6.

17 4 0
                                    

Pulang adalah kata paling nyaman dari lelah nya petualangan.
Tapi terkadang 'Pulang' akan menjadi satu hal yang tak diinginkan.

Elara Auzora Megantara
------------------

Akhirnya waktu yang ditunggu para pelajar tiba. Pulang. Satu kata sederhana yang menggambarkan sejuta rasa dari banyaknya asa.

"Alhamdulillah, neng capek " ucap Belinda saat Bel pulang terdengar tepat di gendang telinganya. "Nongki yuk?" Ajak Pani kepada ketiga sahabatnya . "Gue suka gaya Lo" balas Belinda bergaya sesuai dengan ucapannya. "Sekarang atau nanti malem?eh Ra Lo suka Nongkrong juga ga?" Tanya Aurel . "Bukan suka lagi,gue suka nongkrong tapi yang sepi" balas Ara. "gimana tuh maksudnya nongkrong yang sepi?" Tanya Pani karena aneh mana ada nongkrong sepi,nongkrong itu pasti banyak orang ,ga pernah sepi,kecuali tempat itu ga laku. Itu yang dipikirkan Pani .

"Maksudnya,tempat nya ya biasa rame banyak orang. Tapi pas gue ngerasa sepi" balas Ara dan membuat mereka bertiga mengerti. "Suka sendiri?" Tanya Aurel lagi. "Banyak nanya banget ya lu Rel" balas Belinda. "Nanti deh cerita nya kalo kita jadi nongki sekarang " ucap Ara sambil memasukan buku ke tas nya.

"Sekarang hari apa?" Tanya Belinda. "Sabtu ya?" Ucap Belinda lagi. "Lo nanya tapi di jawab juga sama Lo" balas Pani sewot. Ara dan Aurel hanya menggelengkan kepala lalu tersenyum . "Malam aja,kita malmingan" ucap Belinda memberi keputusan. "Boleh" balas Ara. "Emang gada jadwal Lo Bel?" Tanya Aurel. "Jadwal apaan anjir ga ngerti" balas Belinda tidak paham apa maksud dari ucapan Aurel.

"Richo?" Jawab Aurel. Membuat Pani tertawa. Berbeda dengan Ara lagi lagi dia kebingungan. "Tai" balas Belinda singkat menusuk dan tajam ,membuat Aurel terkekeh. "Lo penasaran ya Ra?" Tanya lagi Aurel. "Iya" balas Ara singkat dengan muka penasaran. "Nanti malem kita cerita semuanya " balas Aurel di angguki oleh Belinda dan Pani. "Oke deh,jadi gasabar gue" ucap Ara.

Mereka berempat beranjak pulang,Belinda dia membawa mobil sendiri,dan Pani nebeng bersama Belinda. Aurel ,dia di jemput. "Kalian pulang naek apa?" Tanya Pani kepada Ara dan Aurel. "Gue di jemput supir Pan bentar lagi juga nyampe " balas Aurel. "Oh okey kalo gitu,Ra Lo gimana?" Tanya Pani lagi. "Sama gue juga" balas Ara.

"Kalo gitu gue sama Pani duluan ya,kalian hati hati,see u ,nanti malam ketemu lagi jangan kangen gue" ucap Belinda . Pani dan Belinda memasuki mobil dan beranjak pergi "bye" ucap mereka berdua di dalam mobil. Aurel dan Ara melambaikan tangan "bye". "Ra mobil jemputan gue udah dateng,gapapa kalo gue duluan?atau Lo mau bareng aja sama gue?tawar Aurel . "Ga usah,Lo duluan aja" balas Ara menolak tawaran Ara dengan tersenyum simpul.

"Gue duluan ya ,sampai nanti Ra" ucap Aurel lalu memasuki mobil dan beranjak pergi pula. "Take care ,Rel "balas Ara sambil melambaikan tangan .

Sebenarnya ,Ara tidak dijemput. Dia sengaja,ingin memperlambat jalan pulang nya. Dia berjalan menuju halte depan dan pulang menaiki kendaraan umum. Apa yang sebenernya di pikirkan Ara?padahal banyak anak muda seumurannya selalu ingin membawa kendaraan pribadi kesekolah. Ara pernah membawa kendaraan pribadi kesekolah,di sekolah lamanya waktu itu ,tapi untuk kali ini dia ingin mencoba menaiki angkutan umum-lagi.

Ara berjalan menuju halte depan sambil menendang nendang batu yang ada di sekitarnya. Di sudut lain,ada seseorang yang memperhatikannya. Menatapnya dengan penuh rasa penasaran . Ara duduk di halte menunggu angkutan umum ,sampai akhirnya yang ditunggu datang. Ara menghentikan sebuah angkot dengan melambaikan tangan.

Ara memasuki angkot dan melamun. "Enaknya kemana ya" tanya Ara di dalam hati pada dirinya. "Tempat biasa ah" jawab Ara dalam hatinya. Ara tidak memperhatikan bahwa ada sebuah motor yang mengikuti angkot yang ditumpanginya . Lalu ,tibalah Ara disebuah tempat. Disalah satu cafe langganannya. Nama cafe nya sangat sesuai dengan keadaan untuk orang orang yang berlalu lalang untuk sekedar menepi.

Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang