2.

34 7 2
                                    

Niat baik harus kita Aamiinkan. Menjadi lebih baik harus kita usahakan.
Dan mendukung setiap hal baik harus kita lakukan.

Elara Auzora Megantara
-----------------

Pukul 06.55 Ara sampai di sekolah. Hal pertama yang di lakukan ,membuka jendela mobil dan melihat gerbang yang besar dan tertera sebuah tulisan "SMA CAKRAWALA" . Membuat Ara speechless , apalagi melihat segerombolan orang-orang berkeliaran di halaman depan sekolah,ada juga yang lagi asik nongkrong di parkiran.

Ara bisa melihat orang-orang yang sekolah disini 90% orang berada. Toh banyak sekali mobil dan motor-motor mewah yang berjejeran di parkiran . Tapi Ara menghiraukan hal itu,prinsipnya sekolah untuk belajar bukan ajang membanding-bandingkan yang kita punya.

"Pak berhenti disini aja ,Ara masuk nya sendiri aja" ucap Ara meminta Pak Iman untuk berhenti di depan gerbang,tanpa perlu ikut masuk. "Yakin neng?gamau Bapak anter sampe parkiran?" Ucap Pak Iman meyakinkan Ara . "Yakin Bapak,Ara sendiri aja ,Ara bisa kok,sekalian Ara pengen jalan-jalan dulu'' ucap Ara sambil membawa tas sekolahnya .

"Kalo gitu Bapak pamit pulang ya neng,neng jaga diri baik baik,sekolah yang bener biar pinter ,sukses kayak Mamah sama Ayah neng" ucap Pak Iman sambil mengusap kepala Ara . Di satu sisi Ara sangat tertohok dengan ucapan Pak Iman barusan. Ada kata-kata Pak Iman yang menyentil hati Ara. Tapi Ara bersikap baik baik aja. Menghiraukan semuanya.

Lalu Ara mencium tangan Pak Iman sambil berkata "Do'ain Ara terus ya Pak,biar jadi manusia yang berguna buat semua orang" . "Iya neng aamiin,Bapak pamit ya,nanti kalo neng pulang,mau Bapak jemput, telepon Bapak aja oke?" Ucap Pak Iman sebelum dia pergi.

"Siap komandan!dah Pak Iman ,hati hati di jalan" Ara bersikap seperti seorang Prajurit yang patuh terhadap perintah Komandannya,dan melambaikan tangan ketika mobil itu akan berjalan pergi.

"Oke neng Ara ,Bapak meluncurrr,assalamualaikum" ucap Pak Iman di dalam mobil dan berjalan pergi. "Waalaikumsalam Pak Iman" ucap Ara ,sangat pelan,mungkin tidak akan terdengar siapapun.

Dan Ara berjalan memasuki gerbang melihat semua orang yang berlarian,karena bel masuk sudah berbunyi. Sedangkan Ara,dia tetap santai berjalan,menghiraukan suara bel masuk tersebut.

Ara berjalan ,menyusui lorong ,melewati koridor-koridor kelas. Sekolah sangat sepi,berbeda seperti tadi pagi,karena bel masuk sudah berbunyi,jadi jarang ada orang yang berkeliaran seperti tadi pagi.

Ara mencari ruangan itu,ruangan yang sampai saat ini belum dia temukan. Ara terus berjalan ,sampai dia menemukan sebuah ruangan yang bertulisan "Ruang Kepala Sekolah" .

"Akhirnya ketemu juga,capek muter-muter ni sekolah,gede banget,gila" ucap Ara sambil sedikit ngos-ngosan karena merasa capek. "Assalamualaikum" Ara mengucapakan salam sambil mengetuk pintu ,tidak lama dari itu datang seorang perempuan.

"Cantik,padahal udah tua ,tapi keliatan awet muda. Kalo di rumah ,ini sih kayak Mbak Ina" dalam hati Ara berbicara,kagum dengan sosok perempuan didepannya.

"Waalaikumsalam ,eh kamu anak baru itu ya?" Kata perempuan itu menebak kedatangan Ara. Ara masih mematung ,terus saja memandang perempuan di depannya, "Halo nak?ada apa?" Ucap perempuan itu lagi.

"Eh-eh itu,eh iya Bu saya murid baru itu" jawab Ara gelagapan sambil mengusap tengkuknya,karena sedikit kikuk dan malu karena tadi malah melamun. "Kamu tidak kenapa-napa kan Nak?" Ucap perempuan itu lagi. "Enggak Bu gapapa" jawab Ara sambil tersenyum malu. "Kalo gitu yuk masuk ke dalam" ajak perempuan itu.

Ara memasuki ruangan tersebut. Ruangan itu sangat harum. Banyak sekali piala yang di simpan di ruangan kitu. Ada lemari besar - tempat piala-piala itu disimpan.

Ara terus menerus melihat piala-piala itu ,dalam benak nya dia berharap Tuhan,semoga ketika Ara udah jadi bagian dari sekolah ini,Ara pengen jadi murid berprestasi-lagi dan meninggalkan sebuah kenangan manis,menyimpan piala itu di sekolah ini ,do'a tulus Ara di dalam hatinya ,dan dia aamiinkan bersama malaikat disekelilingnya .

"Duduk Nak disini " perempuan itu mengagetkan lamunan Ara. "Eh iya Bu" Ara duduk berhadapan dengan perempuan itu. Lalu perempuan itu memperkenalkan dirinya "Nama Ibu Alena ,kamu bisa panggil Ibu Lena,Ibu Kepala Sekolah di SMA CAKRAWALA ini" Bu Lena memperkenalkan dirinya dihadapan Ara dengan senyuman yang manis dan tulus.

Lagi-lagi hati Ara berbicara "manis banget senyumnya,namanya juga cantik kayak orang nya,gila gue kagum banget,pengen jadi dia nih gue jadinya " hati Ara berbicara seperti itu dan Ara pun memperkenalkan dirinya "Baik Bu Lena,namanya cantik kayak Ibu ,nama saya Elara Auzora Megantara ibu bisa panggil saya Ara" ucap Ara sambil tersenyum. "Ah kamu bisa aja,nama kamu juga cantik,percis seperti orang nya" balas Ibu Lena tak kalah memuji Ara. Ara hanya membalas dengan senyum manisnya.

"Kalo gitu,kamu siap Ara buat jadi bagian dari SMA CAKRAWALA?" tanya Bu Lena,meyakinkan Ara. "Siap dong Bu ,masa engga,Ara kan pengen juga dapet banyak piala kayak yang disana tuh Bu,nanti Ara bakal nyumbang piala buat sekolah ini" ujar Ara menunjuk lemari yang penuh dengan piala-piala sambil terkekeh.

"Wah semangat banget ya kamu,Ibu do'ain semoga kamu bisa dapetin piala seperti yang kamu inginkan,belajar yang bener ya Ara" ucap Bu Lena memberi dukungan akan niat baik Ara.

"Baiklah,Ara ibu mau kasih tau kelas kamu,kamu nanti duduk di kelas XI MIPA 5 ,Ibu akan antar kamu ke kelas XI MIPA 5" ucap Bu Lena . "Sekarang Bu?" Jawab Ara dengan antusias ingin segera memasuki kelas itu. "Taun depan Ara,iya sekarang dong Nak" ujar Bu Lena ,terkekeh melihat tingkah Ara. "Hehe iya Bu iya ,ayok Bu kita ke kelas XI MIPA 5" .

Mereka berdua berjalan menyusuri lorong,melewati koridor-koridor kelas,sampai akhirnya Bu Lena dan Ara berhenti di sebuah kelas yang bertuliskan "XI MIPA 5" .

"Assalamualaikum" ucap Bu Lena sambil membuka pintu kelas XI MIPA 5. "Waalaikumsalam " serentak mereka yang ada di dalam kelas menjawab salam Kepala Sekolah nya tersebut. Saat itu ,di kelas sedang belajar Bahasa Indonesia gurunya adalah Ibu Sari.

Bu Sari tersenyum kepada Bu Lena dan Ara "Ada yang bisa saya bantu Bu?" Ujar Ibu Sari menawarkan bantuan. "Ini Bu ada murid baru,nanti tolong Ibu bimbing dia jadi anak pintar " jawab Bu Lena dengan lembut sambil tersenyum melihat Ara.

Ara tersenyum melihat perlakuan Bu Lena kepadanya. "Saya mau kembali ke ruangan saya,titip anak ini Bu" ucap Bu Lena lagi kepada Bu Sari. "Anak anak ibu pergi dulu,akan ada hal baru di kelas ini,semoga kalian bisa menerimanya,assalamualaikum " ucap Bu Lena lalu pergi meninggalkan kelas XI MIPA 5.

"Waalaikumsalam" serentak mereka menjawab salam Bu Lena. Bisik-bisik,terdengar suara teman-teman di kelas Ara membicarakannya ,ada yang Ara dengar seperti cantik banget,wah ini pasti bakal masuk most wanted versi girl nya sekolah kita,pantes nih sama si langit,apaan cantik anjir jijiq,apasi yang kayak gini kalian sebut cantik?caper banget, ye iri ya lu nyet?kayak cabe,cabe teriak cabe dan banyak lagi.

Malah ada yang secara frontal mengatakan sesuatu kepada Ara "Hai cantik kenalan yuk" ucap salah satu siswa yang duduk di paling ujung belakang. "Udah punya pacar belum maniessss?" Tak kalah salah satu cowo yang duduk paling depan juga meneriaki Ara.

"Berisik Ronald,Azka Lo malu maluin tau ga" jawab salah satu siswi yang sepertinya merasa kesal dengan tingkah teman teman nya itu kepada Ara. Seisi kelas menertawai kelakuan mereka ber-3. Ara hanya tersenyum melihat tingkah teman barunya. "Gilak manis banget anjir senyumnya " ucap Azka lagi.









Kalo banyak typo mmfff ye ,pegel gils.
Ngeuh ga?langit siapa sih?
Hayoloooo hayuk main tebak tebakan.

Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang