"Suka sama kamu banyak capernya"
( ꈍᴗꈍ)
Happy Reading prenddd (つ≧▽≦)つ
"Rain, mama gak mau tau ya. Mama udah cariin guru les buat kamu dan abis Maghrib nanti kamu udah mulai les"
Rain yang tengah membereskan piring di meja makan pun menghentikan aktivitasnya, "Mah... kenapa mama gak minta persetujuan Rain dulu sih ?" ucap Rain.
"Kalau pun mama minta persetujuan kamu, kamu juga gak bakal izinin, jadi percuma aja" jawab mama Rain.
"Ya tapi kan mah--"
"Udah jangan tapi tapian lagi, kamu ke kamar aja sana, tidur siang. Mama gak mau liat kamu ngantuk ngantuk pas belajar nanti malem"
Dengan perasaan yang kesal -lagi-, Rain pun memasuki kamarnya dan merebahkan diri. Bukannya menuruti perkataan mamanya untuk tidur, ia malah memainkan handphonenya dan mencari kontak Langit.
Kak Langit
•Heiii ka Langit
• Ih Rain gak mau tau ya kak, kakak harus bales chat Rain
•Soalnya Rain itu lagi keselllllll banget sama mamaRain meletakkan handphonenya di kasur menunggu balasan langit sembari menatap langit-langit kamarnya. Semenit dua menit. Tak ada suara notifikasi yang masuk di handphonenya.
• kak Langit ih
•hm
•Kakak ih ngeselin banget sih sama kayak mama
• kak, kasih Rain ide dong supaya Rain gak perlu les nanti malem
•Rain itu takut banget kalau gurunya galak
•ih apalagi kalau udah tua gitu
•misalnya kayak om-om
•brondong tua
•gimana kalau gurunya itu omes ?
•ih kak, bales dongRain melemparkan handphonenya kekasur. Tanpa sadar, ia pun ketiduran.
•••
"Rain...Raina...Rain..."
Suara panggilan beserta ketukan pintu dari mama, berhasil membangunkan Rain. Badannya yang masih lemas dan kesadarannya yang belum sepenuhnya serta matanya yang masih sayu. Ia kemudian melihat jam di handphonenya yang berada di sebelahnya.
Ia membelalakkan matanya, "mati gue," serunya yang langsung berlari menuju ke kamar mandi.
Mandi yang singkat, polesan bedak dan lipbalm serta beberapa semprot parfum di baju piyamanya. Mau tidak mau, ia harus mulai les malam ini. Dengan guru yang entah siapa dia juga belum tau.
Ia mengambil beberapa buku yang akan di pelajari besok di sekolah, serta satu buku kosong khusus bahasa Inggris. Dimana, bahasa Inggris lah yang sudah menggiringnya kepermasalahan les ini.
Rain menuruni tangganya dengan berpura-pura lemas bak orang bangun tidur. Ya, ia memang baru bangun, tapi ia tidak selemas itu.
"Eh tuan putri udah bangun," gumam mama Rain.
"Mana ma guru les nya ? Belum dateng kan, huaaa... kalau gitu Rain mau ke kamar lagi ya, mau tidur" ujar Rain berpura-pura.
Dengan cepat mama Rain menghalangi putrinya itu, "Eits... gurunya udah di teras, kamu disini aja dulu, biar mama tanyain dia mau ngajar kamu dimana"
Mama Rain berjalan menuju luar rumah, Rain mengintip namanya dengan sebelah mata kemudian menatap nanar kearah papanya yang tengah mengaduk kopi di ruang keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA
Teen Fiction"Sebagai hadiah karena udah nendang bola ke arah Rain" "Gue gak suka sama intro lo yang 'makasih karna udah kena tendangan gue.' Cuma orang bodoh yang makasih karena udah di sakitin" Raina Pelangi Amanda, gadis ceria yang bersikap selayaknya pelang...