17.

9 0 0
                                    

Apa gue boleh jadi bagian di hidup Lo?

Langit Ozora Dirgantara
-----------------

"Gue mau pulang,besok Senin upacara" ucap Rigel ,lalu bangkit dari duduk nya. Dia hendak pergi-pulang ke rumahnya.

"Sungguh pria idaman wanita!" Balas Richo .

"Lo gamau pulang juga?" tanya Langit pada Richo . Membuat Richo yang mendengar itu berpaling menatap Langit.

"Mampus di usir" tiba-tiba Leo berbicara sambil tertawa terbahak - bahak. Dia memegang perutnya ,saking nikmatnya tertawa .

"Lo juga ga balik ,Le?" balas Langit lagi. Kali ini Richo yang tertawa terbahak-bahak . Rigel yang sedang berdiri hanya menggelengkan kepalanya .

Leo yang diberi pertanyaan itu tersenyum kecut. Bisa-bisanya Langit membuat dia malu di depan Richo yang tadi sudah dia tertawai.

"Becanda kali,kalo mau nginep ayo sini ngab!" Langit terkekeh. Dia tersenyum puas sudah menjahili kedua sahabatnya itu.

"Nih gue mau mangkat gada yang mau buntutin?" tanya Rigel yang sudah lama berdiri menunggu keputusan Richo dan Leo.

"Aku pulang ah,sanah Leo aja yang nginep. Aku masih perjaka gamau nginep-nginep takut di grepe Langit. Liat mukanya udah sangar sama bete gitu" ucap Richo,lalu dia berdiri menghampiri Rigel.

"Anjing" Langit membalas ucapan Richo yang sialan itu. Rigel menjitak kepala Richo. Sedangkan Leo ,lagi-lagi dia memegang perutnya itu sambil tertawa.

"Anjir ngakak bangsat" ucap Leo. "Gu-gugugue ikut pulang" ucap Leo lagi sambil menahan ketawanya itu.

Mereka bertiga bangkit dari duduk nya ,hendak pulang.

"Lang,your mom mana say,aku mau pamitan" ucap Richo,sekarang giliran Leo yang menjitak kepala Richo. "Salah apa gue ,dari tadi di jitak mulu" ucapnya sambil memajukan ujung bibirnya.

Langit dan Rigel menggeleng-gelengkan kepalanya. Emang gila kelakuan si Richo. "Iya Lang,mau pamitan" ucap Rigel.

Langit meneriaki mamah nya itu "Mahhh kurcaci pada mau pulang nih" teriak Langit membuat ketiga sahabatnya melongo ,menatap Langit.

"Anjir disamain kurcaci" ucap Leo,tangannya mempraktekan posisi kurcaci yang pendek. (Aelah susah ngedeskipsinya author ,pokoknya gitu dehlah).

"Gue tinggi kok" kali ini Richo yang berbicara ,tatapan nya masih melongo.

"Gue ganteng kok" Rigel tiba-tiba membuka suaranya membuat Langit,Richo dan Leo kini menatapnya. Rigel yang diberi tatapan seperti itu menunjukkan deretan gigi rapihnya.

"Iya sebentar" ada balasan dari Bu Lena. Dia sedang berjalan menghampiri Langit dan sahabatnya itu. Mereka bertiga mencium punggung tangan Bu Lena.

"Kita pulang dulu Bu,makasih makanannya" celetuk Richo sambil terkekeh.

"Iya sama-sama ,jangan pada kesiangan yah besok Senin" balas Bu Lena . "Ih ibu tahu aja kalo kita suka kesiangan bangun" balas Leo tersenyum malu.

"Tahulah,kan Langit juga sering gitu" balas Bu Lena menyindir Anaknya itu. Langit yang mendapati sindiran itu menatap Mamahnya ,dan di tertawai oleh sahabat-sahabatnya.

Setelah itu mereka bertiga pamit dari rumah Langit. Langit mengantarkan mereka sampai ke pekarangan rumah. Mereka bertiga sudah pergi dari rumah Langit.

Langit kembali kedalam rumah,mengunci pintu rumahnya. Pergi menuju markasnya. Apalagi kalo bukan kamarnya.

Langit mengambil handphone di saku celananya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang