31. Ternyata!

4.4K 603 47
                                    

"Yuuhi, kamu urus itu. Beberapa menit lagi laporannya harus berada di meja saya."

"Ta-tapi, Bos.. waktu segitu gak mungkin-"

"Cepat, Yuuhi!"

"Dan kamu-- siapa kamu? Sejak kapan saya mengizinkan perempuan bekerja dengan bawahan pendek seperti itu?! Ganti sekarang! Sekali lagi saya lihat kamu berpenampilan seperti itu, saya pecat kamu!"

"Ba-baik, Bos! Maafkan saya,"

"Kerja yang cepat!"

"Heh, kamu niat bekerja tidak? Kenapa hasilnya buruk seperti ini?!"

"Maaf, Bos. Saya sudah berusaha-"

"Buat ulang!"

"Astaghfirullahaladzim!! Saya bilang bawakan susu, bukan kopi!! Telinga kamu kesumpalan apa?"

"Maaf, Bos. Saya lupa-- saya salah dengar, karena biasanya Bos pesan kopi, bukan-"

"Jangan banyak alasan kamu! Cepat bawakan susunya!"

"Baik, Bos! Tu-tunggu sebentar!" Pria itu langsung lari cepat meninggalkan ruangan bosnya yang tak lain adalah Uchiha Sasuke. Entahlah, hari ini mereka semua merasakan begitu diktatornya pria itu saat memerintah, setiap detik selalu saja berkomentar dan marah-marah. Saking parahnya mereka beranggapan kalau Sasuke sedang PMS. Ah, tapi tidak mungkin, sih.

Berbeda dengan pendapat mereka, Sasuke yang memijit pangkal hidungnya langsung duduk dengan kasar dan bersender sejenak. Hari ini perasaannya terasa sangat buruk, entah kenapa. Ia seolah ingin terus marah-marah dan mengumpat, sangat menyebalkan. Pikirannya berantakan dan ia hanya memikirkan satu orang yang kini terus bersliweran dalam otaknya.

"Sakura... aku pengen Sakura..." Gumamnya nyaris tak terdengar. Mata Sasuke terpejam perlahan, ia berusaha menghilangkan perasaannya yang membludak memikirkan istrinya. Ah, ada apa dengan Sasuke?

Brak!

"Assalamu'alaikum, Sas!" Tak di duga, istrinya tersebut muncul di balik pintu dengan senyuman lebar. Memberi kepuasaan atas dirinya yang sedari tadi memikirkan wanita itu terus-menerus.

"Heh, bukannya jawab salam, malah bengong." Sakura mendekat. "Aku bosen di rumah jadi aku kesini aja bawain sarapan. Aku sebentar kok, habis ini langsung pergi."

"Sini kamu." Perintah Sasuke.

Sakura menurut dan mendekat hingga berdiri di samping kursi kerja milik suaminya. Tak sempat bertanya, tubuhnya sudah ditarik hingga kini jatuh pada pangkuan Sasuke.

"Aku capek banget. Rasanya pengen marah, pengen muntah, pengen teriak. Perasaanku gak enak," curhat Sasuke setelah memeluk tubuh Sakura di atasnya dengan erat. Posisi wanita itu duduk menyamping di atas pangkuannya, memudahkannya untuk mengecup atau bahkan membenamkan wajahnya di ceruk leher Sakura-- menghirup aroma wangi yang membuatnya nyaman dan tenang.

"Kamu kenapa tiba-tiba kayak gini? Muka kamu juga keliatan pucet," balas Sakura khawatir sembari mengusap keringat di pelipis Sasuke. "Kalau kamu capek mendingan istirahat dulu, atau aku pulang aja, ya. Lagian kesini aku cuma mau bawain makan siang doang, kok."

"Gak mau... maunya kamu, pengen terus liat wajah kamu, pengen meluk, pengen cium..." ucap Sasuke tambah mengeratkan pelukan dan mendaratkan ciuman bertubi-tubi pada pipi Sakura yang sudah memerah sempurna.

"Ka-kamu kok gini, sih?" Sakura mengernyit tak percaya. Kenapa Sasuke bisa semanis ini? Padahal biasanya kalau ia datang, pria itu malah bersikap songong. Seperti;

"Kamu ngapain dateng? Yang nyuruh siapa?"

"Oh? Bawain sarapan? Yaudah taruh sarapannya disana, terus kamu cepet pulang sana."

Atau--

"Eh, tunggu, sebelum pulang aku mau kamu."

Yah, menahannya pergi hanya karena ada maunya. Tapi kali ini berbeda, pria itu terang-terangan menunjukkan bahwa ia sangat merindukan Sakura.

"Entah kenapa aku emosional banget akhir-akhir ini. Pengen marah terus pengen nampol orang. Apalagi kalau lagi berurusan sama orang-orang nyebelin kayak mereka. Ck, aku gak suka orang!" Sasuke mengutuk kesal.

"Lah? Terus aku apa? Bukan orang gitu? Kamu benci aku juga?" Sakura mengernyit,

Sasuke menggeleng pelan. Mendekat dan mencium pipi Sakura sekilas. "Bukan. Siapa bilang kamu orang? Kamu bidadari."

HAH?

Setelah perubahan sikap dan kondisi Sasuke, Sakura pun mengetahui sebuah fakta-- bahwa dirinya hamil beberapa hari yang lalu.

Ah, pantas saja semua terasa aneh.

[tbc]

kasian bgt sasuke yg ngalamin morning sickness nya haha. btw jgn lupa vote, aku lanjut setelah 150+

Unexpected HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang