Istirahat.
Kamu butuh istirahat.
Dari segala penat .
Rehat sejenak.
Dari sulit nya perjalanan .
Dan rasa yang di sia-siakan.Elara Auzora Megantara
-----------------"Malem ini,tempat biasa" putus Leo ketika mereka membereskan buku buku untuk pulang. "Jamber?" Tanya langit . "7 aja deh ,gimana gimana ?" Balas Richo. "Ok" balas Langit sambil mengaitkan sebelah tali tas nya ke pundak dan beranjak luar dari kelas.
"Ngit Lo langsung pulang?" Tanya Rigel. "Kayaknya" balas Langit singkat. "Jangan kemana mana ya prince ,jangan keluyuran,kalo udah nyampe kabari Chocho" ujar Richo seperti waria menggoda laki laki tampan. "Najis" balas Langit membuat Leo tertawa terbahak bahak,sedangkan Rigel dia hanya menggelengkan kepala.
"Kuy terbang menuju parkiran" ujar Richo kepada sahabat nya itu dan bergaya seperti patung pancoran. Mereka berempat berjalan menuju parkiran. Lagi lagi banyak siswi yang berbisik bisik melihat mereka, kagum. Rigel dan Langit ,mereka acuh. Dan terus berjalan. Berbeda dengan Leo dan Richo. Leo yang membalas setiap bisikan dengan senyuman manis nya dan membuat para siswi berteriak dan jingkrak jingkrak .
Rigel bilang,kayak cacing kepanasan . Melihat mereka yang selalu berteriak dan jingkrak jingkrak kegirangan . Sedangkan Richo,dia menggoda siswi siswi itu hai manis,halo,mau pulang bareng ga? Ya seperti itu lah godaan Richo yang membuat heboh juga. Richo dan Leo berpikir ,mereka merespon dengan senyuman saja siswi siswi itu kegirangan. Gimana kalo Rigel sama Langit.
Mereka berempat tiba di parkiran. Mencari motornya masing masing. Lalu menyalakan motor. "Gue duluan ,mo maen PS" ujar Leo dan langsung menancapkan gas meninggalkan sahabat sahabatnya. "Gue juga,mau nyari janda,bye" ujar Richo membuat Langit dan Rigel yang masih menyalakan motornya saling tatap. "Goblok" balas Langit. "Anjir kali gaya Lo ,Cho" Rigel tertawa sambil menggebuk badan motornya.
Richo yang mendapat balasan seperti itu langsung menancapkan gas nya juga. Sisa Rigel dan Langit . "Lo ga pergi?" Tanya Rigel. "Nunggu Lo" balas Langit. "Hah ?nunggu gue ,ada ada aja Lo" balas Rigel terkekeh. "Gue tau Lo kepo sama dia" ucap Rigel sambil menatap perempuan yang ada di depan gerbang . "Daripada mati penasaran ikutin lah" ucap Rigel lagi sambil tersenyum dan memakaikan helm nya. "Gue duluan, maen pinter ya bang Lang,awas nanti ketauan" ucap Rigel dan dia pergi .
Langit terdiam. Memikirkan ucapan Rigel,sampai akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti gadis itu.
"Ara pulang" ucap Ara sambil membuka pintu rumah nya. "Emang pulang nya jam segini ya Ra?" Tanya Mbak Ina. "Nggak Mbak,tadi mampir dulu,biasaaa ketemu kak Siska" balas Ara lalu menaiki anak tangga untuk ke kamarnya.
Mbak Ina tahu siapa itu Siska . Karena sering Siska datang ke rumah Ara untuk bertemu atau bermain dengan Ara. Mbak Ina merasa bersyukur Ara mempunyai sosok seperti Siska.
"Mau makan apa malam nanti?" Tanya Mbak Ina sedikit berteriak karena Ara sudah berada di kamarnya. "Ara nanti makan di luar Mbak sama temen temen" balas Ara berteriak. Mendengar itu Mbak Ina kembali ke dapur untuk mencuci piring.
Dikamar,Ara mengganti seragam nya dengan baju santai. Dia bercermin di depan kaca yang besar. Benak nya berbicara "udah gede ya gue,ga nyangka bisa bertahan sampai detik ini" tersenyum melihat dirinya di cermin. Memperlihatkan setiap lekukan pada tubuhnya. Bisa di bilang tinggi untuk perempuan seusianya. Rambut sepundak tanpa poni. Kaki jenjang. Mata yang indah. Hidung mancung. Membuat dia bersyukur diciptakan seperti ini.
Ara menuruni anak tangga,untuk menonton tv di bawah. Sebenarnya di kamar Ara juga ada tv,tapi lebih rame kalo dibawah,soalnya ada Mbak Ina katanya. Ara memencet tombol merah diujung remot tv itu,menyalakan tv dan menyaksikan berita hari ini. Ara memang sedang menonton tv,matanya tertuju pada kotak yang besar dan tipis itu. Tapi tidak dengan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Dia
Teen FictionJangan lari kenceng. Pelan pelan. Nanti kamu juga bakal dapetin itu. Ini tentang Cakrawala bersama benda langit lainnya. Yang senang bermain dengan perasaan. membawa terbang rasa . dan menari di luar angkasa.