Screet admirer. (2)

65 11 3
                                    

Assalamualaikum.....

Makasih yang sudah mampir, kasih vote ya:),
perjalanan hidup Ara dimulai sejak dia bertemu cowok sekilas di rumah sakit itu, entah apa yang membuatnya semangat untuk bertemu cowok itu secepatnya.

Simak baik baik. Orang indonesia budayakan, gak sedang patah hati. Soalnya kalian bakal nemuin Farhan yang punya satu juta triliun pesona.

Istri sehun

_________

Sudah bangun sejak shubuh tadi, dia tidak melewatkan fajar shubu ini dengan tidur seperti kebanyakan orang, tidak langsung update status seperti para jomblo, atau bangunin pacar,( yang punya pacar) tapi bagai secuil sifat nabi, dia memilih untuk membaca Alquran.
SubhnaAllah gak sih.

Setelah ayat terakhir di surat Ar- rohman, dia akhiri dengan sodaqaAllahul Adzim. Perasaan senang dan shubu kita bagai sempurna untuk hari ini.

Dia membuka jendela dan langsung disuguhkan dengan dinginnya pagi.
Memejamkan matanya sebentar menikmati nikmat Allah pagi ini, meskipun awan masih belum terang sepenuhnya dan hari ini weekend dia berasumsi untuk olaraga pakai sepeda gunung.

Abraham.

Han, ketemu di taman ya, nentuin acaranya..

Han, lebih tepatnya Farhan, cowok yang memiliki alis tebal itu tersenyum, tak ada sedikitpun rasa malas, bahkan dia sangat semangat untuk menentukan acara di panti asuhan nanti.

Farhan

Masih pagi, tunggu bentaran.

Dia langsung memasukkan benda pipih itu kedalam saku celana training yang dipadukan dengan kaus lengan panjang bewarna navy.

Farhan beranjak dari kamarnya untuk turun kebawah.

"Eh kamu udah bangun, mama belom masak han, mama kira pagi pagi gini kamu belum bangun." Ucap sheli sambil memperhatikan Farhan menuruni anak tangga dengan pakaian sedikit rapi.

"Gapapa ma, Farhan mau ke taman sekalian olaraga."

"Oke, hati hati ya, eh, mama baru sadar kamu makin ganteng tau, gak keliatan kalau kamu udah lulus jadi santri." Sheli tersenyum hangat, menampilkan kebanggannya melihat putranya sudah menamatkan masa SMA di pesantren.

"Cowok semua ganteng ma. Farhan pamit." Farhan menyalami sheli, terkesan bukan cuek namun memang dia hangat. Bahkan dia jarang pulang kerumah kalau sudah masuk liburan dia lebih memilih pulang ke surabaya, mungkin kalau dihitung dengan jari ini kedua kalinya semasa sma Farhan pulang kerumah. Maklum jiwa mandirinya sangat terlihat jelas.

________

Hoamm.....

Matanya mengerjab beberapa kali, dengan menguap dalam dalam, menggeliat dengan nyaman. Kenyamanan perempuan, seperti itu kalau bangun tidur, matanya langsung tertuju pada jam tangan bewarna Army di pergelangan tangan kirinya.

Jam 05.25

Dia bangun lalu beralih kedepam jendela yang masih tertutup gorden abu abu transparan.

"Morning."
Ucapnya sambil membuka gorden dan membuka jendela. 🌅
Hari ini weekend, dia gak salah kalau ini memang bonus setelah dia pulang dari rumah sakit semalam.

Matanya terpaku ketika melihat seseorang bersepeda gunung melewati depan rumahnya, sungguh ini bukan halu atau mimpi, dia melihat dengan kepala mata dia kalau, cowok itu melewati rumah dia barusan.

Dari lantai dua, kamarnya memang memiliki jendela besar untuk melihat keluar.

Gue gak boleh ketinggalan jejak. Cabutttttttt.

Assalamualaikum Sehun KwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang