Maaf Rangga. (4)

47 10 7
                                    


Assalamualaikum.

Jangan jadi silent readers 😪.



_____________________________________

Cerita itu pasti ada epilognya, kalau gak happy ya sad ending.

________💐________



Langkah kaki seorang Ara sangat mengundang banyak perhatian di parkiran sekolah, mulai dari adek kelas sampai kakak kelasnya semuanya hanya sibuk memandang Ara, anak kelas 11 IPA 1.

Akhirnya sang ratu halu sehun datang setelah tiga hari sakit.

"Ra." Sapa beberapa temannya.

Ara membalas dengan ramah, emang jiwa jiwa Ara ramah sih. Gak sok cuek, gak sok sokan, gak paling cantik, tapi paling halu sehun.

"Ra, udah sehatan aja lo?" Tanya pevina, sambil mensejajarkan langkahnya dengan Ara, mereka mulai memasuki koridor sekolah.

"Udah la, lo kira sakit apaan, cuma demam matematika doang kok."

Seperti sudah biasa dengan kata kata 'demam matematika', spesies seperti Ara memang jujur langkah didunia ini, udah kaya satwa aja si Ara.
Dimana mana Orang kalau gak bisa Matematika pasti bodoh amat, tapi entahlah, semakin Ara gak tau jawabanya seperti semua angka sedang berputar terus diotak Ara, memaksa agar Ara terus menghitung.


Pevina tertawa renyah mendengar tenangnya jawaban Ara, "pev, salamin ke Rangga ya, gue mau kekelas dia istirahat ini."

Pevina mengangguk, "gue duluan ya," pamit Pevina lalu berbelok ke arah kiri, alias jalur kekelas IPS.

Ara menahan senyumnya agar tidak terlihat, entar dikira orang gila saja, cukup pagi kemarin mengejar sehunnya dia cukup gila. Tapi sekarang jangan.

Rangga, siapanya Ara?

Rangga itu pacar, eh!

Rangga itu Romantis. Hu!

Rangga itu Humoris. Haha!

Rangga itu kurang dari 100%manis. Uhm!

Rangga itu...... seperti bakso dikantin, manis dimulut enak diperut.

Tapi sekarang Rangga akan kalah dengan Sehun kwnya. Bagaimana bisa Ara sepercaya itu dan langsung memutuskan Rangga demi sehun kwnya. Bukan alasan Ara tapi rasa yang tiba tiba datang, tanpa permisi. Tak terkendalikan dan membuat Ara jadi tersenyum dihati.

Demi dewa neptunus dan mars, Ara masih terngiang dengan mata bulat, dan alis tebal itu, menatap dalam dalam melewati kamera yang ia pegang kemarin, ada aura yang pasti membuat Ara terpesona.

Sambil melamun dan tersenyum dalam hati. Kehaluan tentang sehun kwnya sedang berlangsung. Hingga dia memasuki kelas.

"Araaaaaa! YaAmpunn sayangku. Gue kangen." Pelukan mendadak membuat Ara tak bisa bernafas normal, sambil merasa gendang telinganya yang perkiraan retak gara gara suara salon, alias Farah.

Assalamualaikum Sehun KwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang