prov Radit.

875 30 1
                                        

Rumah sakit Chelsea ya rumah sakit elit yg ada di Jakarta. Di ruangan kelas 4 vip-2 . terdapat sosok terbaring lemah bnyk nya preman dan anak buah berjaga ketat di daerah kamar bos nya , bagaikan menjaga raja tidur:V.
..
.
# kejadian sebelum rumah sakit#
.
.
ketika di dalam gedung tua terjadi bangku hantam panas anatara ketua Black lion dan Radit . Bogeman demi bogeman sudah menjulur di badan mereka .. pertarungan sangat ganas . Dan salah satu di antara tumbang yaitu Radit. Dengan bogeman ganas feri mampu menumbangkan Radit hingga pingsan tak berdaya. Setelah beberapa menit salah satu preman sadar dari Tumbang nya dan melihat bosnya tertidur lemah dan darah bercucuran di sekitar muka . Tak bnyk diam preman tersebut memanggil geng yg lainya dan mengevakuasi dan membawanya ke rumah sakit.setelah sampai rumah sakit , salah satu preman menghubungi geng yg lainya.

Anggota dari geng Radit pun datang ke rumah sakit untuk membesuk bos mereka, Radit. Dengan motor mereka yang besar dan tidak sedikit, mereka berombongan datang tidak perduli apapun yang menghalanginya termasuk razia polisi :")

Sampailah mereka di rumah sakit besar, (Rumah sakit Chelsea) salah satu rumah sakit yang apabila kau bukan orang kaya, tidak akan bisa dirawat disini. Motor terparkir rapi, semua anggota geng mulai berjalan lewat pintu utama, sungguh pemandangan seperti artis karpet merah. Seluruh mata tertuju pada para anggota geng yang tiba-tiba datang tsb.

Jordan, perwakilan dari mereka mencoba bertanya kepada penjaga ruang utama tsb, "Permisi, dimana kamar pasien atas nama Radit (Radit putra ) ?" Dengan senyum nya yang ramah membuat muka si penjaga tsb memerah seketika seperti tomat.

"I-iya! R-radit (Radit putra) b-berada di ruang 4 kelas vip-2.."si penjaga terbata-bata sambil menutup matanya saking malunya.
"Hm?" Jordan tersenyum kecil dan melirik ke arah penjaga ruang tsb.

"Minta nomer wa nya mbak.." dengan memangku tangan dan menatap penjaga tsb, aura ketampanannya seperti bersinar memenuhi ruangan.

"A-anda jangan bercanda.." penjaga tsb, mulai membuka mata perlahan.

"Dara fania..memangnya aku bercanda?" Jordan terlihat serius sambil merapikan rambutnya yg mengkilap. Dengan cepat si penjaga yang bernama Dara tsb menyodorkan sebuah kertas bertuliskan nomor telpon nya.

"Gitu dong..duluan ya.." Jordan meninggalkan Dara dengan sebuah lambaian kecil.

"Dih, gampang amat dapat pacar!" Ujar David, salah satu anggota geng Radit.

"Halah, ntar juga dibuang lagi.."sahut Valino, anggota geng Radit juga. Namun reaksi muka Jordan tidak seperti sebelumnya, ia justru memerah yang menandakan ia benar-benar serius.

"Heh,lo serius?"tanya valino yang melihat muka jordan memerah.

"Iya lah njirr, gue tau siapa dia!"sahut jordan.

***
"Inikan kamarnya?"

"Iyaa" ujar jordan.

"Permisi.."ucapan salam dari geng secara kompak.

"Iya, masuk~ eh kak.."ucap Karin, adik dari Radit.

"Gimana keadaan bos?"tanya jordan.

"Iyaa kek gini, mau gimana lagi.."ujar karin pasrah.

"Santuy aja bos, bos mati² aja disini, eh maksut gue bos istirahat aja biar kita jagain bos, ya?" Ujar valino memegang tangan Radit yang dingin dan lemas. Terlihat Radit hanya menutup mata, tidak menjawab apapun. Banyak perban dimana-mana, infus, dan selang oksigen.

_"Perasaan gue ngga enak, tapi apaan.."_ terdiam dan murung.

"Hmm, ini ada biskuit dari kami, makan ya, kau keliatan kurus lho.."tegur valino kepada Karin secara diam-diam ditengah para gerumbulan geng.

PREMAN SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang