#10 - Mulai Dekat.

11 4 1
                                    

-- Dunia tak seromantis yang kamu pikirkan --
_____________________________






🐨







🐨







🐨









Saat mereka berkumpul di sekeliling api unggun untuk makan malam, Dokter sekolah yang juga ikut ke camp datang mendekati kami. Semua mata langsung tertuju kepadanya.

"Ibuk hanya mau menyampaikan, alhamdulillah Kiki baik baik saja, bisa nya sudah ibuk keluarkan", ujarnya.

"Alhamdulillah lah kalo begitu", ucap pak Anton.

"Tapi dia butuh istirahat yang cukup dan tempat yang nyaman. Saran saya mungkin kita harus pulang besok", ujar Dokter.

"Bapak kepala sekolah juga bilang seperti itu ke saya tadi lewat telepon. Oke, dengarkan anak anak kito harus pulang besok pagi, karna kejadian yang menimpa teman kito Kiki. Jadi tolong pengertian kalian semua", jelas pak Anton.

"Akhh gagal refresing dah. Ini semua gara gara rifa tau ga, coba aja dia ga ngilang di hutan pasti kita ga pulang secepat ini", sambar Fanya.

"Heh fanya ini ga masalahnya rifa jatoh atau gimana, tapi Kiki tuh yang sakit. Tolong deh lo pakai otak lu, jangan di simpen doang", regal.

"Tau nih malah nyalahin rifa lagi. Kiki di gigit ular sama rifa jatoh kan ga ada hubungannya, lagian mereka kan beda jalur", nara.

"Jangan jangan lo ya yang sabotase petanya rifa biar dia ngilang tu di hutan terus ga pulang pulang", astrid angkat bicara.

"Hah? Enak aja lo nuduh nuduh gue, punya bukti ga?!!", Fanya.

"Apo? Sabotase? Jadi kalian hilang di hutan sana gara gara peta nyo di sabotase? Bukan murni karna salah liat peta", pak Anton penasaran.

"Kok bisa ya? Padahal ibuk sudah membuat peta itu dengan benar, kenapa bisa ya", buk Siti.

"Sudah sudah yang penting semuanya selamat. Kalau kalian sudah siap makan nyo, pergilah ke tenda masing masing terus istirahat", pak Anton.

"Siapp pak".

Viona? Ia hanya terpaku diam di samping buk Siti sambil menyaksikan perdebatan tadi.

Skip>>

08.00

Semua murid sudah membereskan tendanya serta membersihkan tempat dan bersiap untuk kembali ke sekolah. Saat ingin masuk ke bis tiba tiba Rafa ingin buang air kecil. Ia langsung lari ke sebalik pohon besar.

Sesudah ia memakai celana dan berbalik badan untuk kembali ke bis, ia melihat rambut warna warni sedang menatapnya dari pohon di depannya sekitar 10 meter dari tempat rafa berdiri.

Dengan rasa penasaran Rafa berjalan mendekatinya. Baru 5 langkah Rafa berjalan dari tempat dia tadi, orang yang memakai rambut bewarna pelangi itu berlari ke dalam hutan.

Walaupun Rafa masih sangat penasaran dengannya, ia harus kembali ke bis.

"Kemana saja kamu rafa, dari tadi teman temanmu menunggu ha", pak Anton.

"Maaf pak saya tiba tiba ingin buang air kecil", Rafa

"Oh yasudah, masuak lah kamu cepat", pak Anton.

Between Love and DangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang