9.

16 4 0
                                    

Semoga tetap kuat dan jangan dulu jatuh. Teruslah bergerak agar bisa tumbuh. Menjadi manusia yang benar benar utuh.

Elara Auzora Megantara
-----------------

Akhirnya acara makannya sudah selesai. Pani meneguk jus jeruknya sambil mengusap perut. "Pan,hamil?" Tanya Ara mengagetkan Aurel,Belinda,tentunya Pani. Aurel yang sedang meminum pun tersedak mendengar perkataan Ara. "Amit amit Gusti Agungggg. Gue kenyang Ar" balas Pani mengetuk ngetuk meja dan menjitak kepalanya sendiri.

"Kenyang bikin bego" ucap Aurel sambil menepuk nepuk dadanya karena tersedak. "Aman Rel?" Tanya Ara khawatir melihat Aurel. "Aman aman" balas Aurel sambil menenangkan diri. "Lo si ada ada aja Ra" ucap Belinda, tertawa.

"Cepet elah cerita ga sabar" ucap Ara gereget melihat sahabat sahabatnya yang tak kunjung membuka suara. "Bentar napa liat orang nya ,beres keselek" balas Belinda mengusap punggung Aurel. "Oke. Jadi..." Ucap Aurel terpotong,tiba tiba terdengar suara piring jatuh.

"Apalagi Tuhan" kesal Ara. Aurel ,Ara ,Belinda dan Pani mencari suara itu. Ternyata di ujung tempat duduk sana ada empat laki laki yang sedang asik ngopi . Dimana satu diantara mereka tak sengaja menyenggol Pelayan yang sedang membawa pesanan.

"Kayak kenal" ucap Aurel dan Pani barengan. Lalu mereka saling tatap. Belinda yang menyadari itu langsung mengalihkan pembicaraan. "Udah udah ayo lanjut Rel" ujar Belinda , membuat Pani dan Aurel mengerti.

"Bentar gue penasaran ,samperin ah" Ara bangun dari duduknya hendak menghampiri keempat laki laki itu. "Diem atau gue gajadi" ujar Aurel mengancam. Membuat Ara mengurungkan niat nya ."Yaudah iya" balas Ara pasrah.

"Gue jelasin dulu yang setau gue, jangan  ada yang motong ucapan gue!" Ujar Aurel mengancam sambil melihat tajam Pani dan Belinda. Membuat Ara,Pani dan Belinda tertawa. "Santuy mas bro" ucap Pani terkekeh.

"Yang waktu itu Lo liat di kantin, inget kan Ra?banyak cewe cewe yang muji mereka. Mereka itu masuk most wanted nya SMA Cakrawala . Mereka seangkatan sama kita,dan mereka juga satu kelas. Kelas XI MIPA 1. Kelas yang dijuluki sama guru di sekolah yang isinya anak anak berduit,pinter,tapi tukang onar. Paham sampe sini?" Tanya Aurel dan Ara mengangguk.

Sedangkan Belinda dan Pani ,mereka memperhatikan apa yang dibicarakan Aurel. "Ok gue lanjut nih. Dan Lo tau Ra?yang tadi mau Lo samperin di tempat duduk ujung sana, itu mereka" ucap Aurel membuat Ara terkejut. Benar dugaan Ara,pantas saja sahabat sahabatnya ini melarang dia untuk menghampiri keempat laki laki itu.

Ara melihat keempat laki laki itu,diikuti Belinda dan Pani. Memperhatikan mereka. "Yang tadi mecahin piring,itu namanya Leo ,yang pake Hoodie item" ujar Aurel melanjutkan arah pembicaraan nya. "Nama panjang nya Leonard Pilar,anak dari dokter Arya pilar dan Elisa pilar . Nyokap bokap nya dokter dan dia punya 2 rumah sakit milik keluarganya ,anak kesayangan dan satu satunya. Sering dimanja,apapun yang dia mau pasti terkabulkan" Ucap Aurel.

Aurel menjelaskan dengan begitu detail membuat Ara kaget. Ara menatap Leo, hati nya berbisik "beruntung" satu kata tapi menusuk dirinya sendiri. "Kaget ya Lo?" Tanya Belinda sambil terkekeh. "Itu kecengan si Pani tau" ucap Belinda sambil menyenggol Pani, membuat Pani melotot kearahnya.

Yha, Pani sudah lama menyukai Leo dari kelas 10. Tapi dia hebat dan kuat untuk menyimpannya sendirian dan diam diam. Padahal Leo sama sekali tidak pernah mengenal apalagi menyapanya . Saking pandai nya dia menutupi, dia pandai juga bersikap seolah olah dia tidak punya rasa kepada Leonard setiap kali mereka bertemu.

Pani tidak tahu dengan isi hati dan pikiran leo. Padahal mereka selalu bertemu karena Belinda dan Richo suka ribut. Namun,Leo acuh. Mungkin belum waktunya Leo tahu tentang Pani dan isi hati Pani. Tapi Pani sampai sekarang masih menyimpan dan menyisihkan ruang untuk leo.

Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang