‼️KALAU ADA TYPO ATAU KETIDAK PAHAMAN, HARAP KOMEN KARENA SAYA JUGA MANUSIA YANG PUNYA SALAH ‼️
‼️JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT
"Aku tak memintamu untuk membalas perasaanku aku hanya ingin mencintaimu. Itu saja, sampai aku benar-benar lelah kemudian mundur dan menyerah"
-Raina Pelangi Amanda-
Rain tengah duduk kursi meja belajarnya yang jendelanya berhadapan langsung dengan jendela tetangganya. Ia penasaran siapa penghuni kamar di seberang sana. Apakah kak Langit ? Atau orang tuanya ?
Saat sedang melamun, Rain melihat bayangan pria di jendela sebrang yang ia yakini adalah Langit. Rain langsung berlari menuju balkon kamarnya dan memanggil Langit dengan suara kecil. Tapi tak ada respon dari Langit. Langit sama sekali tak membuka jendelanya dan menjawab Rain. Tiba-tiba terlihat sesosok makhluk berpakaian serba putih yang tiba-tiba muncul.
"Aaaaa mama" teriak Rain yang langsung lari masuk kamarnya dan menutup kuat pintu penghubung antara balkon dan kamar.
Sedangkan di tempat lain, Langit tersenyum puas karena berhasil mengerjai Rain. Ia sudah lebih dulu tau kalau jendela yang berhadapan dengan jendelanya adalah kamar Rain. Ia juga tau Rain pasti senang bukan main saat tau ialah penghuni kamar di seberang. Ketika mendengar suara Rain yang memanggil namanya, ia langsung berinisiatif untuk mengambil selimut dan menakuti Rain.
Langit berdehem kecil menyadarkan dirinya. Ia baru saja tertawa karena hal sepele. Tentu itu bukan sifat Langit. Ia segera menutup gorden kamarnya dan mematikan lampu untuk segera tidur.
•••
Pagi ini, Rain berdiri di depan gerbang rumahnya. Sedari tadi ia menunggu Langit yang belum juga berangkat. Tak berapa lama Langit keluar dari garasi rumahnya dengan mengendarai motor. Ia menghampiri Rain dan mengembalikan kotak bekal Rain.
"Nih. Udah diisikan sarapan sama nyokap gue" ucap Langit sembari menyodorkan kotak bekal tersebut.
"Makasih, kak" ucap Rain dengan senyumannya.
Langit berdehem kecil kemudian menarik gas motornya kembali. Rain membelalakkan matanya dan segera lari mencegat motor Langit yang baru saja berjalan.
"Lo mau mati ?" Tegas Langit.
"Hehehe kalau mati kakak yang nabrak, Rain rela kok" jawab Rain membenarkan poninya.
Langit yang mendengar hal itu hanya bisa berdecih kecil dan memutar bola matanya.
"To the point mau ngapain ?" Tanya Langit.Rain berjalan kebelakang motor Langit dan mengelus jok kosong bagian belakang motor Langit
"Boncengan belakang keliatannya nyaman deh, kosong lagi" rayu Rain.
"Gue gak peka, maaf" ucap Langit kemudian mengegas kembali motornya.
"Eh kak, kak" cegat Rain.
"Naik atau gue tinggal" ujar Langit.
Rain membelalakkan matanya dan membentuk mulutnya menjadi huruf o karena tak percaya. Iapun segera naik dan berpegang pada tas Langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA
Teen Fiction"Sebagai hadiah karena udah nendang bola ke arah Rain" "Gue gak suka sama intro lo yang 'makasih karna udah kena tendangan gue.' Cuma orang bodoh yang makasih karena udah di sakitin" Raina Pelangi Amanda, gadis ceria yang bersikap selayaknya pelang...