"Ih muka lo kok merah rif? ", goda yang tambah memojokkan rifa.
"Hm oke makasi, gua pergi dulu", ucap rafa langsung meninggalkan mereka bertiga.
Tidak lama setelah rafa pergi bel masuk pun berbunyi, mereka bertiga pun bergegas masuk ke kelas. Pelajaran di mulai, di saat rifa membuka buku tugasnya yang biasa ia letak di laci meja.
Ia melihat sebuah foto yang sudah penuh dengan tusukan paku dan dicampur darah bewarna merah pekat. Betapa terkejutnya rifa bahwa foto tersebut adalah foto dirinya sendiri.
Rifa refleks melempar buku tersebut dan membuat semua pasang mata tertuju kepadanya. Astrid & Nara menghampiri rifa yang sudah pucat dan tangannya berkeringat dingin.
"Lo kenapa rif? ", tanya nara sambil mengusap bahu rifa. Rifa hanya diam tak berkutip.
Astrid mengambil buku yang tadi rifa lempar dan membukanya.
"Hah! r-rifa jangan jangan lo di teror? ", - astrid.
"Kalo benar gua di teror, gua salah apa? Perasaan gua ga ada salah sama orang", rifa.
"Nah iya, positif thinking aja dulu mungkin ini prank atau semacamnya", nara.
"Iya ga usah terlalu di pikirin", astrid.
"T-tapi tadi gua ngeliat Fanya naro buku itu di laci lo", ucap teman sekelas rifa.
"I-iya gua juga liat", tambah yang lain.
Setelah mendengar teman temannya rifa semakin yakin bukan sekedar prank, ini pasti di lakukan dengan sengaja.
>> Rafa dkk POV
Di jam terakhir ini mereka jamkos. Seperti biasanya mereka pergi ke kantin untuk nongki. Hanya bercerita random tentang kehidupan mereka.
"Gua heran kenapa dari dulu gua ga bisa ngoming 'R' ", Kiki
"Ya takdir lo begitu dodol. Itu suatu keunikan buat lo", ejek regal.
"Ya kan ga enak aje gitu di dengernye. Mudah-nudahan cewe gue besok nerima gue apa adanya", Kiki.
"Udah deh lu ga usah mikir begituan, ada yang mau aja udah syukur alhamdulillah ", regal.
"Raf lo kenapa? Dari tadi ngelamun, mikirin apaan? ", Fajar.
"Gua masih penasaran aja sama badut yang ada di hutan kemaren, lo pada ngeliat ga? ", Rafa.
"Ada ada aja lu, ngapain coba tu badut di hutan. Jangan bilang cacing di hutan pada ultah", regal.
"Ngapain gua bohong coba. Jadi waktu kita masuk ke bis gua tiba tiba kebelet, larilah gua ke hutan. Waktu gua noleh ke kanan, gua ngeliat ada orang pakai topeng dan rambut warna warni. Dia cuma berdiri tegap sambil natap gua", Rafa.
"Terus lo ga ngejar dia gitu?", fajar.
"Udah, tapi dia malah kabur ke dalam hutan", rafa.
"Jangan jangan hantu lagi", kiki.
"Pala lu hantu. Mana ada hantu pake rambut warna warni, lu pikir di sono ada miranda haa!", regal.
"Ini nih kebanyakan nonton casper dari kecil", rafa.
Tiba tiba.............
"Woi anjir, Pak Anton datang", ucap regal sambil menepuk bahu rafa yang berada di sampingnya.
"Kabur kabur!", ucap kiki yang sudah lari duluan menuju kelas di ikuti rafa, fajar & regal.
>> Rafa dkk POV off
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love and Danger
RomanceCerita 2 orang remaja yang memulai cerita cintanya di jenjang pendidikan SMA. "Kenapa lo ga punya rasa takut? Setiap lo di sekitar gue, lo bakal kena imbasnya". ~ Rafa Leo Alvaro. "Gue ga takut sama lo. Jangan pernah suruh gue untuk menjauh. Jang...