32. Pengorbanan

5K 675 81
                                    

*╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗*

Unexpected Happiness

*╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝*



sasusaku fanfiction
●❯────────────────❮●


written by nuuuvy
✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

██████████████]99%


"HOEK!"

Lagi, Sakura berlari ke arah Sasuke yang sedang memuntahkan isi perutnya di wastafel. Pria itu terengah-engah dengan wajah pucat. Hari-harinya terasa buruk sekarang karena ia selalu muntah di pagi hari.

"Sial, aku kenapa, sih?!" Sasuke merutuk sembari memegang kepalanya yang pusing. Sedikit melirik pantulan wajahnya di cermin yang begitu berantakan.

"Heh, gak boleh ngumpat!" Ingat Sakura. "Kamu istirahat dulu aja. Inget, hari ini jangan banyak kerja!" Serius, ini seperti Sasuke yang sedang hamil, bukan Sakura.

Sebenarnya Sakura juga baru menyadari setelah ia membeli testpack untuk sekadar mengecek. Ia tak menyangka dirinya sedang mengandung, namun Sasuke belum tahu soal ini.

"Sebelumnya aku gak pernah sakit separah ini. Ah, atau jangan-jangan ini pertanda aku bakal mati?" Sasuke bicara ngawur.

"Mulutnya, Mas!" Pekik Sakura kesal. "Kamu tuh lagi ngalamin morning sickness. Lagian emangnya kamu mau cepet mati? Dosa masih banyak juga,"

"Morning sickness?"

"Ck, morning sickness itu yang kayak kamu alamin sekarang. Itu tanda-tanda kehamilan," jelas Sakura sedikit kesal. Ia tak menyangka memberitahu Sasuke dengan cara ini. Padahal ia pikir akan berbicara dengan suasana dan tempat yang romantis─ karena ini adalah suatu kejutan besar yang sangat di inginkan oleh Sasuke.

"Hah? Aku hamil gitu?" Sasuke terkejut.

"Damn, sejak kapan cowok hamil? KELUAR LEWAT MANA?!" Kesal Sakura. Tunggu, tapi kenapa tiba-tiba Sasuke jadi sedikit error begini? Bukankah pria itu sangat pintar? Ah, lupakan. Intinya gara-gara Sasuke ia mengumpat sekarang.

"Terus siapa yang hamil? Kamu?"

"Iyaa! Usia kandungannya lima hari. Biasanya perempuan hamil yang ngalamin morning sickness, tapi laki-laki juga bisa ngalamin kamu salah satunya. Kamu sakit dan muntah-muntah, atau perasaan kamu yang berubah-ubah itu mungkin karena efek kehamilanku." Ujar Sakura menepuk perut ratanya.

"Oh, gitu." Gumam Sasuke, setelah itu ia pergi menuju sofa dan duduk disana. Sakura mengikutinya dengan kernyitan di dahi.

Wait, sepertinya Sasuke tidak tertarik dengan kabar kehamilan ini. Reaksinya sungguh tak terduga─ sangat tenang dan datar.

Sakura menggigit bibir bawahnya ketika mendekat ke arah Sasuke untuk duduk di dekat suaminya itu. Ia berpikir Sasuke tidak mengharapkan kehadiran buah hati mereka. Mungkin Sasuke berubah pikiran. Mungkin pria itu belum siap memiliki anak? Astaga, pikirannya terasa memburuk sekarang.

"Sasuke, kamu gak seneng, ya? Kamu─"

Sakura langsung terdiam ketika melihat Sasuke menunduk dengan bulir-bulir air mata yang jatuh. Ia melihatnya dengan jelas walau tak dapat melihat ekspresi wajah Sasuke sekarang.

"Sas, kok malah nangis?" Panik Sakura segera membawa pria itu ke dalam pelukannya. Tentu saja, pria itu jarang menangis. Sakura tidak pernah melihatnya kecuali satu kali─ itupun saat Sasuke sedang memotong daun bawang.

"Aku seneng banget. Aku gak bisa ungkapin perasaan ini─ rasanya bahagia lebih dari siapapun," Sasuke tersenyum tipis dengan napas tersendat. Ia memeluk Sakura sangat erat, tidak dapat menahan rasa senangnya yang membuncah. "Thanks to you and for the baby to come."

"Yes .. thanks to you too," bisik Sakura.

"Aku merasa bodoh udah ngeluh masalah morning sickness, padahal seharusnya aku bersyukur karena bukan kamu yang ngalamin." Ujar Sasuke. Sakura membalasnya dengan senyuman penuh haru.

"Aku─ HOEK! Tu-tunggu," suasana berubah ketika Sasuke terdengar menahan muntah. Pria itu melupakan air matanya dan langsung bangkit menuju kamar mandi. Sakura mengikutinya dengan perasaan khawatir. Ia berniat membantu Sasuke untuk meringankan rasa sakitnya.

"Gimana? Masih sakit?" Tanya Sakura setelah mengurut tengkuk Sasuke, menyuruh pria itu untuk mengeluarkan semua yang membuatnya mual.

Napas Sasuke memburu. Sedari tadi ia terus muntah air bening, tidak kental dan tidak bau. Tapi rasanya sangat perih di tenggorokan, dan juga perutnya nyeri.

"Serius, gak enak banget rasanya. Aku capek bolak-balik kamar mandi." Omel Sasuke, lalu matanya menatap ke arah Sakura. "Kenapa gak kamu aja yang ngalamin?"

Sakura membalasnya dengan wajah datar. "Kampret."

.

.

.

[tbc]

minta dihujat sasuke-_- btw cepet banget ya pencapaian votenya wkwk. Ini dilanjut kalau udah 220+ vote ya. Makasih. Inget lho, VOTE SAMA KOMENTARNYA!!! Komentar itu salah satu penyemangat terbesarku untuk update cepet :) jadi banyak-banyakin komentar gpp wkwk.

©nuuuvy

Unexpected HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang