Vote sebelumnya.
Sehun Kw dibandung.
Rasa ini semakin dipersulit waktu.
Setiap detik, menit, jam, hari,
hingga suatu hari nanti aku ingin terus mencintaimu.Kamu, seperti kopi.
Memiliki dua rasa dalam satu gelas,
Aku mencintai setiap hari dimana kopi itu akan dituangkan.
Tak memiliki titik jenuh,
Dan pemikat semua hati.Kamu, seperti pangeran di mimpi panjang,
Menaiki kuda dan membawa pedang emas,
Seribu ketampananmu mengalahkan
Jejeran cahaya kota.Tapi, sejatimu adalah sehun.
Sehun kw ini aku temui di Bandung.
Rasanya aku sudah lengkap sekarang.
Mengenalmu sekaligus mencintai.
Dua hal seperti sifat kopi.Kamu, kopi, dan pangeran.
Assalamualaikum.
Ara mengakhiri puisinya dengan tersenyum, setelah berbicara layaknya seorang yang akan tampil diatas panggung kini dia tak tahu apakah suaranya barusan bagus?atau malah sebaliknya?
Mebutuhkan waktu semalaman untuk membuat puisi yang panjang ini menurutnya, karna dia sendiri bukan puitis atau yang bisa merangkai kata demi kata.
Tepuk tangan dari Mamanya mengisi ruang makan, beda dengan Akbar, cowok itu hanya mendengus. Seakan jijik dengan adiknya yang sok puitis.
"Itu buatan kamu?" Tanya Mamanya, Alia menampilkan mata binar seakan sedang memuji melalui ekspresi.
Dengan mantap Ara mengiyakan sambil mengibaskan rambutnya bangga.
"Nyontek Google ya Lo?" Tuduh Akbar.
"Gak ya, ini murni dari pemikiran gue Abang, buat Farhan."Dia lalu membayangkan saat Farhan juga memujinya karna puisi itu sengaja Ara buat tentang Farhan.
"Kamu suka banget ya sama Farhan?"
Ara nyengir menampilkan giginya, "Suka. Jodohin aja ma aku sama dia. Aku gak bakal nolak." Nostalgia Ara terlalu berlebihan hingga Alia terbatuk-batuk.
Kedua adik kakak itu langsung mengulurkan gelas kepada mamanya.
"Lo jangan bicara ngawur. Tinggi tau nggak halu lo." Ketus Akbar pada Ara.Alia mengelus dadanya."Mama doakan semoga puisi kamu menang."
"Amin yarobbal alamin..."Do'a Ara tulus.
"Amin, tapi kalau gak menang juga amin." Canda Akbar terus menggoda Ara.
"Bang, keadaan kak Rani gimana?"
"Masih koma, gak ada kemajuan."Terdengar lesu kalimat Akbar membuat Ara dan Alia saling menatap penuh iba. Beruntung sekali Rani dicintai sesabar ini dengan Akbar.
"Kak Rani pasti baik-baik aja."
"Semoga."
____
Farhan menunggu diluar rumah, beberapa menit sudah dia berharap penghuni rumah segera keluar.
Sampai pada jam menunjukkan pukul tujuh pas. Seorang cowok yang pastinya dia kenal, Akbar.Perawakan anak kuliah itu lebih dulu keluar rumah ternyata. Bisa ditebak dari ekspresi Akbar saja kaget melihat Farhan didepan rumah sambil duduk diteras. Ada apa geranggan? Baru saja digibahin dimeja makan, sekarang sudah ada didepan rumah.
"Assalamualaikum bang."
"Waalaikuksalam, kok Lo disini? Ngapain? Cari Ara ya?"
"Farhan-" teriakan Ara dari dalam rumah membuat Akbar menoleh kebelakang dan melihat Ara sedang berlari keluar sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Sehun Kw
Teen FictionAra, cewek penggila Sehun seperti kalian pada umumnya, sampai sampai dia punya julukan RATU SEHUN, tapi dari sekian mantannya kenapa Ara lebih cepat jatuh cinta pada cowok yang punya paras santri itu. Bahkan dia sampai menyebut Sehun Kw dibandung...