Gomawo sehun.(12)

41 9 14
                                    

Sarangheo yang udah baca😍, aku doain semoga dapet jodoh.

_______

Vivin menarik Ara kedepan mading, dimana banyak anak anak berkumpul  melihat penggumuman terbaru.

"Ada apasih?"
Tanya Vivin kepada teman lainnya yang baru saja keluar dari kerumunan itu.

"Ada lomba nulis, sama penggumuman libur sekolah mulai hari sabtu." Balas katya, cewek dari kelas sebelas IPS.

Ara mencetak senyumnya lalu mendusel dusel kerumunan itu untuk melihat lebih pasti, meninggalkan Vivin dibelakang sana yang masih teriak teriak nama Ara.

"Woy. Bocah, lo ngantri napa."
Umpat salah satu cowok yang kena senggolan Ara.

Ara hanya mendengus. Lalu membaca penggumuman lomab tulis yang meliput, puisi, artikel, dan cerpen.
Dia memiringkan kepalanya saat membaca hadiah berupa piagam dan kamera poraloid untuk pemenang.

Berfikir sejenak, menulis puisi? Bukan ahlinya. Membuat cerpen? Bukan hobinya. Membuat artikel? Dia hak suka ngerangkai kalimat-kalimat seperti layaknya wacana berita.
Lalu?
Dia tidak suka seliput sastra. Bagaiman bisa dia mendapatkan hadiah itu.

Beberapa murid sudah pergi meninggalkan mading, karna sebentar lagi bel masuk.

"Kenapa ra? Mikir banget, kan mau libur." Vivin bertanya saat melihat Ara yang masih memandangi mading itu.

"Gue pengen dapet hadiahnya, kamera poraloid itu vin." ucapnya  sambil berharap.

Vivin tersenyum. "Minta bikinin Fano tuh, dia puitis banget sumpah, sering menang kalau begituan."

"Pengen dari usaha gue sendiri."

"Ara!!"

Panggilan itu membuat kedua cewek yang sedang berhadap sontak menoleh kesumber suara.

"Lo dicariin."ucap Fano.

Ara menaikkan sebelah alisnya. "Siapa?"

"Cowok."

"Bang akbar?"

"Bukan. Cowok lo kayaknya."

Ara dan vivin spontak mendelik bersamaan.

"Gue gak punya cowok." bantah Ara sambil menggerutkan dahinya.

"Masak?, cek dulu sono, ditungguin, kamera lo ketinggalan kan?" Fano sambil tersenyum tipis melihat Ara yang tersadar kalau kameranya ketinggaln dirumah.

"YaAmpun. Kamera gue! Lupa. Gue duluan ya vin, makasih bebeb Fanokuh.." Teriak Ara lalu berlari kearah luar gedung sekolah. Dibenaknua dia berfikir terus. Cowok ganteng? Siapa?.

______

Setelah Farhan berbicara dengan cowok yang baru saja akan masuk gedung sekolah dan ternyata adalah ketua osis sekolah disini.
Farhan meminta tolong untuk dipanggilkan Ara.

Penampilan Farhan memang mengundang banyak pasang mata, umurnya yang bisa dibilang masih seumuran mereka membuat beberapa cewek melirik kearahnya, sungguh risih dilihat seperti ini.
Ketua osis itu bertanya dulu untuk apa Farhan ingin bertemu Ara, setelah ketos mengangguk dan mencari Ara, disinilah Farhan sedang menunggu, diarea parkiran sekolah.

Siswa siswi disini menatap Farhan tidak biasa, Farhan hanya menundukkan kepalanya sambil sesekali mendongak, apa Ara sudah datang.

"Loh, sehun! Kamu ngapain disini?" tanya Ara kaget tapi mulutnya terangkat membentuk senyuman.

"Kamera sama buku catatan sejarah kamu ketinggalan." Jawabnya lalu berjalan kearah luar sekolah, disana mobil Farhan terparkir.

Ara heran, kenapa bisa Farhan yang mengantarkan? Kan ketinggalannya dirumah Ara?, sambil mengikuti sampai digerbang.

Assalamualaikum Sehun KwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang