H-9 (13)

34 9 8
                                    

Sebelumnya vote dulu.

_____

Ara meluruskan pandangannya.
Dia yakin semua orang yang pernah menjadi sebagian hidupnya, adalah orang yang menyayanggi Ara setulus mungkin. Hanya saja sikap bosan Ara menjadi titik otomatis hilangnya hubungan.

Dia masih terus menatap lurus kecowok yang ada dihadapannya.
Begitu tampak khawatir dengan Ara, padahal Ara sudah tidak peduli selama ini dengan Fajar, mantan Ara.

"Ra, lo gak papa?" pertanyaan itu terulang lagi sambil menampilkan wajah cemas yang tak kunjung berubah.

Ara tersenyum tipis, cowok didepannya ini sungguh makin tampan berkali kali lipat. Selama 1 bulan meninggalkan sekolah karna Fajar dipanggil ke Malaysia untuk bersaing dengan para perwakilan negara dibidang sains. SubhanaAllah, semua mantan Ara sungguh pintar.

"Gue gakpapa kak. Elah lu sans ae lah." Ara menetralkan dirinya.

"Lo sama Rangga udah putus?"

Pertanyaan Fajar sukses membuat Ara melotot. "Kakak tau dari mana?"

Fajar tersenyum. "Semua tentang kamu kakak tau."

Ara tersenyum tipis lagi untuk yang kesekian kalinya. Dia harus bisa mengontrol agar tidak ada perasaan apapun dengan Fajar, karna kita sebagai manusia tidak tau kapan akan jatuhcinta lagi, bisa saja setelah ini, atau nanti.

"Tadi kak Fajar liat ?"

"Iya. Ada jio ada Fano juga."

Wih... Mantan Ara semua melihat kejadian tadi, hebatya Ara, punya mantan pada baik baik semua, pada pengertian dan gak bales dendam semua.

"Mantan gue banyak juga ya." Ara nyengir sambil menampilkan watadosnya.

Fajar terkekeh kecil. "Semuanya itu pengalaman, kalau kamu menjadi playgirl harus terhormat."

"Fajarrrrrrrr!!!!!" Ara meneriaki Fajar dengan keras sampai Fajar menutup kedua telinga, karna ucapannya sukses membuat Ara marah.

"Kalau kenapa napa, bilang gue ya, gue pasti akan bela lo. Oh iya. Habis ini lo libur ya. Gue ujian nasional."

"Iya, semangat Fajar.."

"Lo juga semangat." balas Fajar dengan mengacak acak rambut sebahu Ara.

"Kebiasaan deh."

"lo masih inget kebiasaan gue?" Tanya Fajar seolah olah dia kaget Ara masih menggingat kejadian dimana saat pacaran.

Ara menggeleng. "Lupa. Udahlah gue duluan ya." pamitnya.

Fajar mengangguk dan melihat kepergian Ara. Punggung kecil dan rambut sebahu itu sungguh dia rindukan. Keberadaan yang mampu membuat Fajar bisa berubah dalam sekejap, namun waktu terus menjelaskan, kalau saling mencintai tak harus memiliki.

Fajar, Mama kangen sama Ara. Kamu gak bisa balikan sama Ara lagi?

Fajar menepis segera pikiran konyol itu, selalu saja membuat Fajar harus berfikir bagaimana caranya mama Fajar berhenti menyukai Ara, karna Ara hanya bisa Fajar lihat tanpa Fajar bisa jadikan senja yang sesungguhnya.

Aku sayang sama kak Fajar.

Sampai kapan?

Sampai batas waktu yang takdir berikan buat Ara mencintai kakak.

Artinya kamu bakal pergi?

Iya, karna yang saling mencintai bisa saja tak saling memiliki selamanya. Manusia itu tak tahu kapan jatuh cinta dan kapan berhenti mencintai, disini, hati kita yang sama sama tahu. Bukan kita.

Assalamualaikum Sehun KwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang