dia milikku

819 29 0
                                    

Sang mentari sudah menampakkan dirinya , sinar matahari yg nembus sorot cendela , suara burung kicauan yg menandakan sudah pagi.

Huoammm suara seseorang yang menandakan sia sudah bangun . Ia melihat jam dindingnya menunjukkan 6 pagi . Ia beranjak dari tempat tidur nya . Menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya . 10 menit sudah selesai ritual mandi nya ia mengganti seragam dan menuju ruang makan .

" Eh mama papa , kapan pulang" ucap firdia sambil duduk di meja makan.

" Hmm tadi malam nak " ucap mama. Setelah itu bang varel datang menuju ruang makan dengan pakaian biasa.

" Bang , gak kampus Lo" ucap firdia.

" Hmmm libur 2 hari dek " ucap varel dan mendapatkan anggukkan dari firdia.

Setalah itu mereka makan dengan keadaan hening seperti biasanya.

" Nak , nanti kamu di antar Abang kamu ya" ucap papah yg berhasil memecah keheningan.

" Hmmm aku udah ada yg nganterin yah ," ucap firdia.

" Abang juga gak bisa antar kamu , dan Abang buru buru " ucap varel setalah selesai makan.

" Mau kemana bang , tumben pagi pagi gini " ucap papah.

" Biasa pah masa depan" ucap varel santai .

" Bangun deh anak mama dah gak jomblo lagi" ucap mama.

" Gimana gak jomblo ma , tadi malam aja pdkt " ucap firdia sambil tertawa.

" Bodo " ucap varel sambil menuju garansi mengambil motor nya .

Setalah beberapa menit terdengar suara motor sport yg masuk ke halaman rumah. Siapa lagi kalau bukan feri .

Setalah memarkir motor nya ia melepas helm nya dan ternyata di depan pintu terdapat Firda beserta ortu nya .

" Assalamualaikum ma pah " ucap feri sambil menyalami kedua tangan papah dan mama firdia.

" Walaikum salam , mau jemput anak Tante yah yg cantik ini " ucap mama sambil goda feri.

" Iyah ma cantik nya meleleh'kan hati ku hahaha" ucap feri sambil tertawa.

" Ish apaan sih ma , malu tau " ucap firdia yg menahan pipi merah tomat nya.

" Yaudah ma pah kami berangkat , assalamualaikum" ucap firdia.

" Iya hati hati , walaikum salam" ucap mereka kompak.

Setalah itu feri mengambil helm dan diberikan oleh firdia . Feri melihat firdia memakai rok selutut dan ia melepas kan hodienya.

" Nih " ucap feri sambil memberikan hodie kepada firdia.

" Loh buat apa kak , gak dingin kok " ucap firdia polos.

" Hmmm yakali Lo naik motor gua dengan rok selutut Lo , kan keliatan paha mulus nya " ucap feri santai. Setalah itu firdia mengangguk dan memakai hodie dan memasang seperti yg di perintahkan feri.

# skip di jalan #
Feri mengendarai motor nya dengan kecepatan rata rata . Feri melihat muka firdia dari spion , menampakkan rambut terurai dengan muka putih nya yg membuat ia segera memiliki nya . Lalu ide jahil pun datang dari fikiranya .

" Hmmm pegangan ntar Lo jatuh " ucap feri.

" Hmm " ucap firdia dengan deheman.

" Gak mau pegangan nih " tanya feri.

" Hmmm " lagi lagi mendapat deheman. Akhiri nya feri menambah kecepatan penuh dan mengendarai layaknya pembalap.

" Wah gila kak , aku mau hidup huaaa " ucap firdia ketakutan.

PREMAN SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang