak tau harus bagaimana.
"Lo tunggu disini, jangan kemana kemana. Gue akan coba lewati ketiga jalan ini. Kalo gue berhasil nemuin jalan ke arah area camping, gue kesini lagi", jelas rafa.
"Masa gue di tinggal sih", rifa.
"Kalo gue sendiri lebih cepat nemuin jalannya", ucap rafa lalu berlari ke jalan yang pertama.
"Tapi.... WOII, yaelah gue kan takut anjir", rifa.
Hanya berbekal senter kecil di tangan, rifa duduk di bawah pohon di dekat 3 jalan tersebut. Dengan di selimuti rasa takut rifa menunggu Rafa keluar dari salah satu jalan.
Tanpa rifa sadari sudah setengah jam ia menunggu rafa, belum ada tanda tanda keberadaan rafa.
"Rafa mana sih. Kagak tau orang takut apa, dia kira ini taman bermain apa", rifa ngomel ngomel sendiri.
"Rafaaa raf... ", rifa teriak sekencang kencang nya, namun tidak ada balasan.
Tiba tiba satu kaki rifa keram, ia berusaha berjalan dengan satu kaki. Tapi apa yang terjadi dia malah terpeleset dan jatuh ke jurang yang dekat dengan tempat rafa dan rifa terakhir bertemu tadi.
Untung saja kepalanya tidak kena batu besar dekat sana.
"Tolooongggg naraaaaa astrid...... Tolongin gue..... ", teriak rifa yang hampir menangis.
Tak lama kemudian rafa datang dengan wajah yang gembira karna sudah menemukan jalan menuju area camping.
"Lah kemana tu anak, malah ngilang lagi", decak rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love and Danger
RomanceCerita 2 orang remaja yang memulai cerita cintanya di jenjang pendidikan SMA. "Kenapa lo ga punya rasa takut? Setiap lo di sekitar gue, lo bakal kena imbasnya". ~ Rafa Leo Alvaro. "Gue ga takut sama lo. Jangan pernah suruh gue untuk menjauh. Jang...