Unexpected Happiness

13. Sempurna

*╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗*

Unexpected Happiness

*╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝*

⚘
⚘
⚘

sasusaku fanfiction
●❯────────────────❮●

⚘
⚘

written by nuuuvy
✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

⚘

██████████████]99%

"Sakura, dimana kaos kakiku?!" Teriakan itu menggelegar di dalam rumah. Uchiha Sasuke, memanggil istrinya berkali-kali kala mendapatkan kendala di pagi hari ini.

Sakura yang sedang menyiapkan sarapan, langsung mengernyit kesal dan balas berteriak, "DALAM LACI! CARI DULU YANG BENER!"

"GAK ADA, WOI!"

"KALAU ADA AKU SUMPALIN KE MULUTMU!" Sakura berteriak kesal. Ia terpaksa meninggalkan tugas rutinnya, dan segera naik ke atas kamar. Berniat membantu Sasuke mengambil kaos kaki yang membuat pria itu berteriak-teriak bagai tarzan pagi ini. Oke, sebenarnya Sakura juga tak jauh beda.

"Apaan, sih. Dasar cewek bar-bar." Sasuke langsung mencibirnya begitu ia masuk ke dalam kamar.

Perempatan siku-siku muncul di pelipis Sakura. "Hei, kamu tuh-"

Ia berhenti berbicara, begitu melihat kondisi kamar yang berantakan bagai kapal pecah. "Kamu berantakin kamar buat cari kaos kaki?! Kamu sengaja nambahin pekerjaanku, ya!" Sakura mengernyit tak terima.

"Nanti aku bantu beresin. Buruan cari!" Sasuke kembali seenak jidat nya memerintah. Dan Sakura terpaksa mengambil kaos kaki pria itu dengan wajah tertekuk kesal.

"NIH, KAOS KAKINYA!"

"Lhoh? Kok ada disitu?"

"YA EMANG ADA DI LACI! KAN TADI AKU DAH BILANG! KAMU AJA YANG GAK PINTER NYARI!" Sakura terus ngegas.

"Hn..." Sasuke mengalihkan pandangan begitu mengambil kaos kaki itu dari tangan Sakura. Sekarang ia mengerti kenapa banyak yang bilang 'wanita selalu benar'.

Sakura masih asik mengomel. Lalu pandangannya tiba-tiba terjatuh pada sebuah cermin besar di belakang Sasuke. Ia memperhatikan pantulan bayangannya secara seksama.

Tubuh mungilnya terlihat ringkih di balut dengan celemek yang sekarang kotor, rambut merah muda yang ia ikat kini terlihat berantakan, wajahnya juga terlihat kusam dan bernoda- akibat akhir-akhir ini ia tak pernah lagi memikirkan soal wajah dan merawat badan. Berdandan dan berolahraga pun sudah jarang di lakukan.

"Aku seberantakan ini?" Sakura membatin lesu.

Sasuke yang berdiri di sampingnya tanpa sadar ikut mengalihkan pandangan pada cermin, lalu tiba-tiba saja berkata, "lihat dan perhatikan baik-baik,"

"Eh? Apa?" Sakura sontak menoleh, baru menyadari kalau mereka tengah memandang cermin bersama.

"Senyumnya menawan, parasnya begitu indah dan mempesona, hatinya baik membuat semua orang segan padanya, tatapannya lembut dan memabukkan. Semua orang pasti mencintainya,"

"Sa-Sasuke..." Kedua pipi Sakura merona, tak menyangka kalau Sasuke akan memujinya seperti ini.

"Dan kamu, Sakura. Berdiri di sebelah sosok sempurna itu. Dia sangat tampan, bukan?"

HAH?

.
.
.

jangan lupa vote! komentar juga! makasih! #ngegas

©nuuuvy